Daniel Mananta Dengar Khotbah saat Ikut Marathon

21 November 2023 17:58 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi Pers Run Your Way, yang dihadiri Daniel Mananta dan Febby Rastanty di Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2023).
 Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi Pers Run Your Way, yang dihadiri Daniel Mananta dan Febby Rastanty di Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2023). Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presenter Daniel Mananta memiliki kebiasaan unik ketika mengikuti ajang lari marathon. Ia memutuskan mendengarkan khotbah. Hal itu, menurutnya, bisa membuatnya lebih stabil saat berlari.
ADVERTISEMENT
"Gue butuh sesuatu yang buat gua larinya bisa stabil, [karena] itulah gue dengar khotbah. Kira-kira setengah jam kan khotbahnya," kata Daniel Mananta di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat.
Daniel Mananta baru mendengarkan musik ketika akan mencapai garis finish. "Nah, pas selesai itu 2 kilometer terakhir, gua baru denger musik kencang banget," tuturnya.
Daniel Mananta saat ditemui di Kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2023). Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
Daniel telah mengikuti empat kompetisi marathon. Ia baru saja menyelesaikan marathon sejauh 42 kilometer di New York, Amerika Serikat, dalam waktu 3 jam 51 menit.
Daniel juga pernah mengikuti marathon di Berlin, Chigago, dan Tokyo. Rencananya, Daniel akan mengikuti kompetisi Tokyo Marathon pada 21 April 2024.
Daniel perdana ikut serta kompetisi marathon pada 2016 lalu. Pemain film A Man Called Ahok ini bergabung karena termovitasi dari salah satu artikel yang menunjukkan bahwa para CEO sukses dunia hobi lari.
ADVERTISEMENT
"Gue sempat baca artikel tentang kenapa banyak CEO sukses melakukan maraton dan di artikel itu ada poinnya," ucap Daniel.
Daniel kemudian menantang dirinya. Pada 2016, ia membuat resolusi agar bisa menyelesaikan marathon. "Dari situ gue merasa marathon membentuk gue luar dalam," tuturnya.
Daniel Mananta Foto: Munady
Meski memiliki hobi lari, Daniel tetap mengutamakan pekerjaan. Buktinya, ia pernah membatalkan keikutsertaannya dalam lomba marathon karena memperoleh tawaran pekerjaan. Momen itu terjadi pada 2017.
"Gue kan maraton enggak dibayar, ini job-nya gede nih. Ya sudah gue pilih job. Itu gue mata duitan banget," ucap Daniel seraya tertawa.
Bicara soal uang, Daniel mengaku harus merogoh kocek yang cukup dalam terkait hobi lari yang ia geluti. Daniel mencontohkan biaya saat ia mengikut New York Marathon di Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
"Lumayan mahal, tapi gue ikut tur. Ada beberapa tur juga yang menyediakan lu dapet slot dan hotelnya juga. Itu range-nya Rp 20 sampai 30 jutaan," ungkap Daniel.
Daniel Mananta di Bobocabin, Kintamani, Bali. Foto: Bobobox

Daniel Mananta Merasa Ada Pencapaian Pribadi Usai Ikut Lomba Lari

Daniel tidak masalah menggelontorkan dana yang tidak sedikit terkait kecintaannya pada lari. Meski tidak dibayar, Daniel merasa ada pencapaian pribadi yang ia peroleh ketika menyelesaikan suatu lomba lari.
"It's a self achivement saja. Gue bisa mengalahkan diri gue sendiri, gue mendapatkan rekor terbaru, gue berarti lebih cepat dari gue yang 6 bulan yang lalu, misalnya," kata Daniel.