Menapaki Semaraknya Kuliner Jakarta dari Era 1800-an sampai Sekarang

12 Juni 2023 13:41 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Event Semarak Kuliner Jakarta hotel The Dharmawangsa, event makan siang bertajuk "Jakarta a Dining History" Narrative Luncheon (9/6/2023). Foto: Jakarta a Dining History
zoom-in-whitePerbesar
Event Semarak Kuliner Jakarta hotel The Dharmawangsa, event makan siang bertajuk "Jakarta a Dining History" Narrative Luncheon (9/6/2023). Foto: Jakarta a Dining History
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kuliner Jakarta begitu beragam. Mulai dari makanan di berbagai belahan Indonesia sampai dunia ada di kota metropolitan ini. Tapi siapa sangka, masakan Prancis-lah yang mula-mula berhasil masuk ke Jakarta.
ADVERTISEMENT
Ya, cita rasa kuliner Jakarta yang begitu beragam merupakan bukti perpaduan dari aneka budaya masakan yang masuk ke kota urban ini. Guna menapaki kembali cita rasa di masa lampau Jakarta, hotel The Dharmawangsa Jakarta mengadakan event road to ulang tahun Jakarta dengan tajuk; "Semarak Jakarta".
Event yang akan diadakan selama dua minggu ini menyuguhkan beragam kegiatan. Mulai dari pameran kolaborasi dengan Bartele Gallery serta Perpustakaan Jakarta. Kemudian ada juga, walking tour untuk melihat gedung-gedung bersejarah di Kebayoran Baru bersama arsitek Abimantra Pradhana.
Aneka Makanan di Event Semarak Jakarta hotel The Dharmawangsa, event makan siang bertajuk "Jakarta a Dining History" Narrative Luncheon (9/6/2023). Foto: Jakarta a Dining History
Tak sampai di situ saja, ada juga event piknik sambil belajar melukis dengan seniman Nugraha Pratama. Kemudian kamu juga bisa mengikuti workshop pembuatan cokelat khas Indonesia bersama Pipiltin Cocoa.
ADVERTISEMENT
Sampai tentunya, event kuliner dengan menghadirkan pakar seperti penulis sekaligus reviewer Kevindra Soemantri dan Chef Ragil.

Semarak Kuliner Jakarta dalam “Jakarta a Dining History” Narrative Luncheon

Event Semarak Jakarta hotel The Dharmawangsa, event makan siang bertajuk "Jakarta a Dining History" Narrative Luncheon (9/6/2023). Foto: Jakarta a Dining History
Dari rangkaian acara panjang tersebut, kumparanFOOD berkesempatan langsung merasakan pengalaman “Jakarta a Dining History” Narrative Luncheon bersama Kevindra Soemantri.
Sebagai penulis kuliner, Kevindra telah meluncurkan buku “Jakarta a Dining History” yang mengupas sejarah kuliner Jakarta dari masa ke masa. Melalui tulisannya lah, acara makan kali ini terbentuk dan akan menyuguhkan makanan yang merepresentasikan setiap era kuliner yang berkembang di Jakarta.
Acara makan ini juga dibuat dengan narasi sejarah kuliner Jakarta, sehingga sambil menikmati makanan kamu bisa membayangkan bagaimana era kuliner di kota ini waktu itu. Terlebih tamu juga dihibur dengan alunan musik keroncong Betawi yang membuat suasana semakin kental.
Aneka Makanan di Event Semarak Jakarta hotel The Dharmawangsa, event makan siang bertajuk "Jakarta a Dining History" Narrative Luncheon (9/6/2023). Foto: Azalia Amadea/kumparan
Perjalanan bersantap kami dimulai dengan memasuki era kuliner di tahun 1850 hingga 1890-an.
ADVERTISEMENT
"Dari tahun 1850 hingga 1890-an ini adalah menu klasik Prancis. Jadi bagaimana saat itu Batavia atau Jakarta memiliki banyak restoran Prancis yang sangat signifikan," terang Kevindra, kepada para tamu yang hadir di acara preview "Narrative Luncheon Jakarta: A Dining History" di Jakarta Restaurant, hotel The Dharmawangsa, Jumat (9/6).
Pada era ini kami disuguhkan makanan fine dining ala Prancis yang khas dengan porsi kecil-kecilnya. Makanan disajikan cantik dengan garnish. Makanan pertama ini terdiri dari sturia caviar, salmone roe, consomme, truffle foie gras, hingga pan-fried snapper.
Caramel pudding-Event Semarak Jakarta hotel The Dharmawangsa, event makan siang bertajuk "Jakarta a Dining History" Narrative Luncheon (9/6/2023). Foto: Azalia Amadea/kumparan
Di rangkaian makan pertama ini kami juga langsung disuguhkan dessert, yakni caramel puding dengan meringue.
Selanjutnya, dari kelima era kuliner yang kami cicipi, tak kalah memanjakan lidah, adalah masakan 'Taste the old Menteng'. Pada era ini, Kevindra menyebutkan bahwa masakan khas China sedang berkembang terutama di daerah Menteng.
ADVERTISEMENT
Chef Julio dari The Dharmawangsa, menyuguhkan masakan China ala restoran Cahaya Kota; yang khas dengan menu ayam mentega, i fu mie, serta nasi goreng ayam putih yang gurih dan tanpa kecap.
Nasi goreg ayam-Event Semarak Jakarta hotel The Dharmawangsa, event makan siang bertajuk "Jakarta a Dining History" Narrative Luncheon (9/6/2023). Foto: Azalia Amadea/kumparan
Menjadi 'gong' dari pengalaman makan unik ini adalah, kami disuguhkan langsung aneka kuliner legendaris oleh para pemiliknya.
Kami bertemu Hj Sias Mawarni Saputra, atau yang akrab disapa oma Sias, adalah pemilih es krim Ragusa. Dia menceritakan bagaimana awal mula Ragusa dibangun oleh mertuanya yang menikah dengan seorang penjahit asal Italia.
Kemudian, adapula Kopi Es Tak Kie yang disuguhkan oleh pemilik generasi ke-empat kedai kopi tersebut, yaitu Willy beserta karyawannya. Kedai kopi ini begitu khas dengan es kopi susu dengan paduan kental manis.
ADVERTISEMENT
Terakhir, ada Soto Betawi H Ma'ruf yang saat ini sudah dijaga bisnis keluarganya oleh generasi ke-3, yakni Mufti Maulana. Mufti mengisahkan bagaimana keluarganya menjaga resep asli soto Betawi dengan kuah susu yang khas.
Event Semarak Jakarta hotel The Dharmawangsa, event makan siang bertajuk "Jakarta a Dining History" Narrative Luncheon (9/6/2023). Foto: Azalia Amadea/kumparan
Ketiga kuliner legendaris sini bisa kamu nikmati saat, “Jakarta a Dining History” Narrative Dinner yang akan berlangsung pada 17 dan 24 Juni di Jakarta Restaurant, hotel The Dharmawangsa mulai pukul 19.00-21.00 WIB.
Untuk bisa menikmati rangkaian makan malam unik ini, setiap tamu perlu membayar Rp 775 ribu. Kendati harga makan malam tersebut kamu juga bisa menikmati semua rangkaian kuliner di lima era, makanan legendaris, hingga buffet.
Bagaimana, kamu tertarik menapaki kuliner Jakarta dari era ke era yang begitu penuh sejarah?
ADVERTISEMENT