Kisah Nasi Ayam Ibu Mangku Lewati Masa Pandemi, Omzet Sempat Rp 50 Ribu per Hari

3 Desember 2021 12:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Resto Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku Seminyak, Bali Foto: dok.GoFood
zoom-in-whitePerbesar
Resto Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku Seminyak, Bali Foto: dok.GoFood
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tak bisa dipungkiri bahwa pandemi COVID-19 memberikan dampak pada banyak sektor. Tak hanya perekonomian, tetapi juga nasib pariwisata di Indonesia. Sebut saja di Bali, dampak pandemi begitu terasa pada sektor pariwisata Pulau Dewata termasuk UMKM kuliner di sana.
ADVERTISEMENT
Semenjak COVID-19 melanda pemerintah pun memerintahkan seluruh masyarakat untuk melakukan semua kegiatan di rumah saja. Sehingga, berbagai tempat wisata di Bali tutup sementara, akibatnya para pelaku UMKM kuliner di sana juga terpaksa menutup outletnya.
Ketika presiden Jokowi Widodo menetapkan status kedaruratan kesehatan masyarakat sebagai cara untuk menekan laju penyebaran virus COVID-19, Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku di Seminyak, termasuk yang harus menutup outlet mereka selama tiga bulan.
Hal itu tentu tidak bisa dibiarkan, Made Bayu Darmadi, penerus dari bisnis kuliner Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku pun memutar otak untuk bisa mempertahankan restorannya. Terlebih lagi, sebagian besar karyawannya sudah bekerja lebih dari empat tahun.
Made Bayu Darmadi, Penerus Resto Nasi Ayam Kedewatan Seminyak, Bali Foto: dok.GoFood
“Ketika kami membuka outlet kembali saat pandemi, pemasukan turun drastis ke Rp 50-200 ribu per hari,” ujar Bayu dikutip dari rilis yang kumparanFOOD terima pada Kamis (2/12).
ADVERTISEMENT
Laki-laki itu pun kemudian melakukan berbagai inovasi untuk menarik pelanggan. Ia memutuskan untuk mengandalkan layanan pesan antar makanan online, seperti GoFood guna melebarkan sayap pasarnya. Sehingga, pelanggan dari mana saja bisa memesan menu di tempat makannya tanpa khawatir ada kontak langsung.
Tak hanya itu, untuk menjangkau keinginan para pelanggan, ia juga menambahkan beragam menu menarik lain. “Dulu kami hanya memiliki dua menu di GoFood, nasi bungkus dan nasi kotak. Saya kemudian menambahkan variasi menu lainnya, seperti nasi bungkus biasa, spesial, dan komplit. Saya juga menyediakan menu a la carte, seperti sambal, sate, dan ayam suwir,” jelas Bayu.
Menurut Bayu, menggunakan layanan pesan antar makanan online ini sangat membantu restorannya untuk bertahan di tengah pembatasan aktivitas masyarakat.
Nasi ayam kedewatan Ibu Mangku Foto: Safira Maharani/ kumparan
Saat pemerintah menetapkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang melarang layanan makan di tempat, restoran miliknya yang bergantung pada layanan pesan-antar online tidak lagi khawatir lantaran penjualan bisa tetap stabil.
ADVERTISEMENT
Kini, saat keadaan berangsur membaik, Bayu lebih lanjut mengungkapkan bahwa keputusannya untuk menggunakan layanan pesan antar membuahkan hasil. Omzet di restoran naik hingga dua kali lipat; yang mana dulu sempat hampir tidak ada orderan, sekarang bisa 80-110 orderan per hari.
Pengalaman Bayu dalam mengandalkan teknologi untuk bertahan di masa pandemi juga sejalan dengan temuan survei Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI); yang menyebutkan bahwa pendapatan mitra UMKM GoFood rata-rata naik 66 persen di tahun 2021 dibandingkan tahun 2020; di mana 4 dari 5 UMKM percaya fitur itu mendukung pertumbuhan usaha mereka.
Suasana warung nasi ayam kedewatan Ibu Mangku Foto: Safira Maharani/ kumparan
Sebelumnya, pihak Bank Indonesia mengatakan bahwa Bali bisa kembali bangkit meskipun kini pertumbuhan ekonominya berada di level terbawah nasional. Berdasarkan hasil survei, indikator, sistem keuangan, stabilitas harga, dan keuangan pemerintah, Bank Indonesia Bali pun memproyeksi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bali pada 2022 tumbuh positif di kisaran 5,4 persen sampai 6,2 persen.
ADVERTISEMENT
Tentu hal itu didorong dengan sejumlah faktor yang dipercaya bisa berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi. Di antaranya adalah pemulihan kegiatan masyarakat seiring gencarnya vaksinasi, penyelenggaraan sejumlah kegiatan internasional seperti KTT G20, hingga pemulihan pariwisata domestik yang akan memberikan manfaat bagi pertumbuhan UMKM; termasuk UMKM kuliner lokal seperti Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku.
Reporter: Destihara Suci Milenia