Terkaan Sarri, Presiden Napoli Tengah Rindu Dirinya

25 Agustus 2018 7:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Maurizio Sarri saat memimpin Chelsea melawan Manchester City di ajang Community Shield. (Foto: REUTERS/Toby Melville)
zoom-in-whitePerbesar
Maurizio Sarri saat memimpin Chelsea melawan Manchester City di ajang Community Shield. (Foto: REUTERS/Toby Melville)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Maurizio Sarri tak tinggal diam kala mantan bosnya di Napoli, Aurelio De Laurentiis, memberikan penilaian negatif. Sarri sempat bingung mengapa Laurentiis kembali menyinggung dirinya. Eks juru taktik Empoli itu menerka bahwa Laurentiis tengah merindukannya.
ADVERTISEMENT
"Saya memberikan kesenangan karena punya gaya bermain yang bagus, tetapi saya juga memberikan kepahitan bagi Napoli karena tak memenangi (trofi) apa pun. Saya tak tahu. Dia berbicara tentang saya karena dia merindukan saya," ucap Sarri sebagaimana mengutip ESPN.
Jika kesuksesan pelatih diukur dari prestasi, Sarri adalah juru taktik yang gagal. Sepanjang tiga musim mengarsiteki Napoli, Sarri tak mampu mempersembahkan gelar juara. Di ajang Serie A, musim 2015/16, sosok berusia 59 tahun itu mengantarkan Napoli finis di peringkat kedua.
Musim berikutnya, Napoli berada di posisi ketiga klasemen akhir. Sedangkan musim terakhir Sarri bersama Napoli atau 2017/18, pelatih kelahiran Naples, Italia, itu membawa Napoli bertengger di peringkat kedua.
Karena itu, Sarri mampu membuat Napoli menjadi salah satu penantang Juventus dalam merengkuh gelar Serie A selama tiga musim beruntun. Tak boleh dilupa, Sarri berhasil membentuk gaya sepak bola menyerang yang ciamik.
ADVERTISEMENT
Sebagai buktinya, kala ditinggal Gonzalo Hinguan yang memutuskan angkat kaki dan berlabuh di Juventus pada musim 2016/17, Sarri melahirkan sebuah gaya menyerang yang baru dengan memasang trio Dries Mertens, Lorenzo Insigne, dan Jose Callejon.
Dampaknya, pada musim 2017/18, Napoli menyandang predikat sebagai tim tersebut ketiga menyoal jumlah setelah Lazio dan Juventus di Serie A. Mertens, yang Sarri mainkan sebagai penyerang tengah --bukan posisi aslinya, berhasil menyumbang 18 gol untuk Napoli di akhir musim.
Selebrasi Sarri bersama stafnya. (Foto: Reuters/Stefano Rellandini)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi Sarri bersama stafnya. (Foto: Reuters/Stefano Rellandini)
Selain itu, Sarri beberapa kali menorehkan capaian apik. Musim 2015/16, Sarri menutup paruh musim di puncak klasemen. Karenanya, Napoli menyandang predikat 'Juara Musim Dingin'. Predikat itu menjadi amat spesial manakala Napoli terakhir kali menyandangnya 26 tahun silam.
ADVERTISEMENT
Selama dilatih Sarri, Napoli selalu menebus Liga Champions. Setumpuk catatan positif itulah yang menjadi latar belakang Sarri untuk membela diri atau lebih tepatnya menyerang balik Laurentiis.
"Kami tidak menang di Napoli, tetapi kami memiliki catatan jumlah poin untuk klub, dan yang terbaik kedua dan ketiga. Kami lolos tiga kali untuk Liga Champions, dan itu tidak biasa bagi Napoli. Jadi, saya pikir kami melakukan sangat baik. Tidak ada yang menang di Italia kecuali Juventus dalam tujuh tahun terakhir," tutupnya.