Peneliti AS Temukan Cara Meningkatkan Manfaat Kesehatan dalam Cokelat Susu

25 Agustus 2020 14:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi makan cokelat Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi makan cokelat Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ahli teknologi makanan untuk US Agricultural Service, Lisa Dean, dan timnya telah menemukan cara untuk membuat kandungan cokelat susu (milk chocolate) lebih sehat.
ADVERTISEMENT
Selama ini, cokelat susu masih lebih populer di pasaran ketimbang dark chocolate. Walaupun manfaat kesehatan dark chocolate masih lebih banyak daripada cokelat susu, publik masih lebih menyukai jenis satu ini lantaran rasa yang creamy dan tekstur lembut.
Melihat hal tersebut, para peneliti pun mencari cara untuk meningkatkan kandungan gizi dalam cokelat susu. Dilansir Metro, Lisa dan timnya mencampurkan ekstrak kulit kacang tanah untuk menambah manfaat kesehatan dalam cokelat susu. Kulit kacang tanah dapat meningkatkan kadar antioksidan sekaligus mempertahankan rasa manis dan creamy cokelat.
Ilustrasi kacang tanah Foto: Pixabay
“Kami menggunakan bahan-bahan untuk membuat cokelat susu memiliki level antioksidan yang sama dengan dark chocolate. Dengan catatan tanpa membuat rasanya menjadi lebih patih atau teksturnya menjadi lebih keras,” ungkap Lisa Dean.
ADVERTISEMENT
Dark chocolate tinggi akan senyawa fenolik yang dikatakan memiliki sifat anti-inflamasi, dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular. Lisa dan timnya mengambil kulit ari dari biji kacang --yang berwarna merah kecokelatan-- dan mengilingnya menjadi bubur, untuk kemudian mengambil ekstrak dari senyawa fenolik.
Ilustrasi biji cokelat Foto: dok.shutterstock
Bubuk ini dicampur dengan aditif makanan, maltodekstrin, untuk mempermudah pencampuran akhir. Dari hasil penelitian tersebut, menemukan bahwa cokelat susu dengan campuran 8 persen senyawa fenolik, mengandung antioksidan yang sama dengan dark chocolate. Begitu pula dengan rasa dan tekstur yang tidak berubah.
Sebagai pengecekan akhir, para peneliti juga mengetes kadar alergen kacang dalam camilan tersebut. Hasilnya tidak ditemukan zat apa pun dalam kacang yang biasa menyebabkan alergi bagi sebagian orang. Meskipun begitu, Lisa dan tim menekankan akan tetap memberikan peringatan terkait kandung kacang pada inovasi cokelat ini.
ADVERTISEMENT