Berburu Makanan Khas Bogor dan Sukabumi di KTD 2019
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Makanan seperti ini, bisa kamu temukan di festival kuliner tahunan bertajuk Kampoeng Tempo Doeloe (KTD). Acara yang masuk dalam rangkaian event Jakarta Fashion & Food Festival (JFFF) 2019 ini berlangsung di La Piazza, Kelapa Gading selama tanggal 17 Agustus hingga 8 September 2019.
Sekilas, KTD kali ini tampak berbeda karena menghadirkan tema yang berbeda tiap minggu. Begitu juga, dengan kuliner legendaris yang akan hadir pun berbeda-beda. Kuliner legendaris dari berbagai daerah itu akan hadir setiap akhir pekan (Sabtu dan Minggu).
Kami pun mencicipi beberapa di antaranya. Dimulai dari bir kotjok (Rp 12 ribu) yang mirip bir pletok khas Betawi.
ADVERTISEMENT
Warnanya yang kecokelatan --buka kemerahan-- jadi pembeda karena bir pletok yang kami nikmati memang tak pakai kayu secang. Rasanya pun segar, manisnya pas, dan kuat rasa rempah-rempah. Sebelum disajikan, bir dikocok beberapa kali hingga berbusa.
Menurut Didin pemiliknya, sekaligus penerus usaha generasi ketiga, minuman ini menggunakan banyak rempah. Ada jahe merah, kayu manis, kapulaga, cengkih, serai, serta gula aren.
"Semua rempahnya digodog jadi satu. Kalau di luar (suhu ruang) tahan dua hari, kalau di kulkas bisa tahan satu minggu," ujarnya.
Didin pun mengatakan, meneruskan usaha kakeknya ini dengan alasan ingin turut melestarikan kuliner daerah asal Bogor itu. Sehari-hari, Es Bir Kotjok Si Abah berjualan di Jalan Surya Kencana yang sudah ada sejak tahun 1965.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, kami juga mencoba Cungkring Pak Jumat (Rp 25 ribu) yang sudah melegenda sejak tahun 1975. Deden, generasi kedua usaha ini, meneruskan jualan bapaknya pertama kali pada tahun 2014.
Cungkring merupakan singkatan dari 'cungur kaki' pakai 'garingan.' Cungur kaki adalah kikil kaki sapi yang dimasak selama 7 jam hingga empuk. Lalu, makanan ini dilengkapi potongan lontong, garingan berupa peyek tempe, siraman saus kacang yang gurih nan manis, taburan bawang goreng, serta kucuran jeruk limau, dan kecap.
"Ciri khas lain dari Cungkring Pak Jumat adalah berjualan pakai pikulan. Adanya di Jalan Surya Kencana, gang aut, Bogor," tambah laki-laki berusia 33 tahun itu.
Tak ketinggalan, kami juga mencicipi kesegaran Asinan Jagung Bakar Pak Sabur (Rp 26 ribu) yang ada sejak 1968. Makanan khas Bogor ini berupa pipilan jagung bakar, ditemani irisan tipis mentimun, gula pasir, garam, sambal ijo, dan kuah cuka merah. Agar semakin nikmat, disediakan pula kerupuk mie (Rp 11 ribu) sebagai pelengkapnya.
Bukan hanya makanan legendaris, di KTD kamu juga bisa menemukan aneka tenant yang setiap tahunnya hadir dan laris diburu pengunjung. Seperti Srabi Notosuman, Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih, Pastellia, Ketan Susu Kemayoran, Es Campur Jelly Pluit Acen, Bebek Sinjay, Es Durian Iko, dan masih banyak lagi. Totalnya 108 tenan tetap, serta 32 tenan makanan legendaris.
KTD ini akan dibuka setiap hari, pada hari Senin hingga Kamis dengan jam operasional 16.00-22.00 WIB, Jumat 16.00-23.00 WIB, Sabtu 11.00-23.00 WIB, dan Minggu jam 11.00-22.00 WIB. Bagaimana, menarik bukan?
ADVERTISEMENT