Joko Anwar Imbau Masyarakat Tidak Perlu Takut Nonton di Bioskop

11 April 2021 19:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Vaksinesia.
 Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Vaksinesia. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejumlah bioskop sudah kembali dibuka. Meski begitu, masih banyak penonton yang belum berani nonton di bioskop. Kondisi ini jadi perhatian dari para sineas, termasuk sutradara Joko Anwar.
ADVERTISEMENT
Joko Anwar mengimbau masyarakat supaya tidak perlu takut untuk menonton film di bioskop. Sebab, dari kapasitas maksimal pengunjung yang telah ditentukan, masih sangat minim keterisiannya.
Untuk di Jakarta misalnya, bioskop bisa beroperasi dengan kapasitas 50 persen. “50 persen kapasitas kursi yang diizinkan untuk diisi masih sangat minim keterisiannya, karena masih banyak penonton yang belum berani datang ke bioskop,” kata Joko dalam launching Vaksinesia di kumparan, Minggu (11/4).
Joko Anwar di Gandaria City, Jakarta Selatan, Kamis (6/2). Foto: Regina Kunthi Rosary/kumparan
Padahal, menurut Joko, menonton film di bioskop sebenarnya sudah relatif aman. Sebab, saat berada di bioskop, seseorang fokus menghadap layar dan tidak berhadap-hadapan. Ditambah lagi, masyarakat mematuhi protokol kesehatan yang ada seperti menjaga jarak dan memakai masker.
Selain itu, Joko mengatakan, studio disemprot disinfektan setelah sebuah film selesai ditayangkan. Ia juga mengungkapkan bioskop sekarang dilengkapi sistem penyaringan udara yang baik. Ditambah kini sudah dilaksanakan vaksinasi untuk sebagian masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Sepanjang kita mengikuti protokol kesehatan, nonton ke bioskop itu aman,” tutur Joko.
Guna mengajak masyarakat berani nonton ke bioskop, Joko mengatakan para pekerja film akan bekerja sama dengan pemerintah untuk melakukan kampanye. “Kampanye untuk menonton kembali ke bioskop,” ucapnya.
Joko Anwar Foto: Munady/kumparan
Karena penonton masih jarang datang ke bioskop, Joko mengatakan produser menjadi takut untuk memutar filmnya. Sehingga produksi film jadi sangat terbatas.
Pada 2019, menurut Joko, ada 129 film yang tayang di bioskop. Angka itu berkurang drastis pada saat pandemi COVID-19 melanda Indonesia. Begitu juga dengan jumlah penonton.
“Sepanjang pandemi kita hanya merilis tujuh film. Dari 51,7 juta penonton di tahun 2019, kita hanya mendapatkan 300 ribuan penonton sepanjang pandemi. Jadi, bisa dibayangkan turunnya penonton atau pendapatan dari bioskop untuk seluruh industri film Indonesia,” ujar Joko.
ADVERTISEMENT