7 Kondisi yang Membuat Ibu Hamil Perlu Bed Rest

23 Oktober 2023 17:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
7 Kondisi yang Membuat Ibu Hamil Perlu Bed Rest. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
7 Kondisi yang Membuat Ibu Hamil Perlu Bed Rest. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bisa menjalani masa kehamilan dengan sehat rasanya jadi dambaan semua ibu hamil. Meski begitu, terkadang, beberapa ibu hamil bisa saja mengalami masalah kesehatan. Bahkan, pada beberapa kasus, ibu hamil bisa diminta dokter untuk bed rest sementara waktu.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Mom Junction, bed rest artinya ibu hamil diminta untuk mengurangi frekuensi aktivitasnya atau bahkan meminta ibu hamil untuk benar-benar istirahat.
Lantas, kondisi seperti apa yang bisa menyebabkan ibu hamil harus bed rest?

Beberapa Kondisi yang Membuat Ibu Hamil Perlu Bed Rest

-Plasenta Previa
Kondisi ini terjadi ketika plasenta terletak lebih rendah dari posisi sebenarnya. Artinya, plasenta menghalangi serviks dan bisa menyebabkan risiko pendarahan vagina selama kehamilan. Istirahat akan menghindari tekanan tambahan pada plasenta dan leher rahim.
-Preeklamsia
Preeklamsia biasanya terjadi setelah minggu ke-20 kehamilan. Preeklamsia disebabkan karena terjadinya peningkatan tekanan darah dan adanya protein dalam urine. Kondisi preeklamsia yang parah dapat membahayakan ibu dan bayi di dalam kandungan.
Ilustrasi ibu hamil. Foto: aslysun/Shuttterstock
-Insufisiensi Serviks
ADVERTISEMENT
Kerusakan serviks, laserasi serviks atau kelainan bawaan pada rahim berpotensi menyebabkan janin keluar dari rahim. Oleh karena itu, ibu hamil dengan kondisi ini, dianjurkan untuk istirahat demi meminimalisir tekanan pada leher rahim.
-Pendarahan Kehamilan
Pendarahan atau bercak darah ini terjadi karena hal-hal seperti solusio plasenta, ruptur serviks atau robekan rahim. Dokter umumnya akan meminta ibu hamil untuk istirahat total di tempat tidur sampai pendarahan berhenti.
-Cairan Ketuban Sedikit
Jumlah cairan ketuban bisa berpengaruh terhadap proses kehamilan. Minimnya cairan ketuban di dalam rahim alias oligohidramnion dapat membahayakan kondisi bayi di dalam kandungan. Kurangnya cairan ketuban ini membuat ibu hamil idealnya beristirahat dan mendapatkan perawatan intensif.
-Hamil Anak Kembar
Ibu yang mengandung bayi kembar lebih dari dua, biasanya disarankan dokter untuk mengurangi aktivitas, bahkan bed rest.
ADVERTISEMENT
-Tanda Persalinan Prematur
Ibu hamil yang menunjukkan tanda-tanda persalinan prematur alias merasakan kontraksi sebelum minggu ke-37, memerlukan istirahat di tempat tidur. Mengurangi aktivitas berat dapat meminimalisir risiko persalinan prematur.