Yati Surachman Merasa Dibuang Usai Pindah Agama Jadi Kristen

17 Maret 2022 20:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Artis senior Yati Surachman saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta, Jumat, (12/6). Foto: Ronny
zoom-in-whitePerbesar
Artis senior Yati Surachman saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta, Jumat, (12/6). Foto: Ronny
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Artis Yati Surachman merasa dibuang oleh keluarga usai ia memutuskan untuk pindah agama menjadi Kristen.
ADVERTISEMENT
Yati Surachman menyampaikan hal itu saat mendapat pertanyaan dari Denny Sumargo.
Denny menanyakan mengenai hubungan Yati dengan keluarga usai mengetahui ia pindah agama menjadi Kristen.
“Seperti dibuang gitu akunya,” kata Yati seperti dikutip dari kanal YouTube Curhat Bang Denny Sumargo.

Yati Surachman Biayai Kebutuhan Keluarga

Yati Surachman merasa dibuang oleh keluarga saat tahu ia pindah agama jadi Kristen. Foto: Munady
Yati tentu merasa sedih karena hubungannya dengan keluarganya menjadi renggang. Namun, ia mampu melewati kesedihan itu.
“Kalau aku misalnya sedih, aku cuma bilang gini, ‘Tuhan ini apa, ya?’ Aku baca-baca lagi Alkitab, ikut Tuhan, kan, bukan dapat kesenangan, dapat kekayaan. Tapi saya merasa selamat saja, dalam arti saya nyaman, saya enggak punya beban yang gimana gitu,” tutur Yati.
Di sisi lain, Yati menyampaikan bahwa ia saat itu menjadi tulang punggung keluarga. Saat itu ayahnya sudah pensiun, sementara ibunya memiliki penghasilan tidak tetap.
ADVERTISEMENT
Keputusan Yati untuk membiayai kebutuhan keluarga merupakan inisiatifnya sendiri. Namun, menurut perempuan 64 tahun ini, uang pemberiannya sempat ditolak oleh sang ibu.
“Karena kondisi ekonomi saat itu, dan aku sudah (bekerja) di film, akulah yang membiayai keluarga. Sampai suatu saat (ibunda Yati berkata), ‘Gue enggak mau makan duit Kristen!’” ucap Yati.
Meski begitu, Yati tetap mengirimkan uang untuk keluarga. Ia melakukannya secara diam-diam.
Yati merasa harus berbakti kepada orang tuanya. Ia saat itu juga memikirkan nasib delapan adiknya yang masih mengenyam pendidikan di bangku sekolah.
Paling tidak, kata Yati, adik-adiknya bisa menyelesaikan pendidikan hingga SMA.
“Enggak mungkin aku membiarkan adik-adikku. Aku menjadi anak pertama di dalam lingkungan keluarga bukan karena kemauanku pribadi, tapi kemauan Tuhan. Jadi, aku ngerasa ini PR dari Tuhan,” ujar Yati.
ADVERTISEMENT
Yati sebelumnya memeluk agama Islam. Dia pindah agama saat berusia 12 tahun. Keluarga mengetahui Yati pindah agama saat ia akan menikah.
Laporan: Arnellia Anindya