Presiden Arema FC Usai Bus Diserang: Biar Kami Jadi Martir Bersatunya Suporter

22 Oktober 2021 8:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden baru Arema, Gilang Widya Pramana. Foto: Instagram
zoom-in-whitePerbesar
Presiden baru Arema, Gilang Widya Pramana. Foto: Instagram
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana, buka suara seusai bus timnya diserang. Ia mengaku, pihaknya siap menjadi martir bersatunya suporter Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya dilaporkan, Bus Arema FC yang terparkir di salah satu hotel di Yogyakarta diserang sekelompok orang pada Rabu (20/10) pukul 22:45 WIB. Hingga kini, ada satu orang ditangkap berinisial YS yang menurut keterangan polisi baru berusia 15 tahun.
Akibat dari penyerangan itu tak main-main. Sebab, kaca bus Arema FC sampai pecah. Ini memicu Gilang membuat pernyataan resmi.
"Sepak bola sejatinya adalah persaudaraan, rivalitas hanya 45 menit x 2, adu kualitas permainan, adu strategi, adu fisik, dan teknik. Tragedi Jogja di mana bus Arema FC diserang oleh oknum suporter Persebaya kita jadikan tonggak pengakhiran rivalitas negatif, tumbal korban rivalitas yang berpotensi menghilangkan nyawa orang," tulisnya dalam keterangan resmi.
Bus Arema FC. Foto: dok. Arema FC
"Kami dari Arema FC sangat mengutuk perbuatan oknum suporter itu. Namun kami ikhlas seikhlas-ikhlasnya agar ini menjadi tragedi terakhir dan menjadikan pelajaran berharga bagi semua pengelola klub sepak bola dan suporter untuk mengakhiri saling dendam dan saling serang," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Gilang menyatakan bahwa pihak Arema FC telah berkomunikasi dengan Persebaya. Selebihnya, perkara ini akan diserahkan ke kepolisian.
"Kami sepakat, biarlah kami menjadi martir dari segala kejadian yang merugikan sepak bola Indonesia. Kami menerima permintaan maaf ofisial Persebaya kepada kami dan menyerahkan sepenuhnya pembinaan oknum suporter kepada pihak kepolisian," terang Gilang.
"Kami memberikan jalan terbaik agar kita mengubur dendam demi kompetisi tetap berjalan dan sepak bola Indonesia berprestasi agar oknum pelaku memberikan maaf terbuka kepada Arema FC dan Aremania, serta Persebaya dan Bonekmania, bahwa tindakannya mencoreng citra kedua klub dan suporter yang kini tengah berbenah seiring dengan kualitas kompetisi yang mulai membaik."
"Termasuk meminta maaf secara terbuka kepada PSSI dan suporter Indonesia bahwa tindakannya mencoreng image sepak bola nasional yang kini sedang berusaha berprestasi di tengah kondisi pandemi yang serba dibatasi," lanjutnya.
Arema FC vs Persela Lamongan. Foto: Instagram/@aremafcofficial
Gilang juga mengimbau kepada semua pihak untuk mengubur dendam dan membuang rivalitas yang berpotensi menimbulkan kematian. Ia lebih ingin rivalitas digambarkan dengan kreativitas. Selebihnya, ia juga menginginkan perdamaian antarsuporter.
ADVERTISEMENT
"Arema FC, Persebaya, dan semua klub Indonesia adalah bersaudara. Jadikan momentum untuk damai itu indah, damai itu prestasi," tegasnya.
"Sepak bola sejatinya persaudaraan, jangan cederai persaudaraan ini dengan rivalitas menghilangkan nyawa, rivalitas destruktif, tetapi jadikan rivalitas yang indah, kreatif, dan bermanfaat bagi banyak orang, serta bersatu-padu untuk Indonesia," tutupnya.
***
Ikuti survei kumparan Bola & