Roman Abramovich Pilih-pilih Calon Pembeli, Chelsea Terancam Bangkrut

21 Maret 2022 11:28 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Spanduk bertuliskan Roman Abramovich pada laga Chelsea melawan Newcastle United pada pertandingan lanjutan Liga Inggris di Stamford Bridge, London, Inggris. Foto: David Klein/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Spanduk bertuliskan Roman Abramovich pada laga Chelsea melawan Newcastle United pada pertandingan lanjutan Liga Inggris di Stamford Bridge, London, Inggris. Foto: David Klein/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Taipan Rusia, Roman Abramovich, pilih-pilih dalam menerima tawaran yang pas untuk Chelsea. Bahkan, dirinya dilaporkan menolak mentah-mentah tawaran dari para pembeli yang tidak sesuai dengan kriterianya. Hal ini bisa saja membawa The Blues jatuh ke jurang kebangkrutan.
ADVERTISEMENT
Masa-masa indah Abramovich bersama Chelsea sudah berjalan sejak 2003. Namun, imbas dari invasi Rusia ke Ukraina membuat seluruh aset miliknya dibekukan Pemerintah Inggris sejak 10 Maret lalu. Hal itu dikarenakan Roman Abramovich masuk dalam daftar oligarki Rusia.
Menurut beberapa sumber, Abramovich mematok harga di angka 3 miliar poundsterling atau setara Rp 55,9 triliun untuk melepas Chelsea. The Raine Group digandeng sebagai pihak untuk memuluskan transaksi ini.
Roman Abramovich berdiri di ruang VIP sebelum lepas landas ke Istanbul dari bandara internasional Ben Gurion di Lod dekat Tel Aviv, Israel, Senin (14/3/2022). Foto: Stringer ISRAEL OUT/REUTERS
Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin bersama bos Chelsea FC Roman Abramovich (kedua kiri) pada 2 Desember 2010. Foto: Alexei Nikolsky/Pool Photo via AP
Namun, tampaknya penjualan klub akan sulit terealisasi karena Abramovich sangat pilih-pilih dalam menentukan penggantinya. Menurut laporan Daily Mail, Abramovich tak segan menangkis tawaran dari calon pembeli yang berasal dari negara-negara yang memberikan sanksi kepada Rusia.
Dengan kata lain, jika keputusan tersebut benar-benar diambil, pria 55 tahun itu tidak akan bersepakat dengan calon pembeli yang berasal dari Amerika Serikat, Inggris, bahkan Uni Eropa.
ADVERTISEMENT
Padahal, beberapa nama potensial yang ingin menggaet Chelsea sebagian besar berasal dari negara barat. Sebut saja Nicky Candy (Inggris), Conor McGregor (Irlandia), hingga Todd Boehly (AS) & Hansjorg Wyss (Swiss), yang semuanya berasal dari negara yang menjatuhkan sanksi kepada Rusia.
"Roman Abramovich, pemilik Chelsea, masih dapat mempengaruhi penjualan klub meskipun asetnya telah disita oleh Pemerintah Inggris," tulis laporan tersebut.
"Jika Abramovich tidak dapat menemukan pembeli sesegera mungkin, maka ada kemungkinan klub masuk ke masalah administrasi, dengan fakta mereka saat ini tidak dapat menghasilkan uang, dan rekening klub telah dibekukan, sementara pemain masih harus dibayar," tulis lebih lanjut.
Pemain Chelsea merayakan kemenangan Liga Champions melawan Manchester City di Estadio do Dragao, Porto, Portugal - 29 Mei 2021. Foto: Pool via REUTERS
Tak berhenti di situ, masalah penjualan Chelsea kian pelik kala Pemerintah Inggris ikut campur dalam negosiasi. Menurut Sportbible, Menteri Keuangan Inggris, Rishi Sunak, mengawasi langsung proses penjualan The Blues.
ADVERTISEMENT
Berangkat dari hal tersebut, kemungkinan besar Pemerintah Inggris akan berusaha menjegal langkah pebisnis asal Arab Saudi dalam perburuan Chelsea. Alasannya, mereka bakal menjadikan hak asasi manusia sebagai patokan kelayakan dan kepatutan kepada calon pemilik baru.
Hal itu tentunya berakar dari insiden pembunuhan jurnalis bernama Jamal Khashoggi pada 2018 silam usai mengkritik Putera Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MbS).
Penulis: Hamas Nurhan R T