Cerita Fridolina Rolfo saat Alami Cedera usai Piala Dunia Wanita 2023

23 Maret 2024 17:41 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi pemain FC Barcelona Femeni  Fridolina Rolfo usai mencetak gol ke gawang VfL Wolfsburg pada pertandingan final Women's Champions League di Philips Stadion, Eindhoven, Belanda, pada 3 Juni 2023.  Foto: Yves Herman/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi pemain FC Barcelona Femeni Fridolina Rolfo usai mencetak gol ke gawang VfL Wolfsburg pada pertandingan final Women's Champions League di Philips Stadion, Eindhoven, Belanda, pada 3 Juni 2023. Foto: Yves Herman/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Fridolina Rolfo merangsek dari kiri, muncul dalam kemelut, lalu menyarangkan bola ke gawang Wolfsburg. Satu golnya di babak kedua membuat Barcelona meraih titel Liga Champions Wanita 2022/23. Barca menang 3-2 dan berhak atas trofi juara kedua mereka.
ADVERTISEMENT
Selepas laga, Rolfo mengaku sangat bahagia atas golnya. Ia bilang kalau golnya itu jadi salah satu momen terbaiknya.
"Itu adalah momen terbaik dalam hidup saya. Itu adalah salah satu impian terbesar saya," ucap Rolfo kepada The Athletic.
Namun, tak sedikit yang tahu kalau Rolfo menyembunyikan rasa sakit dalam laga itu. Lutut kanan pemain Swedia itu sebenarnya bermasalah.
Tapi, Rolfo tak terlalu peduli dengan cederanya. Rasa sakit ia lupakan demi membela Swedia di ajang Piala Dunia Wanita 2023.
Dan, benar saja, permainan Rolfo menggila di turnamen yang dihelat di Australia & Selandia Baru itu. Ia sukses mengantarkan Swedia menjadi juara tiga. Kontribusinya pun patut diacungi jempol, ia catatkan tiga gol dari enam pertandingan yang dimainkan.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, kehidupan Rolfo berubah 180 derajat usai merasakan euforia di Liga Champions Wanita dan Piala Dunia. Cedera di lutut kanannya makin parah, ia harus menjalani tindakan medis di Barcelona.
Fridolina Rolfo harus masuk meja operasi selepas membela Swedia di Piala Dunia. Tepat pada 8 September, ia menjalani operasi meniskus.
"Operasi Fridolina Rolfo berjalan sukses. Tapi penyerang asal Swedia itu akan absen dalam beberapa waktu," tulis Barcelona dalam laman resmi klub.
Pemain Timnas Wanita Spanyol Ona Batlle berebut bola dengan pemain Timnas Wanita Swedia Fridolina Rolfo pada pertandingan semifinal Piala Dunia Wanita 2023 di Eden Park, Auckland, Selandia Baru, Selasa (15/8/2023). Foto: Hannah McKay/REUTERS

