Nikita Mirzani bila Bertemu Maheer At-Thuwailibi: Gue Pengin Berantem sama Dia

17 November 2020 10:30 WIB
Nikita Mirzani saat ditemui dikawasan Tendean, Jakarta, Rabu, (4/11).  Foto: Ronny
zoom-in-whitePerbesar
Nikita Mirzani saat ditemui dikawasan Tendean, Jakarta, Rabu, (4/11). Foto: Ronny
ADVERTISEMENT
Perseteruan Nikita Mirzani dengan salah satu pendukung Habib Rizieq yang bernama Maheer At-Thuwailibi masih terus berlanjut. Nikita merasa tak terima dengan kata-kata tak pantas yang dilontarkan oleh Maheer untuk seorang perempuan.
ADVERTISEMENT
Ibu tiga anak ini mengaku punya alasan untuk meladeni sikap Maheer.
"Karena dia sebut namanya jelas. Nikita Mirzani, kan, di Indonesia cuma Nikita Mirzani yang ini. Kalau ada banyak, gue mungkin enggak bakal ladenin. Karena Nikita Mirzani, terus dia pajang foto gue juga, kan, udah gue simpan buktinya, itu harus dipertanggungjawabkan, dong," beber Nikita Mirzani di kediamannya, Senin (18/11).
Artis Nikita Mirzani saat ditemui dikawasan Tendean, Jakarta, Jumat, (21/8/2020). Foto: Ronny
Bintang film Moammar Emka's Jakarta Undercover ini menegaskan bahwa dirinya hanya bermasalah dengan Maheer, bukan dengan Habib Rizieq yang juga sempat melontarkan kata-kata lonte dalam ceramahnya beberapa waktu lalu.
"Iya (merasa bermasalah sama Maheer). Enggak ada (masalah sama Habib Rizieq), dong. Enggak dia, mah, sama (Maheer) aja karena nyebut nama gue," tegasnya.
ADVERTISEMENT
"Pokoknya gue lebih ke Soni alias Maheer itu," lanjut Nikita.
Nikita mengaku tak takut dengan ancaman Maheer yang menyebut akan mengepung rumahnya dengan membawa ratusan orang yang menamakan diri mereka pembela ulama.
Nikita Mirzani saat mendatangi Polres Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa, (14/10). Foto: Ronny
Bahkan, Nikita menantang Maheer bila berani bertemu dirinya sendirian dan tidak keroyokan.
"Kalau ramean gue enggak akan sanggup. Gue malah pengin berantem sama dia (Maheer), kalau ketemu, ya, face to face. Gue mau berantem sama dia," ungkapnya.
Lantas, apakah Nikita Mirzani tak mau menyelesaikan secara baik-baik dengan Maheer, mengingat ia dikenal sebagai salah satu pemuka agama?
"Susah kalau selesaikan dengan bahasa karena bahasa dia pun udah kotor. Gue, kan, bukan ahli atau tokoh agama. Kalau gue, orang biasa. Kalau gue berkata kotor atau kasar, ya, wajar. Yang enggak wajar, ya, mereka yang mengatasnamakan agama. Kenapa harus berkata kasar untuk menasihati?" pungkasnya.
ADVERTISEMENT
***
Saksikan video menarik di bawah ini.