Benarkah Makan Kacang Bikin Gemuk?

Ilustrasi kacang tanah Foto: Pixabay

Kacang kaya akan protein, lemak, dan kalori yang tinggi. Karenanya, banyak yang menganggap kacang dapat memicu meningkatnya berat badan.

Benarkah demikian?

Tiap jenis kacang sejatinya punya kandungan lemak yang berbeda. Tapi, tak perlu khawatir. Hampir seluruh bagian kacang terdiri dari lemak sehat. Bahkan, jenis lemak ini bisa membantu menurunkan kolesterol tubuh.

Selain itu, tubuh kita juga sebenarnya tak menyerap semua kadar lemak tersebut. Hanya nutrisinya saja yang diambil oleh tubuh.

Pasalnya, kadar lemak kacang tersimpan dalam dinding selnya. Ini membuatnya tak mudah hancur saat dicerna tubuh. Sebagian besar lemak pun hanya numpang lewat dan terbuang melalui feses.

Kacang Foto: Pixabay

Lalu, apa kaitannya dengan kenaikan berat badan?

Studi Nut intake and adiposity: meta-analysis of clinical trials yang dipublikasikan dalam jurnal kesehatan PubMed tak menemukan bahwa kacang bisa meningkatkan berat badan. Mereka yang menyantap kacang tak mengalami penambahan massa tubuh maupun perubahan lingkar pinggang.

Bahkan, pada riset Almond Consumption during Energy Restriction Lowers Truncal Fat and Blood Pressure in Compliant Overweight or Obese Adults, orang-orang yang menyisipkan kacang ke dalam pola dietnya justru kehilangan lebih banyak lemak tubuh.

Mengkonsumsi kacang diklaim dapat meningkatkan jumlah energi dan lemak yang dibakar oleh tubuh. Peningkatan jumlah kalori yang terbakar ini bisa membantu kita menjaga atau bahkan mengurangi berat badan.

Kacang-kacangan. Foto: Pixabay

Kandungan protein dan serat pada kacang yang tinggi juga bisa membuat kita kenyang lebih lama. Artinya, kita cenderung makan lebih sedikit setelah mengkonsumsi kacang.

Beberapa studi menyebutkan, kacang-kacangan bisa digunakan untuk memperbaiki kualitas makan. Kita bisa mengeliminasi kudapan yang kurang sehat seperti junk food dan menggantinya dengan kacang.

Tenang saja, pola dietmu tak akan gagal hanya karena makan kacang, kok!