Presiden NOC Indonesia Dukung PSSI Tunda Liga 1 demi Timnas U-23 Lolos Olimpiade

31 Maret 2024 20:20 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong melambaikan tangan kearah suporter usai pertandingan melawan Turkmenistan pada pertandingan grup K kualifikasi Piala Asia U-23 AFC 2024 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Selasa (12/9/2023). Foto: Mohammad Ayudha/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong melambaikan tangan kearah suporter usai pertandingan melawan Turkmenistan pada pertandingan grup K kualifikasi Piala Asia U-23 AFC 2024 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Selasa (12/9/2023). Foto: Mohammad Ayudha/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, mengapresiasi sikap PSSI yang menunda sementara Liga 1 2023/24 demi kans Timnas U-23 Indonesia lolos ke Olimpiade 2024 Paris. Sebab, penentuannya akan ada di Piala Asia U-23 yang akan bergulir di Qatar selama 15 April-3 Mei 2024.
ADVERTISEMENT
Merujuk hasil keputusan emergency meeting Komite Eksekutif PSSI pada Sabtu (30/3), diputuskan bahwa pekan ke-31 Liga 1 harus ditangguhkan jelang hingga selesainya Piala Asia U-23 di Qatar. PT LIB pun menyetujui hal ini.
Perjuangan Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 kali ini sangat penting dan cukup berat. Sebab, tim asuhan Shin Tae Yong itu tergabung di Grup A bersama tuan rumah Qatar, Yordania, dan Australia.
"Kami mengapresiasi sikap tegas PSSI yang memprioritaskan Olimpiade dari pada liga. Langkah yang diambil ini sudah sangat tepat karena kepentingan Nasional atau Merah Putih lebih besar dari kepentingan pribadi maupun kelompok," ujar Raja Sapta Oktohari dalam keterangan resmi, Minggu (31/3).
Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
Timnas U-23 Indonesia bisa lolos ke Olimpiade Paris 2024 jika minimal merebut peringkat ketiga, atau menembus semifinal Piala Asia U-23 dan menang dalam perebutan tempat ketiga. Jika kalah dalam perebutan tempat ketiga, 'Garuda Muda' harus melakoni playoff melawan wakil Afrika, Guinea, yang menempati posisi keempat Piala Afrika U-23 2023.
ADVERTISEMENT
"Sebagai masyarakat Indonesia kita harus mendukung perjuangan Timnas Indonesia supaya bisa lolos ke Olimpiade. Jika terjadi, ini bisa menjadi sejarah baru buat sepak bola Indonesia dan memberikan dampak positif bagi perkembangan sepak bola kita ke depan," ungkap Oktohari.
Sepanjang sejarah, Indonesia baru sekali tampil di cabor sepak bola Olimpiade, yakni pada 1956 di Melbourne, Australia. Kala itu, langkah pasukan Antun Pogacnik terhenti di perempat final usai dikalahkan Uni Soviet 0-4 pada laga yang digelar di Olympic Park Stadium.