Shevchenko Cerita Final UCL 2005: Duh, Sakitnya Sampai Sekarang!

5 Mei 2021 16:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Andriy Shevchenko. Foto: AFP/FABRICE COFFRINI
zoom-in-whitePerbesar
Andriy Shevchenko. Foto: AFP/FABRICE COFFRINI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Final Liga Champions 2005 menjadi salah satu momen tak terlupakan dalam sejarah sepak bola. Laga dramatis tersaji saat dua tim besar Liverpool vs AC Milan beradu kuat di Istanbul, Turki.
ADVERTISEMENT
AC Milan saat itu berhasil memulai laga dengan baik. Mereka sudah unggul cepat 3-0 di babak pertama lewat gol-gol Paolo Maldini dan brace Hernan Crespo.
Nahas, kemenangan yang sudah di depan mata sirna karena mereka hilang fokus di babak kedua. Ya, Liverpool berhasil mencetak tiga gol balasan di babak kedua lewat aksi Steven Gerrard, Vladimir Smicer dan Xabi Alonso. Liverpool kemudian keluar sebagai jawara setelah melewati babak adu penalti.
Tak ayal pertandingan tersebut menjadi yang paling tak terlupakan bagi Liverpool. Para penggemar mereka kemudian menyebut itu dengan 'miracle of Istanbul'.
Hal ini tentu berbalik dengan AC Milan. Pihak Rossoneri tentu ingin melupakan momen menyakitkan itu, meski nyatanya hingga kini belum sepenuhnya berhasil.
ADVERTISEMENT
Setidaknya, hal itu yang dialami Andriy Shevchenko, penyerang AC Milan di pertandingan tersebut. 16 tahun berlalu, Shevchenko mengungkap dirinya belum sepenuhnya move on.
''Lukanya masih berdarah. Itu sangat mengganggu karena orang-orang bilang kami terlalu terbawa euforia,'' kata Shevchenko, dilansir Sport Bible.
''Waktu itu, Maldini bilang hati-hati karena di bulan-bulan pertama setelah final saya bisa saja terbangun dan berteriak di tengah malam karena memikirkan hal tersebut,'' ungkapnya.
Shevchenko kini adalah Pelatih Kepala Timnas Ukraina. Kekalahan menyakitkan dari Liverpool, menurutnya, akan selalu menjadi pelajaran berharga, yang bisa diterapkan di Timnas Ukraina.
''Sekarang, saya adalah Pelatih. Saya selalu memikirkan apa yang akan terjadi di menit-menit akhir, di mana kami bisa mencetak gol,'' terangnya.
ADVERTISEMENT
''Ini bukan kritik kepada Ancelotti [Pelatih AC Milan saat itu]. Tapi, [jika dihadapkan dengan situasi serupa] saya akan menghentikan pertandingan, dan melakukan suatu perubahan,'' tutup pria yang gantung sepatu bersama Dynamo Kyiv itu.
---