5 Alasan Anak Belum Siap Toilet Training

19 Mei 2022 18:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi melatih anak toilet training. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi melatih anak toilet training. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apakah Anda berencana untuk melatih si kecil toilet training dalam waktu dekat? Bila ya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Sebab, usia dan kemampuan anak siap diajari toilet training berbeda-beda. Ada yang lebih cepat, ada juga yang lebih lambat.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, kemampuan anak untuk buang air sendiri di toilet merupakan salah satu perkembangan menuju tahap kemandirian. Mengutip laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), keberhasilan toilet training dapat diukur dari seberapa jauh anak mengerti penggunaan toilet untuk buang air.
Anak sedang toilet training Foto: Shutterstock
Lebih lanjut, kunci keberhasilan toilet training juga berdasarkan kepekaan untuk mengenali isyarat dan kesiapan anak untuk belajar, konsistensi, serta tidak dipaksakan. Jadi, pastikan anak memang sudah siap untuk belajar, Moms.
Salah satu tanda si kecil sudah siap toilet training adalah bisa menahan buang air kecil. Biasanya anak menunjukkan dengan memegang bagian karet celana atau langsung melepaskannya.
Sebenarnya tidak ada usia pasti untuk mulai mengajari anak toilet training. Sebab, perlu adanya kematangan fisik dan psikologis. Namun, biasanya kesiapan itu secara umum timbul sekitar usia 18 bulan sampai 2,5 tahun.
ADVERTISEMENT
Jadi, perhatikan baik-baik ya, tanda-tanda yang ditunjukkan anak sebelum melatihnya toilet training. Dikutip dari Romper, berikut beberapa hal yang umumnya jadi alasan anak belum siap toilet training.
Potty Training Foto: Thinkstock

Sering buang air kecil

Jika anak Anda buang air kecil terus-menerus dan belum bisa menahannya, maka ia tampaknya belum bisa dilatih toilet training. Apalagi, jika anak masih di bawah usia 2 tahun. Sebab, kandung kemih anak di bawah usia 2 tahun belum cukup kuat untuk menahan buang air lebih lama.
“Ukuran kandung kemih anak menjadi dua kali lipat antara usia 2 dan 4 tahun, sehingga volume urin yang sebenarnya dapat ditampung oleh kandung kemih memiliki peran besar dalam menentukan kesiapan seorang anak untuk berlatih atau tidak,” jelas Mary Vaughn, konsultan pelatihan toilet bersertifikat sekaligus pendiri Mother Together.
Ilustrasi Anak Mengompol. Foto: Shutterstock

Tidak tertarik dengan pispot

Pispot atau potty chair adalah benda yang digunakan untuk mengajari anak toilet training. Biasanya, pispot diletakkan di dalam kamar mandi.
ADVERTISEMENT
Meski bentuknya lucu dan bervariasi, tetapi sebagian anak mungkin tidak tertarik untuk menyentuh, apalagi menggunakannya. Oleh karena itu, Anda perlu mencari tahu bagaimana cara menumbuhkan rasa ketertarikan anak terhadap pispot. Misalnya, membaca buku tentang penggunaan pispot atau mengajak si kecil untuk memilih pispot yang diinginkan.
Ilustrasi anak sulit diajak berkomunikasi. Foto: Shutterstock

Sulit diajak berkomunikasi

Selain mengenal penggunaan pispot, anak juga perlu memahami beberapa kata seperti flash, toilet, dan semacamnya. Sebab, kata-kata tersebut akan sering digunakan saat mengajari anak toilet training.
Namun, bila si kecil belum tertarik, mereka akan pergi bersembunyi untuk menghindari latihan dan tidak ingin mendengar kata-kata tersebut. Ya Moms, cara seperti itu dapat menjadi tanda bila ia belum siap atau tertarik untuk diajari toilet training. Sebab, kata-kata atau kalimat yang bisa si kecil ucapkan masih terbatas.
ADVERTISEMENT
“Komunikasi ini bisa datang dalam bentuk apa pun, bisa berupa kata-kata, tanda, dan bahkan bersembunyi di tempat lain,” kata Vaughn.

Memiliki riwayat sembelit

Menurut Vaughn, memiliki riwayat sembelit termasuk salah satu alasan anak belum siap toilet training. Ia menyarankan, sebaiknya orang tua berkonsultasi dengan dokter spesialis anak agar memeriksa pergerakan usus anak sebelum diajari toilet training.
Ya, sembelit pada perut dapat menyebabkan kotoran atau tinja yang dikeluarkan menjadi lebih keras, sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman. Jika anak mengalami rasa sakit saat buang air besar di pispot, kemungkinan ia ragu untuk mencobanya lagi.
Ilustrasi anak sakit perut. Foto: Shutterstock

Belum cukup usia

Alasan umum kenap si kecil belum siap diajari toilet training adalah belum cukup usia. Meski sudah menginjak usia lebih dari 18 bulan, tetapi bila belum menunjukkan tanda kesiapan toilet training, maka tidak perlu dipaksakan. Sebab, hal itu akan membuat anak menjadi stres dan lebih sulit untuk mencoba lagi.
ADVERTISEMENT
“Konsekuensi terbesar dari latihan pispot terlalu cepat adalah akan menyebabkan stres yang tidak semestinya alami orang tua dan anak,” tutup Vaughn.
*******
Saksikan keseruan program kumparanMOM Mom’s Meet Up dengan topik Uang Istri vs Uang Suami di LINK INI.