Sepak Bola Wanita Amerika Latin Berkembang Pesat, Piala Emas Jadi Buktinya

13 Maret 2024 13:55 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Timnas Wanita AS vs Meksiko di Piala Wanita Emas 2024. Foto: ussoccer.com
zoom-in-whitePerbesar
Timnas Wanita AS vs Meksiko di Piala Wanita Emas 2024. Foto: ussoccer.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Piala Emas Wanita CONCACAF 2024 baru saja berakhir pada Senin (11/3) kemarin. Timnas Wanita Amerika Serikat (USWNT) keluar sebagai juara dalam gelaran perdana turnamen sepak bola wanita antarnegara di Benua Amerika tersebut.
ADVERTISEMENT
Namun, dalam perjalanannya, USWNT menemui beberapa rintangan sebelum mengangkat trofi juara. Kampiun Piala Dunia Wanita empat kali itu bahkan sempat tersandung di matchday terakhir oleh Meksiko.
Ya, di laga terakhir fase grup, Lindsey Horan cs kalah 0-2 oleh Meksiko. Ini adalah kekalahan kedua AS atas La Tri dalam 43 pertemuan. Padahal, secara ranking FIFA USWNT unggul jauh dari lawannya tersebut, Tim AS di posisi kedua sedangkan Meksiko di urutan 35. Cukup jomplang bukan?.
Beruntungnya, itu menjadi satu-satunya kekalahan Amerika Serikat di ajang Piala Emas Wanita 2024. Setelah babak grup, laju mereka mulus di fase knock out hingga jadi juara.
Hasil-hasil mengejutkan semacam itu sebenarnya tak hanya dialami Amerika Serikat. Ada sederet laga lainnya juga yang meleset dari prediksi.
ADVERTISEMENT
Di Grup B, misalnya, ada satu kuda hitam yakni Puerto Rico (ranking 103 dunia) yang bisa bikin frustrasi dua lawannya. Pada matchday pertama, mereka sempat menyulitkan Brasil walaupun akhirnya kalah 0-1. Lalu, di laga kedua, Las Boricuas mampu menjungkalkan Panama (ranking 55) lewat comeback dramatis dengan skor 2-1.
Kemudian di salah satu perempat final, juara bertahan Olimpiade, Kanada, membutuhkan perpanjangan waktu untuk meraih kemenangan 1-0 melawan Kosta Rika.
Momen-momen di atas sempat membuat bintang USWNT, Alex Morgan, geleng-geleng kepala. Menurutnya, perkembangan sepak bola wanita di dataran Amerika Latin begitu signifikan. Saat ini, bibit-bibit unggul pemain wanita menyebar di berbagai negara, tak seperti satu dekade silam yang hanya terpusat di sedikit wilayah saja.
ADVERTISEMENT
"Banyak pemain yang muncul sekarang sangat jago. Mereka punya kemampuan untuk membuat keajaiban," tutur Morgan dikutip dari The Guardian.
"Kami pernah melihatnya (fenomena semacam ini) pada Rose Lavelle delapan hingga 10 tahun lalu. Tapi, sekarang kami lihat setiap pemain punya bakat untuk menguasai bola di kakinya," sambung bomber USWNT itu.
Selain makin banyaknya pemain berbakat, Alex Morgan juga menyoroti penerapan taktik tiap tim yang kian rapi. Tim-tim di Amerika Latin kini semakin paham strategi menyerang dan bertahan yang baik secara bersamaan saat bermain.
"Sekarang kita bisa lihat ketika pemain masuk ke kotak (penalti), mereka hanya butuh satu sentuhan saja buat cetak gol. Pemain bertahan juga menutup ruang dengan sangat cepat jadi (lawan) tidak ada waktu yang cukup untuk melakukan dua atau tiga sentuhan," sambung pemain yang identik mengenakan nomor punggung 13 itu.
Timnas Wanita Brasil saat melawan Meksiko pada pertandingan pertandingan semifinal CONCACAF Women's Gold Cup 2024. Foto: USA TODAY Sports/via REUTERS

Pemain Abroad & Liga Domestik Makin Baik

ADVERTISEMENT
Kemajuan sepak bola wanita di Amerika Latin sebenarnya disebabkan oleh dua faktor penting: banyak pemain yang ke luar negeri dan kompetisi lokal yang makin meningkat kualitasnya.
Faktor pertama, yakni pemain. Dalam beberapa tahun terakhir begitu banyak pemain wanita Amerika Latin yang memutuskan hijrah ke Eropa dan Amerika Serikat. Hal semacam ini tentu merupakan langkah yang bagus, mutu pemain akan meningkat dan berdampak saat pulang ke timnasnya masing-masing.
Lalu, faktor kedua, yakni kualitas kompetisi domestik yang semakin apik. Berbicara hal ini, Meksiko jadi salah satu negara yang pantas jadi role model di Amerika Latin.
Pada 2017 lalu mereka membuat Liga MX Femenil, kompetisi untuk sepak bola wanita di Meksiko. Di awal pendiriannya, mereka melarang penggunaan pemain asing serta menerapkan kebijakan untuk memainkan banyak pemain U-23.
ADVERTISEMENT
Hasilnya benar-benar kentara tujuh tahun kemudian. Pada 2024 ini, 19 dari 23 pemain Meksiko yang mentas di Piala Emas Wanita adalah pemain yang berlaga di Liga MX Femenil.
"Meksiko melakukan hal yang benar dan menjadi contoh bagi kawasan ini (Amerika Latin)," ucap pemain Kosta Rika, Valeria del Campo, yang main di Liga MX Femenil.
"Meksiko punya liga yang terorganisir, rencana strategis, dan tujuan yang jelas. Pada akhirnya, ini (liga) jelas akan memberikan hasil positif bagi para pemainnya, timnya, dan tentu saja bagi timnasnya," tandas del Campo.
Cristina Ferral (Kiri) dan Greta Espinoza (kanan) dari Tigres Femenil bersaing memperebutkan bola dengan Alison Gonzalez (tengah) dari Amerika pada final pertandingan turnamen sepak bola Liga MX Femenil Apertura 2023 di stadion Universitario. Foto: Julio Cesar Aguilar/AFP
Kualitas Liga MX Femenil yang bagus juga menjadi magnet bagi pemain-pemain top dunia untuk merapat ke Meksiko. Salah satu contohnya adalah Jenni Hermoso, pada 2022 lalu ia memutuskan hijrah ke Pachuca dari Barcelona. Kini, bomber andalan Spanyol itu bermain di Tigres UANL, salah satu tim tersukses di Liga MX Femenil.
ADVERTISEMENT
Piala Emas Wanita atau W Gold Cup CONCACAF merupakan kompetisi sepak bola wanita internasional yang diikuti timnas senior dari asosiasi anggota CONCACAF. Turnamen ini diikuti oleh 12 tim mulai 20 Februari hingga 10 Maret 2024 di Amerika Serikat
Di awal penyelenggaraan, delapan tim perwakilan dari CONCACAF lolos ke turnamen ini. Sedangkan, empat timnas lainnya merupakan tim tamu dari CONMEBOL.
Branding W Gold Cup dicetuskan pada 2021 silam. Penamaan itu diambil karena CONCACAF ingin menjadikan turnamen ini sebagai salah satu kompetisi internasional wanita unggulan mereka.