6 Minuman Herbal yang Sering Dikira Teh Ini Juga Kaya Manfaat

14 April 2019 16:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
teh herbal Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
teh herbal Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di pagi hari, saat bekerja, bahkan saat makan, teh jadi salah satu minuman yang banyak dipilih. Kita juga mengenal banyak jenis teh. Ada pucuk daun teh, teh dari rempah-rempah, buah, bahkan bunga.
ADVERTISEMENT
Menurut Satria Gunawan Suharno, pecinta teh sekaligus pemilik House of Tea, masih banyak orang yang salah kaprah mengenai pengertian teh.
Dalam penjelasannya, teh adalah minuman yang terbuat dari seduhan camellia sinensis atau daun teh. "Teh dibuat dari daun yang ada sinensis, kalau daun yang sudah di luar itu bukan teh," terangnya.
Minuman yang bukan terbuat dari camellia sinensis lebih tepat disebut minuman herbal. Ada juga yang menyebutnya tisane, atau minuman non-caffeine yang terbuat dari seduhan rempah atau bunga.
Yuk, kenal lebih dekat enam jenis tisane yang sering dikira teh. Minuman ini juga punya kandungan yang tak kalah bermanfaat.
1. Chamomile
Teh chamomile Foto: Shutterstock
Sesuai namanya, tisane ini terbuat dari bunga chamomile yang dikeringkan. Marketing manager TWG Tea Indonesia, Trixie Anindita, mengungkap bahwa chamomile punya rasa yang lembut. Cocok dikombinasikan dengan beragam makanan.
ADVERTISEMENT
Chamomile tak mengandung tanin yang biasa ditemukan pada daun teh. Ini membuat chamomile lebih aman dikonsumsi. Bahkan cocok diminum agar tidur lebih nyenyak.
"Efeknya tidak mengagetkan untuk badan. Jadi jarang kan deg-degan kalau minum chamomile," ujar Trixie.
2. Rosela
Teh rosela Foto: Shutterstock
Seduhan hibiscus sabdariffa atau bunga rosela ini punya tampilan unik. Warnanya merah bening dengan rasa yang agak asam saat diminum.
Selain rasanya yang unik, rosela juga sering dimanfaatkan sebagai minuman kesehatan. Antioksidannya tinggi. Rosela bisa menurunkan kadar lemak dan tekanan di dalam darah.
3. Daun mint
Teh mint Foto: Shutterstock
Sensasi dingin melegakan di tenggorokan akan langsung terasa saat menyesapnya. Berbeda dari teh, minuman ini biasanya menggunakan seduhan dari daun yang masih segar.
ADVERTISEMENT
Menurut jurnal Essential Plants Oils and Headache Mechanisms dari Christian Albrechts University, Jerman, aroma mentol daun mint bisa membantu mengurangi migrain. Bisa juga untuk mengobati gejala sakit kepala biasa. Bahkan efeknya hampir sama dengan 500 mg paracetamol.
4. Kombucha
kombucha Foto: Shutterstock
Ada kombucha yang termasuk ke dalam jenis teh. Namun ada juga yang dikategorikan sebagai tisane. Tergantung bahan baku utama pengolahannya.
Minuman asal China ini kerap disebut sebagai teh jamur. Sebab, proses pembuatannya memang dibiarkan selama berhari-hari. Proses ini memunculkan lapisan jamur kenyal di permukaannya.
Meski begitu, minuman ini dipercaya dapat menyembuhkan beragam penyakit. Bisa pula untuk detoksifikasi tubuh. "Kombucha tea mengandung zat antioksidan dan antiinflamasi (antiradang) dari kelompok polifenol dan asam glukuronat. Juga mengandung beberapa vitamin (B dan C) dan mineral," terang Ketua Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Universitas Indonesia, Ahmad Syafiq.
ADVERTISEMENT
5. Rooibos
Teh rooibos Foto: Shutterstock
Rooibos (Roy-boss) terbuat dari tanaman semak aspalathus linearis yang tumbuh subur di Afrika Selatan. Dikenal pula dengan sebutan teh merah. Teh ini punya cita rasa earthy, lembut, dan sedikit manis di lidah.
Rooibos tidak mengandung kafein sehingga lebih aman di lambung. Kandungan taninnya juga sangat rendah. Dari penelitian berjudul Rooibos: Effect on Iron Status in South African Adults tahun 2013, tanin dalam minuman bisa menganggu penyerapan zat besi dalam tubuh.
6. Bunga telang
teh bunga telang Foto: Shutterstock
Beberapa waktu belakangan, teh dari bunga telang memang sangat populer. Warna biru terangnya membuat minuman ini semakin menarik.
Minuman berjuluk 'blue tea' ini juga punya segudang manfaat. Antioksidannya ampuh menangkal radikal bebas dan racun dalam tubuh. Berdasarkan jurnal Pharmacology, Biochemistry, and Behaviour tahun 2003, bunga telang bisa memberi rangsangan kepada sistem saraf pusat untuk melawan rasa depresi dan gangguan kecemasan.
ADVERTISEMENT