Andmesh Libatkan Anak-anak Kupang Saat Garap Album Cinta dan Doa

29 Oktober 2023 16:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyanyi Andmesh Kamaleng berkunjung ke kumparan, Selasa (17/10/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penyanyi Andmesh Kamaleng berkunjung ke kumparan, Selasa (17/10/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penyanyi Andmesh Kamaleng melibatkan banyak orang saat menggarap album keduanya yang berjudul Cinta dan Doa. Beberapa di antaranya adalah rekan-rekan dari daerah asalnya, Kupang.
ADVERTISEMENT
Mengenai hal itu diungkap Andmesh saat berkunjung ke kantor kumparan. Awalnya, penyanyi jebolan Rising Star Indonesia itu membahas soal lagu favoritnya di album Cinta dan Doa.
"Ada beberapa lagu (yang berkesan). Tapi karena Andmesh sayang banget sama kampung di NTT, ada lagu berbahasa Kupang, berlogat Kupang, Talalu Sakit," ujar Andmesh.
Penyanyi Andmesh Kamaleng berkunjung ke kumparan, Selasa (17/10/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Saking cintanya dengan Kupang, Andmesh ingin rekan-rekan daerahnya ikut maju sepertinya. Oleh karena itu, ia mengajak mereka untuk belajar bekerja secara profesional.
"Walaupun manajemen, label dari sini, tapi yang ngerjain musiknya orang Kupang, yang ciptain orang Kupang, Andmesh sendiri, model video klip orang Kupang, yang bikin video orang Kupang. Jadi benar-benar local pride," terang Andmesh.
Menurut Andmesh, banyak orang di Kupang yang sebenarnya memiliki bakat di dunia hiburan. Namun, mereka tak punya pengalaman dan akses untuk mengasah bakat tersebut.
Penyanyi Andmesh Kamaleng berkunjung ke kumparan, Selasa (17/10/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Dengan mengajak anak-anak Kupang turut menggarap album Cinta dan Doa, Andmesh berharap kemampuan mereka meningkat dan bisa jadi lebih siap saat terjun ke dunia kerja.
ADVERTISEMENT
"Selain kenalin Kupang, Andmesh juga mau kenalin sistem, cara kerja yang benar ke teman-teman di kupang. Kayak videografer sana bagus-bagus, cuma mereka enggak tahu kerja secara profesional tuh gimana sih. Next-nya kalau ada kesempatan kerja sama dengan orang Jawa gitu, mereka sudah ready. Bagi kita mungkin itu hal yang sudah biasa, tapi bagi mereka itu hal baru dan bermanfaat," tutupnya.