Satgas Mafia Bola Jatim Siap Awasi Penyelenggaraan Liga 1 2020
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Ketua Satgas Mafia Bola Jatim, Kombes Pol. R. Pitra Andrias Ratulangie, menegaskan bakal melakukan pengawasan ketat terhadap liga sepak bola yang digelar di Jawa Timur.
Pengawasan itu dilakukan untuk menindak perbuatan melawan hukum, baik itu di ajang Liga 1 , 2, ataupun 3. Perbuatan melawan hukum itu bentuknya seperti kecurangan pengaturan skor, suap, atau yang lainnya.
“Kami Satgas Mafia Bola yang ketiga untuk daerah Jatim, barusan mengadakan rapat koordinasi terkait dengan pertama kami menyatukan persepsi untuk kegiatan kita ke depan," ujar Pitra di Mapolda Jatim, Jumat (21/2).
"Kedua, dalam kesempatan ini kami menyampaikan pada masyarakat bahwa pertandingan sepak bola di Jatim ini kami awasi dengan ketat. Kami tidak menginginkan ada perbuatan melawan hukum yang bisa mempengaruhi hasil pertandingan,” lanjutnya.
Pitra berharap kompetisi sepak bola yang digelar di Jatim dapat berjalan lancar dan adil dengan adanya pengawasan dari Satgas Mafia Bola Jatim ini. Ia juga siap untuk bertindak tegas bila ditemukan kegiatan yang sifatnya melawan hukum.
ADVERTISEMENT
“Kami harap Liga 1 ini dapat berjalan sebagaimana mestinya, jujur, bersih, dan kami bisa menghasilkan putra-putri kita atlet sepak bola yang handal dan tangguh,” terang Pitra.
“Kami harap itu tidak terjadi. Tapi manakala itu terjadi kami sudah siap untuk menindak, sesuai dengan hukum pidana yang berlaku,” imbuhnya.
Senada dengan Pitra, Wakil Ketua Komisi Disiplin Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Timur, Makin Rahmat, mengatakan tidak menutup kemungkinan bila terjadi kecurangan dalam laga sepak bola.
Untuk mencegah itu, pihaknya sudah mengantisipasi dengan menyiapkan sistem yang telah ditentukan untuk mengidentifikasi dan menindak kecurangan pada liga, terutama dalam setiap gelaran Liga 1, 2, atau 3 yang dihelat di Jawa Timur.
“Jadi ada sistem, yang penting kami apresiasi bahwa Satgas Mafia Bola Jatim tahap ketiga ini adalah bentuk keseriusan dari aparat kepolisian dalam membantu pelaksanaan kegiatan sepak bola ini fair, sesuai dengan statuta dan regulasi,” ujar Rahmat.
ADVERTISEMENT
“Memang tidak boleh (terjadi kecurangan). Jadi, setiap klub yang ikut berkompetisi di Liga 1 , kami fokus ke sana. Namun, tidak menutup juga di Liga 2 atau 3 terjadi kecurangan, baik itu match fixing, suap, maupun permainan di balik lapangan,” tandasnya.