PSSI Surati FIFA Minta Kejelasan soal Venue Piala Dunia U-20

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali di Wisma Menpora, Senin (28/11). Foto: Soni Insan Bagus/kumparan

PSSI bersurat kepada FIFA untuk meminta kejelasan terkait venue Piala Dunia U-20. Hal ini dituturkan oleh Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali.

Iriawan mengatakan bahwa pihaknya sudah mengirim surat ke FIFA terkait hal tersebut. Saat ini, PSSI tengah menunggu surat balasan dari FIFA.

''Tanggal 24 [November] kami mengirim surat ke FIFA, ingin meminta kejelasan tentang venue [Piala Dunia U-20], masih bisa dipakai kegiatan lainnya, apakah khusus sepak bola atau tidak boleh sama sekali,'' kata Iriawan di Wisma Menpora, Jakarta, Senin (28/11).

''Nah, kami menunggu suratnya. Mudah-mudahan minggu ini akan dibalas suratnya sehingga nanti bisa disampaikan kepada yang bertanggung jawab di enam venue tersebut, kami laporkan ke Pak Menpora,'' lanjutnya.

Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di kawasan 'ring road' Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) di Senayan, Jakarta, Minggu (21/6). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO

Sementara itu, Menpora Zainudin Amali mengatakan bahwa Indonesia memiliki tanggung jawab untuk menjaga venue Piala Dunia U-20 untuk tetap dalam kondisi yang baik.

Saat ini, ada enam stadion yang akan digunakan, yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno, Stadion Gelora Jakabaring, Stadion Si Jalak Harupat, Stadion Manahan, Stadion Gelora Bung Tomo dan Stadion Kapten I Wayan Dipta.

''Sekarang, kami menunggu konfirmasi dari FIFA. Kami menunggu dari PSSI mengajukan surat tanggal 24 yang lalu, meminta ketegasan dari FIFA tentang penggunaan tersebut,'' kata Zainudin Amali.

''Nah, kita harus menjaga, kalau tidak bisa memelihara itu, kemudian stadion-stadion tidak bisa, 'kan, FIFA punya hak menentukan. Sekarang ada 6 stadion, bisa jadi tinggal 5 atau 4. Jadi, tergantung penilaian FIFA,'' ujarnya.