17 Tahun Jadi Asisten, Merry Pernah Memarahi Raffi Ahmad di Depan Ruben Onsu

31 Oktober 2021 11:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Merry asisten Raffi Ahmad. Foto: Instagram/merryraffiahmad
zoom-in-whitePerbesar
Merry asisten Raffi Ahmad. Foto: Instagram/merryraffiahmad
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Asisten artis, Merry, telah bekerja selama 17 tahun dengan Raffi Ahmad. Meski sejak awal bekerja mengurus Raffi, Merry kini bertugas untuk mengurus Nagita Slavina sejak Rafathar Malik Ahmad lahir.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, Merry memiliki banyak kisah selama perjalanannya bersama Raffi. Hal ini ia ungkapkan dalam obrolannya bersama Denny Cagur dalam program Kiss (Kisah Seputar Asisten Artis) yang tayang di kanal YouTube Denny Cagur TV.
Merry asisten Raffi Ahmad pamit Foto: YouTube Rans Entertainment
Salah satu cerita yang diungkap Merry adalah saat dirinya memarahi bapak satu anak itu. Tak tanggung-tanggung, Merry menghardik Raffi di depan Ruben Onsu.
"Dia (Raffi) kalau nyuruh tuh, satu belum dikerjakan, sudah nyuruh yang lain. Pernah suatu saat, di Pesbukers, dia, 'Mer ini, Mer itu.' Aku bilang, 'Bisa tunggu, enggak? Ini tangan 2, kaki 2,'" kenang Merry sambil tertawa.
Saat itu, Ruben langsung terkejut mendengar Merry yang berteriak kepada Raffi.
"Ruben sampai, 'Ha, ini asisten yang mana, bos yang mana?' 'Saya bosnya,' aku gituin. Karena bos (Raffi) memang suka gitu, Sensen (asisten Raffi lainnya) juga merasakan. Kadang nyuruhnya beruntun gitu. Kita belum selesai, sudah nyuruh lagi, nyuruh lagi. Harusnya, kan, kelarin dulu satu-satu," bebernya.
ADVERTISEMENT
Sebagai seorang asisten, Merry memang mengurus semua kebutuhan Raffi Ahmad selama bekerja, mulai dari makan, minum vitamin, baju yang akan dipakai, dan sebagainya. Ia juga harus dengan setia mengikuti jadwal Raffi Ahmad yang padat dari pagi hingga ke pagi lagi.
"Dulu nih, Raffi belum bangun, saya sudah bangun, Raffi sudah tidur, saya masih di jalan pulang. Kadang merasa, 'Ya, Allah, kerja begini amat.' Enggak munafik, kita manusia ada di titik jenuh," pungkas Merry.