8 Komplikasi Kehamilan Kembar yang Perlu Diwaspadai

19 Februari 2024 14:22 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hamil bayi kembar. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hamil bayi kembar. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kehamilan kembar bisa menjadi kebahagiaan tersendiri bagi pasangan suami istri. Namun, perlu dipahami, hamil bayi kembar ternyata lebih berisiko.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, kehamilan kembar bisa meningkatkan risiko terjadi komplikasi, baik pada ibu maupun bayinya. Bagi Anda yang sedang hamil anak kembar, simak risiko-risiko berikut agar bisa lebih mempersiapkan diri atau bahkan mencegah terjadinya risiko tersebut, bila memungkinkan.

Risiko Komplikasi Kehamilan Kembar

1. Lahir Prematur
Bayi prematur. Foto: Shutter Stock
Mengutip John Hopkins Medicine, lebih dari 60 persen ibu hamil kembar menjalani persalinan dini sebelum usia kandungan 36 minggu. Semakin banyak jumlah janin yang dikandung, maka semakin besar risiko dilahirkan prematur.
Terlahir prematur bisa menyebabkan sejumlah masalah pada bayi, seperti:
- Kesulitan bernapas karena paru-paru belum matang
- Masalah perut dan saluran usus
- Gangguan sistem saraf, termasuk pendarahan di otak
- Berat badan lahir rendah
ADVERTISEMENT
- Kesulitan menyusui
Namun jangan khawatir, Moms, karena kemajuan teknologi saat ini membuat penanganan pada bayi lahir prematur jadi lebih cepat dan maksimal.
2. Hipertensi
Hipertensi gestasional adalah tekanan darah tinggi selama kehamilan. Jika tidak segera diobati, kondisi hipertensi ini bisa meningkatkan risiko persalinan prematur, bayi tidak berkembang dengan baik, atau lahir mati. Kondisi ini bahkan bisa berkembang menjadi preeklamsia bila tidak mendapatkan penanganan dari dokter.
3. Preeklamsia
Ilustrasi preeklamsia. Foto: Shutter Stock
Preeklamsia adalah suatu kondisi ketika ibu hamil mengalami peningkatan tekanan darah dan kelebihan protein dalam urine. Gejala yang dialami selama kehamilan seperti pembengkakan, sakit kepala parah, hingga penambahan berat badan dengan cepat.
Preeklamsia bisa dua kali lebih parah terjadi pada ibu hamil anak kembar. Dan jika berisiko terjadi komplikasi serius, biasanya dokter akan melakukan persalinan dini untuk menyelamatkan ibu dan bayinya.
ADVERTISEMENT
4. Diabetes Gestasional
Diabetes gestasional adalah suatu kondisi ketika seseorang yang tidak menderita diabetes sebelum hamil mengalami kesulitan mempertahankan kadar gula darah normal. Mengutip Very Well Family, diabetes gestasional terjadi pada sekitar 5 persen kehamilan tunggal. Tetapi wanita hamil dengan anak kembar dua kali lebih mungkin mengalaminya.
Diabetes gestasional biasanya dapat diobati dengan perubahan pola makan dan gaya hidup. Namun, beberapa ibu hamil memerlukan obat untuk mengontrol kadar glukosa mereka secara memadai.
5. Hiperemesis Gravidarum
Ibu hamil mual. Foto: Shutter Stock
Morning sickness yang intens lebih mungkin terjadi pada wanita hamil dengan anak kembar. Namun bagi sebagian wanita yang hamil kembar, gangguan ini bisa lebih berbahaya dan parah. Hiperemesis gravidarum adalah mual di pagi hari yang parah dan bisa menyebabkan penurunan 5 persen berat badan ibu. Sehingga, beberapa wanita mungkin memerlukan rawat inap.
ADVERTISEMENT
6. Anemia
Dikutip dari WebMD, kurangnya sel darah merah dan zat besi bisa meningkatkan kelahiran prematur pada bayi di dalam kandungan. Maka dari itu, pastikan untuk banyak makan makanan mengandung zat besi dan mintalah rekomendasi vitamin dari dokter kandungan Anda.
7. Berat Badan Lahir Rendah
Ilustrasi Berat Badan Bayi Baru Lahir. Foto: Shutter Stock
Biasanya, bayi-bayi yang dilahirkan dari kehamilan kembar berukuran kecil, dengan berat kurang dari 2.500 gram. Sehingga, para bayi ini mungkin memerlukan perawatan di NICU usai dilahirkan, seperti bantuan untuk bernapas, makan, dan menjaga badannya tetap hangat.
Selain itu, bayi kembar dengan BBLR juga lebih berisiko mengalami masalah kesehatan setelah lahir, seperti:
- Gangguan penglihatan dan pendengaran
- Cacat mental
- Cerebral palsy
Kondisi ini lebih mungkin terjadi apabila bayi lahir sebelum 32 minggu, atau beratnya kurang dari 1,4 kg.
ADVERTISEMENT
8. Sindrom transfusi kembar-kembar
Twin-to-Twin Transfusion Syndrome (TTTS) adalah kondisi ketika pembuluh darah bayi memungkinkan satu bayi mendapatkan terlalu sedikit darah dan kembaran lainnya terlalu banyak. Kondisi ini terjadi pada sekitar 10 persen dari bayi kembar identik yang berbagi plasenta. Jika tidak diobati, TTTS parah dapat menyebabkan gagal jantung pada bayi atau kematian salah satu atau kedua bayi kemba