Jalani Rehabilitasi

Tiga bulan setelah operasi, Rolfo mulai bisa beraktivitas di luar ruangan. Namun, ia harus memakai tongkat untuk menopang kakinya. Sebuah hal yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya seumur hidup.
“Saya tidak bisa berjalan dan untuk pertama kalinya saya menggunakan kruk selama delapan minggu,” kata Rolfo kepada The Athletic.
ADVERTISEMENT
“Saya kesulitan mengenakan pakaian saya. Mandi juga merupakan masalah besar, saya harus duduk dan membutuhkan kursi di kamar mandi," imbuhnya.
Baginya yang terbiasa hidup mandiri, itu adalah momen terberat. Sebab, Rolfo harus selalu dibantu orang lain untuk melakukan hal-hal kecil.
Ia sempat frustrasi dengan situasi itu. Namun, di lain sisi, ia menyadari betapa nikmatnya bisa menghabiskan waktu luang yang ada.
“Saya sangat aktif dan jika saya hanya duduk di sofa dan menonton TV sepanjang hari saya akan mengalami depresi, jadi saya mencoba untuk lebih aktif. Saya tahu itu adalah hal terpenting untuk kesehatan mental saya," tutur Rolfo.
Pemain Timnas Wanita Spanyol Teresa Abelleira berebut bola dengan pemain Timnas Wanita Swedia Fridolina Rolfo pada pertandingan semifinal Piala Dunia Wanita 2023 di Eden Park, Auckland, Selandia Baru, Selasa (15/8/2023). Foto: Molly Darlington/REUTERS
Rolfo sadar mudah sekali depresi jika terkungkung di ruang kecil. Ia pun memutuskan untuk pergi ke luar kamar dan menjelajahi berbagai sudut kota. Pegunungan dan pantai adalah tempat favoritnya.
ADVERTISEMENT
Saat merasa dirinya sedikit lebih baik, Rolfo mulai menjelajah ke luar kota. Dia biasanya berjalan di gunung kecil dekat rumahnya tetapi juga suka menjelajahi Montjuic atau Montserrat, meskipun jaraknya agak jauh dari kota Barcelona. Rolfo juga suka pergi ke Andorra, di mana dia merasa lebih dekat dengan Swedia karena pemandangan pegunungan, salju, dan iklim yang lebih dingin.
Rolfo suka melakukan hal-hal kreatif saat tidak sedang memikirkan sepak bola, seperti memasak dan melukis.
Itu terbukti menjadi kunci kesembuhannya. Proses rehabilitasi Rolfo lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.
Pemain Timnas Wanita Swedia Fridolina Rolfo berebut bola dengan pemain Timnas Wanita Afrika Selatan Bongeka Gamede pada pertandingan Grup G Piala Dunia Wanita 2023 di Stadion Regional Wellington, Wellington, Selandia Baru, Minggu (23/7/2023). Foto: Amanda Perobelli/REUTERS

Akhirnya Comeback ke Lapangan

Setelah tiga bulan menepi dari lapangan, di awal Januari 2024 Rolfo akhirnya bisa kembali berlatih. Mulanya ia berlatih individual, lalu beberapa pekan setelahnya berlatih dengan tim.
ADVERTISEMENT
Momen comeback-nya hadir pada 14 Maret kemarin. Ia masuk menggantikan Lucy Bronze di menit 66 saat Barcelona menghadapi Athletic Bilbao di Copa de la Reina.
Bagi Rolfo, ini merupakan tonggak sejarah besar, penampilan kandang pertamanya sejak 27 April 2023. Hari itu ia bermain di semifinal Liga Champions Wanita melawan Chelsea, hasil imbang 1-1 yang mengamankan tempat Barca di final.
Saat itu, dia berada di puncak permainannya, mencetak 12 gol dan memberikan 10 assist. Dia adalah bagian penting dalam tim Barcelona terbaik yang pernah ada dan juga salah satu bintang terbesar bagi Swedia.
Pemain Swedia Stina Lennartsson, Anna Sandberg, Fridolina Rolfo dan Magdalena Eriksson berselebrasi usai jadi juara ketiga di Piala Dunia Wanita 2023, di Stadion Brisbane, Brisbane, Australia, Sabtu (19/8/2023). Foto: Amanda Perobelli/REUTERS
Cedera yang dialami Rolfo di musim panas 2023 kemarin mengajarkannya satu hal: jangan terlalu memaksakan diri. Ia jadi tahu batas-batas mana yang tak boleh dilampaui untuk menjaga agar tubuhnya baik-baik saja.
ADVERTISEMENT
“Saya perlu mendengarkan dan berhati-hati dengan tubuh saya agar tidak mendapatkan hal lain,” kata Rolfo.
“Otot melakukan berbagai jenis gerakan. Saya mengenal tubuh saya dengan sangat baik dan saya tidak boleh terlalu memaksakan diri untuk melampaui batas," pungkasnya.
ADVERTISEMENT