Cerita Indra Bekti Pernah Tak Tahan Balas Komentar Negatif Netizen
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Sedari awal lagu itu diluncurkan, tak sedikit pendengar yang menganggap judul ‘Bacot’ terdengar cukup kasar. Namun, Indra Bekti memilih untuk tak ambil pusing lantaran ia punya alasan kuat mengapa menggunakan kata tersebut sebagai judul single Duo BG.
“Banyak yang bilang ‘Bacot’ itu terlalu kasar. Cuma, ya, mau enggak mau. Kalau dibilangin, ‘Jaga, dong, mulutnya...’ kayaknya terlalu sopan untuk menghardik orang-orang yang punya hati yang begitu. Harus dikerasin juga, 'Eh, bacot lo jaga, dong,’ biar kena,” ujar Indra Bekti ketika dijumpai di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (15/1).
Menurut Indra Bekti , lagu yang liriknya ditulis oleh Gautama tersebut memuat kegelisahan mereka mengenai kebiasaan netizen untuk merundung orang lain, tak terkecuali para selebriti, melalui media sosial. Ia sendiri mengaku pernah mengalaminya.
ADVERTISEMENT
“Saya pernah mendapat pengalaman seperti itu, di-bully. ‘Aduh, suara lo kenceng banget, ya, ganggu banget, deh. Lo kayaknya enggak pantas jadi MC.’ Kadang suka down juga. Tapi, orang kerjaannya di situ, ya, bodoh amat deh. Ada rasa yang janggal gitu, ya, kenapa ada orang yang seperti itu,” tuturnya.
Sebagian besar selebriti memilih untuk mendiamkan atau barangkali malah sama sekali tak membaca komentar atau rundungan netizen. Namun, beberapa di antara mereka pernah—saking kesalnya—memutuskan untuk membalas komentar tersebut. Indra Bekti pun demikian.
“Pernah, saking gemasnya, saya balas. Saya bilang, ‘Boleh dijaga sedikit, enggak, sih, bacotnya? Memangnya kamu bisa seperti saya di atas panggung seperti ini? Belum tentu bisa, kan?’ Memang, orang lebih gampang ngomong dibandingkan mempraktikkannya,” ungkap Indra Bekti.
Di samping itu, lagu ‘Bacot’ juga dirilis ketika kasus ujaran ikan asin—yang menjerat Galih Ginanjar, Rey Utami, dan Pablo Benua—tengah ramai. Dari kasus tersebut, melalui single-nya, Indra Bekti bermaksud mengingatkan banyak orang untuk menjaga ucapan.
ADVERTISEMENT
“Dijagalah mulut kita. Maksudnya, jangan kita mengomentari aib atau apa. Itu enggak bagus banget. Dengan apa yang dia lakukan, akhirnya berimbas ke dua pihak. Yang dikomentari jadi down banget, merasa tersakiti. Yang komentari itu akhirnya terjerat hukum. Jadi, ya, hindarilah hal-hal seperti itu,” ucapnya.
Menutup perbincangan, Indra Bekti berharap agar lagu ‘Bacot’ dapat menjadi nasihat yang menyadarkan banyak orang untuk berhati-hati dalam berkata-kata.
“Yang penting, kami usaha saja dulu, ya. Kami ini kayak semacam berdakwah. Cuma, ini dengan cara yang lain, yaitu kami menasihati orang dengan lagu supaya mereka, paling tidak, mendengarkanlah. Kala ada yang tersentil, ya, bagus. Kalau enggak, ya, terserah, itu sudah hak masing-masing untuk menerima atau tidak,” pungkas Indra Bekti.
ADVERTISEMENT