5 Makanan yang Membutuhkan Waktu Pengolahan Sangat Lama, Ada yang 100 Hari!

3 Januari 2021 18:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi memasak rendang Foto: dok.Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi memasak rendang Foto: dok.Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Untuk menghasilkan makanan yang nikmat, terkadang memerlukan bahan yang baik, menimbang komposisi hingga sempurna, serta menggunakan teknik memasak yang tepat —bahkan membutuhkan waktu begitu lama. Kamu bisa merebus, menggoreng, mengukus, dan melakukan berbagai cara lain untuk mengolah suatu hidangan.
ADVERTISEMENT
Beberapa hidangan, dari dalam dan luar negeri ini membutuhkan waktu mengolah yang cukup lama, seperti kimchi hingga rendang dengan waktu memasak berjam-jam bahkan berhari-hari. Maka itu, untuk mengetahui lebih lanjut, berikut kumparan rangkum beberapa makanan yang membutuhkan lama waktu saat proses mengolahnya. Apa saja?

1. Kimchi

com-Kimchi Korea Selatan Foto: Shutterstock
Sebagai makanan khas Korea, kamu mungkin familiar dengan sayur fermentasi satu ini. Biasanya menggunakan bahan utama sayuran seperti kubis, lobak, jahe, dan paprika. Sebelum mengolah, sayuran dicuci dengan air garam untuk menghilangkan bakteri.
Lalu, umumnya, dibumbui dengan pasta cabai khas dan dikemas dalam toples steril kedap udara untuk difermentasi. Proses fermentasi berlangsung selama 3–4 hari pada suhu kamar atau 2–3 minggu dalam lemari es. Selama proses ini, bakteri asam laktat akan berkembang, serta bakteri menguntungkan lainnya.
ADVERTISEMENT
Walau waktu pembuatannya cukup lama, kimchi dapat bisa tahan disimpan hingga berminggu-minggu setelah diolah, lho. Dalam suhu kamar, kimchi dapat bertahan 1 minggu setelah dibuka. Sedangkan, dalam lemari es, kimchi dapat bertahan sekitar 3-6 bulan, dan akan terus berfermentasi.

2. Gudeg

Gudeg Mbah Lindu Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Dari dalam negeri, kamu mungkin sudah tahu kalau gudeg juga membutuhkan waktu pengolahan yang lama. Sebagai salah satu makanan tradisional yang dimasak paling lama (lebih lama dari rendang), gudeg dapat dimasak mencapai 18-24 jam.
Olahan nangka muda dengan santan yang ditambahkan gula dan bumbu dapur ini dimasak dengan terus diaduk. Sesuai dengan asal-usul nama, yang berasal dari bahasa Jawa “hangudeg” yang berarti diaduk-aduk.
Sebenarnya, gudeg sudah dapat dinikmati saat dimasak sekitar kurang lebih 5 jam. Tetapi, rasa serta tekstur gudeg diatur dalam proses memasak, di mana untuk mendapatkan rasa yang kaya memerlukan waktu hingga 24 jam.
ADVERTISEMENT

3. Rendang

Ilustrasi rendang Foto: dok.Shutterstock
Dikenal sebagai sebuah nama makanan, sebenarnya nama rendang merupakan suatu teknik memasak. Sebagai makanan khas Minangkabau, pertama kali rendang menggunakan bahan daging kerbau yang hanya dinikmati saat acara adat tertentu saja.
Rendang berasal dari kata merandang atau randang, yang artinya 'lambat'. Kata lambat ini merujuk pada proses pemasakan daging dan aneka bumbu yang bisa memakan waktu berjam-jam (4-8 jam tergantung banyaknya daging yang akan diolah).
Proses yang lama dan rumit tersebut akan menghasilkan tekstur daging empuk dengan bumbu kuat yang menyerap sempurna. Umumnya, daging rendang dimasak hingga berubah warna cokelat kehitaman.

4. Dry age steak

Ilustrasi daging yang mengalami proses dry-aging Foto: Dok.Pixabay
Proses mengolah daging dengan cara dikeringkan ini dapat menghasilkan rasa yang lebih kaya. Dalam proses pengeringan, enzim daging akan memecah kolagen (menyatu dalam serat otot) sehingga membuat hasil masakan yang lebih lembut.
ADVERTISEMENT
Selain itu, juice dalam daging steak secara alami akan menguap, menghasilkan rasa steak yang lebih kuat, empuk, bermentega, dan memunculkan aroma yang unik. Dalam rentang waktu tertentu, daging juga akan ditumbuhi jamur, yang tentunya akan dibuang sebelum mengolahnya menjadi daging steak.
Kamu dapat menemukan berbagai jenis dry aged steak. Dari usia penyimpanan 18 sampai 20 hari, 30 hingga 35 hari, 45 hari, bahkan kamu dapat menemukan daging yang telah dikeringkan selama 100 hari atau lebih.

5. Hakarl

Ilustrasi Hakarl Foto: Shutterstock/IAM photography
Hakarl adalah hidangan khas Islandia yang menggunakan bahan ikan hiu yang dibusukan. Ya, ikan hiu. Sejarah makanan ini memang tidak terlalu jelas. Namun, daging ikan hiu tidak dianggap sebagai makanan melainkan sebagai pelumas.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, daging hiu Greenland beracun dan memabukkan siapa pun yang memakannya setelah beberapa hari. Hiu tidak memiliki ginjal sehingga mengeluarkan air seni dari seluruh tubuhnya. Dengan kata lain, daging hiu penuh dengan konsentrasi urea.
Sebelum mengolah menjadi makanan, daging hiu juga membutuhkan waktu pengeringan yang cukup lama. Ikan hiu akan dikubur dalam lubang pasir, bangkainya ditutup dengan batu besar yang berfungsi sebagai alat press. Dengan itu, cairan-cairan dalam ikan dapat keluar.
Proses ini memerlukan waktu sekitar antara 4-6 bulan. Lalu, daging hiu dapat dipotong-potong yang kemudian digantung hingga kering selama 3-4 bulan —biasanya hingga lapisan luar daging kecokelatan.
Reporter: Natashia Loi