Usai Gantung Sepatu, Eks Bintang Parma Ini Jadi Penjual Alat Kontrasepsi

23 Juni 2022 6:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Faustino Asprilla saat membela Timnas Kolombia. Foto: Pedro UGARTE / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Faustino Asprilla saat membela Timnas Kolombia. Foto: Pedro UGARTE / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Eks bintang Parma, Faustino Asprilla, menceritakan kehidupan bebasnya usai memutuskan untuk gantung sepatu. Saat ini, ia mengaku menjadi penjual alat kontrasepsi dan tebu di negara asalnya, Kolombia.
ADVERTISEMENT
Memiliki nama lengkap Faustino Hernan Asprilla Hinestroza, ia merupakan penyerang karismatik asal Kolombia yang tampil memukau di Parma pada musim 1992 hingga 1999.
Pada periode tersebut, ia merupakan striker yang berbakat dan kontroversial. Di Parma, Asprilla berhasil membantu timnya memenangkan beberapa gelar bergengsi seperti Coppa Italia 1998/99, Piala Winners 1992/93, Piala Super Eropa 1993 serta Piala UEFA 1994/95 dan 1998/99.
Pada tahun 1996, Asprilla mencoba peruntungannya ke Liga Inggris dan bergabung dengan Newcastle United. Selama dua tahun berseragam The Magpies, ia mencatatkan 63 pertandingan dan mencetak 18 gol serta memberikan 19 assist.
Usai periode keemasannya di Eropa, Asprilla bermain untuk berbagai klub di berbagai negara, antara lain Brasil, Meksiko, Chili, Kolombia, dan Argentina. Setelah kenyang dengan hiruk-pikuk sepak bola, Asprilla memutuskan pensiun di tahun 2009 saat usianya menginjak 40 tahun.
ADVERTISEMENT
Kini, nama Faustino Asprilla kembali menjadi sorotan media. Namun, kali ini namanya mencuat bukan karena sepak bola, tapi karena gaya hidupnya yang bebas dan tanpa aturan.
Faustino Asprilla saat mengenakan jersi Parma. Foto: Pedro UGARTE / AFP
"Saya punya toko, menjual tebu ke pemerintah Kolombia, dan menjual alat kontrasepsi," ucap Asprilla kepada Gazzeta dello Sport dikutip dari Sportskeeda.
"Kau tahu, seks selalu penting bagiku. Aku Asprilla: banyak seks, tidak ada aturan dan kehidupan yang menyenangkan." lanjutnya.
Selain menceritakan kehidupannya saat ini, Asprilla juga mengingat masa-masa ketika menjadi pesepak bola. Ia ingat betul ketika berseragam Parma, di bawah komando Nevio Scala, Asprilla kerap membantah perintah yang diinstruksikan sang pelatih.
“Saya tidak mengikuti aturan,” ucap pria 53 tahun itu.
"Suatu hari, Nevio Scala meminta saya untuk berlari di sepanjang dinding benteng, dan saya mengatakan kepadanya bahwa saya bukan Forrest Gump." tambahnya.
Insiden Jose Luis Chilavert dan Faustino Asprilla di Kualifikasi Piala Dunia 1998. Foto: AFP/Danny Gomez
Menurutnya, dunia sepak bola selalu menyenangkan, karena tak ada aturan yang terlalu ketat bagi pemain saat itu.
ADVERTISEMENT
"Sepak bola bagi saya selalu menyenangkan, tidak ada aturan, tidak ada skema," ujar Asprilla.
Lebih lanjut, pria asal Kolombia itu menyebut gaya permainan sepak bola saat ini terlalu kaku. Ia tak suka dengan permainan yang minim dribbling.
"Saya menonton sepak bola, tetapi [para pemain] semua terlihat seperti tentara di bawah perintah pelatih," katanya.
Faustino Asprilla begitu menyukai permainan indah yang dipraktikkan pemain dengan melakukan dribbling. Ia menyebut salah satu penyerang Real Madrid, Vinicius Junior sebagai salah satu pemain yang disukainya. Menurut eks pemain Parma itu, Vinicius memiliki kesamaan gaya bermain dengan dirinya.
"Saya suka Vinicius dari Real Madrid, saya rasa ia memiliki sedikit kesamaan bermain dengan saya." tandasnya.
Pemain Real Madrid Vinicius Junior duel dengan pemain Paris St Germain Achraf Hakimi saat pertandingan Liga Champions di Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol. Foto: Juan Medina/Reuters
Menurut catatan Transfermarkt, Asprilla telah bermain untuk 9 tim selama menjadi pesepak bola. Ia mengemas 62 gol dan 23 assist dari 224 laga di semua ajang pada level klub.
ADVERTISEMENT