Joko Anwar Akui Sering Nulis Skenario Film Horor di Kuburan: Rasanya Menenangkan

Joko Anwar saat ditemui di kantor Come And See Pictures di Kemang, Jakarta Selatan, Senin (4/3/2024). Foto: Vincentius Mario/kumparan

Sutradara Joko Anwar mengungkapkan kebiasaan khusus saat membuat skenario film horor. Ia mengaku sering menulis skenario di kuburan.

Menurut Joko Anwar, hal tersebut membuat dirinya lebih rileks dan fokus untuk menciptakan sebuah cerita yang besar.

"Kenapa aku sering nulis di kuburan? Kalau butuh ketenangan, itu betul, kuburan itu tempat yang paling tenang, apalagi kuburan yang ada pohon," kata Joko Anwar saat ditemui di kantor Come And See Pictures di Kemang, Jakarta Selatan, belum lama ini.

"Kuburan lama banyak pohon kamboja yang sudah tua. Dia saksi banyak orang yang dikubur di situ, itu tuh rasanya menenangkan," lanjutnya.

Sutradara, Joko Anwar. Foto: Getty Images

Joko Anwar Merasa Lebih Khidmat saat Menulis Skenario di Kuburan

Suasana hening dan sepi di kuburan membuat Joko Anwar lebih khidmat dalam menulis skenario.

"Makanya nulis skenario paling enak di kuburan, asal enggak panas. Kuburannya bisa juga enggak cuma di Indonesia, bisa di luar (negeri) juga, kuburan yang dingin, enak banget," tuturnya.

Pria yang kerap disapa Joko Anwar itu bisa menghabiskan waktu sendiri tanpa ada seorang pun yang menyapa atau mengenalinya ketika menulis skenario di kuburan.

"Sama enggak ada orang yang omong kencang, pelan gitu kayak di perpustakaan. Tapi, kan, di perpus ada aja orang ngobrol. Kuburan, kan, jarang ketemu orang yang kenal kita," ucap Jokan.

Konferensi pers official poster film Siksa Kubur di Epicentrum, Jakarta, Rabu, (28/2/2024). Foto: Agus Apriyanto

Jokan menyebut film terbarunya, Siksa Kubur, sangat pas ditulis ketika berada di kuburan.

"Apalagi film terbaru saya, Siksa Kubur, itu di kuburan. Jadinya pas banget kondisinya," kata Jokan.

Film Siksa Kubur tayang di bioskop pada 10 April 2024. Film ini dibintangi oleh Reza Rahadian, Faradina Mufti, Christine Hakim, Slamet Rahardjo, Fachri Albar, Djenar Maesa Ayu, Putri Ayudya, Niniek L Karim, Widuri Putri, dan Muzakki Ramdhan.