Abimana Aryasatya: dari Berganti Nama Sampai Jadi Produser Film

17 September 2018 19:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Abimana Aryasatya muda dan sekarang (Foto: Instagram @abimana_arya/Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Abimana Aryasatya muda dan sekarang (Foto: Instagram @abimana_arya/Munady)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Karakter Dono dalam film 'Warkop DKI Reborn' yang diperankan oleh Abimana Aryasatya rupanya sangat membekas di benak masyarakat. Tapi, siapa sangka akting pria berusia 35 tahun tersebut sempat mengganti namanya.
ADVERTISEMENT
Tak sekedar mengganti nama, Abimana sempat merambah profesi baru sebagai seorang produser. Lantas, bagaimana sepak terjangnya di dunia hiburan Tanah Air hingga kini?
Abimana Aryasatya lahir pada tanggal 24 Oktober 1982 di Jakarta. Ayahnya bernama Roberto Candelas Aguinaga, sedangkan ibunya bernama Ie Siu Khiauw.
Sebelum mengubah namanya menjadi yang sekarang, Abimana awalnya bernama Robertino. Semenjak menggunakan nama tersebut, ia pernah berperan sebagai Nuno dalam sinetron 'Lupus' yang tayang pada tahun 1995-1999.
Kemudian, pada film 'Missing' (2005), '12:00 AM' (2005), 'Malam Jumat Kliwon' (2007), 'Miracle: Menantang Maut' (2007), 'Sebelah Mata' (2008), dan 'Demi Dewi' (2010) pun, dia masih menggunakan nama tersebut.
Akan tetapi, sejak tahun 2011, tatkala bermain dalam film 'Catatan Harian Si Boy', nama Robertino pun ditinggalkan. Ia kemudian mengubah namanya menjadi Abimana Aryasatya.
ADVERTISEMENT
Dalam suatu wawancara, Abimana Aryasatya mengakui alasannya mengganti namanya. Tujuannya, agar dapat melupakan kisah pedih pada masa lalu serta semakin percaya diri agar kehidupannya mendatang lebih baik.
Hal itu rupanya sangat beralasan karena semenjak kecil, dia belum pernah bertemu dengan ayahnya setelah kedua orang tuanya bercerai. Selain itu, banyak hal-hal menyedihkan yang ingin dia lupakan.
Abimana Aryasatya di sinetron Lupus Milenia. (Foto: YouTube Lupus Milenia)
zoom-in-whitePerbesar
Abimana Aryasatya di sinetron Lupus Milenia. (Foto: YouTube Lupus Milenia)
Di usia yang masih tergolong muda yakni 19 tahun, Abimana sudah melepas masa lajangnya dengan menikahi seorang aktris dan model, yakni Inong Nindya Ayu. Padahal kalau dilihat, ia belum cukup materi untuk menjadi seorang suami.
Meski dirasa belum mampu, toh nyatanya hingga kini rumah tangga keduanya masih harmonis dengan kehadiran empat orang anak. Mereka adalah Belva Ugraha, Satine Zaneta, Bima Bijak, serta Arsanadi Arka.
ADVERTISEMENT
Semenjak mengubah namanya, karier Abimana seolah terus menanjak. Pada tahun 2012, Abimana terlibat dalam film 'Republik Twitter', 'Dilema', dan 'Keumala'. Selanjutnya, pada tahun 2013, dia bermain dalam film 'Sang Pialang', 'Belenggu', 'Coboy Junior The Movie', 'Laskar Pelangi 2: Edensor', serta 'Isyarat'.
Di tahun 2014, Abimana muncul di film '99 Cahaya Di Langit Eropa 2' dan 'Haji Backpacker', disusul 'CJR The Movie', '3: Alif Lam Mim', 'Negeri Van Oranje', dan 'Bulan Terbelah Di Langit Amerika' satu tahun setelahnya.
Film 'Sabtu Bersama Bapak', 'Warkop DKI Reborn', 'Bulan Terbelah Di Langit Amerika 2', hingga 'Petulangan Menangkap Petir' dimainkan oleh Abimana dalam dua tahun belakangan. Total, sekitar 25 judul film pernah dimainkan olehnya.
Tak hanya berkarier sebagai seorang aktor, Abimana juga merambah kariernya sebagai seorang produser. Film 'Petualangan Menangkap Petir' yang tayang pada tahun 2018, merupakan film anak-anak yang diproduksi oleh Abimana. Dia mengaku alasannya memproduseri film tersebut karena masih sedikit film yang bercerita tentang anak-anak dan petualangan.
Abimana Aryasatya menghadiri press screening 'Petualangan Menangkap Petir' di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (24/8). (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Abimana Aryasatya menghadiri press screening 'Petualangan Menangkap Petir' di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (24/8). (Foto: Munady)
"Saya pernah berjanji pada temen saya, suatu saat kita akan bikin satu film. Terus, yang kedua adalah, memang kekurangannya film anak di Indonesia hampir tidak ada. Tahun ini sih, lumayan. Tahun-tahun kemarin, kita sempat mengalami masa-masa tidak adanya film anak," terang Abimana Aryasatya.
ADVERTISEMENT
"Karena film itu adalah cerminan budaya. Jadi, saya bikin film anak bareng temen-temen saya ini untuk dasarnya cuma, anak-anak saya pengin pergi ke bioskop dan nonton bareng sama mereka. Sebetulnya, sesimpel itu, sih," pungkasnya.