Bukannya Nambahin, Pemerintah Federal Swiss Malah Potong Dana Euro Wanita 2025

12 Februari 2024 16:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Timnas Swiss di Piala Dunia Wanita 2023.  Foto: Saeed Khan/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Timnas Swiss di Piala Dunia Wanita 2023. Foto: Saeed Khan/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Fan sepak bola wanita di Swiss bersuka cita saat April 2023 lalu negaranya terpilih menjadi tuan rumah Euro Wanita 2025. Itu artinya mereka akan melihat dari dekat aksi pemain-pemain top wanita seperti Alexia Putellas, Lauren Hemp, Lena Oberdorf, hingga Fridolina Rolfo.
ADVERTISEMENT
Namun, antusiasme dan ekspektasi akan turnamen kelas dunia yang mewah agaknya perlu para fan revisi. Sebab, alih-alih menambahkan dana agar turnamen tak malu-maluin, Dewan Federal Pemerintah Swiss (sedikit mirip dengan MPR di Indonesia) justru memotong anggaran dan tak mau mengeluarkan biaya seperti yang sebelumnya telah dijanjikan.
Awalnya, pemerintah Swis berencana mengeluarkan 15 juta francs (sekitar Rp268 miliar) untuk perhelatan Euro Wanita 2025. Namun, karena alasan penghematan, Dewan Federal memutuskan dana yang bisa keluar hanya empat juta francs (Rp71,5 miliar).
Menurut laporan SRF News, angka tersebut pun sebenarnya belum tentu bisa dihabiskan untuk Euro Wanita. Disebutkan, empat juta tersebut haruslah disimpan oleh Kantor Federal Olahraga Swiss. Artinya, Dewan Federal tak ingin mengeluarkan anggaran lebih untuk Euro Wanita tahun depan.
ADVERTISEMENT
Hal ini tentu mengundang kritik dari banyak kalangan. Anggota dewan dari Thun, Katharina Ali-Oesch, menyebut dirinya amat kecewa. “Kami mengharapkan hal yang betul-betul berbeda dari apa yang diputuskan pemerintah federal. Ini akan jadi hambatan yang luar biasa bagi semua orang,” ujarnya dikutip dari SRF News.
Ali-Oesch dan orang-orang patut kecewa. Sebab, dengan dibatalkannya dana tambahan dari pemerintah federal, maka tak akan ada lagi dana untuk memberikan diskon pada tiket transportasi publik serta komunikasi dan marketing selama berjalannya turnamen 4 tahunan tersebut.
Euro Wanita 2025 rencananya akan digelar di delapan kota, yaitu Zurich, Basel, Bern, Thun, St. Gallen, Lucerne, Sion, dan Jenewa. Mereka jelas mengeluarkan biaya yang tak sedikit untuk turnamen ini. Maka dari itu, dipangkasnya anggaran dari pusat adalah kabar buruk.
ADVERTISEMENT
Kota Zurich, misalnya, menganggarkan 18,5 juta franc (Rp330 miliar) untuk turnamen ini. Basel mengeluarkan 12,9 juta franc, sementara Bern dan Thun masing-masing menganggarkan 6,1 juta franc dan 3,65 juta franc. Rencana sebelumnya, jumlah tersebut merupakan patungan dari pemerintah kota, provinsi, dan pemerintah federal (pusat).
Thun, kata Ali-Oesch, terancam tak bisa menjadi salah satu kota penyelenggara gara-gara ini. “Di skenario terburuk, apabila tak ada uang masuk ke Thun sama sekali, kami tidak akan mungkin menyelenggarakan partai Euro Wanita di sini. Meski begitu, ia yakin kotanya dan tujuh kota lain akan menemukan cara untuk menambal defisit yang ada.
“Tanpa tambahan dana, Euro Wanita akan menjadi turnamen penuh keluh kesah,” katanya.
Euro Wanita 2025 adalah edisi ke-15 turnamen sepak bola wanita antarnegara tertinggi di Eropa. Rencananya, turnamen ini akan digelar pada 2-27 Juli 2025 dan akan diikuti oleh 16 negara.
ADVERTISEMENT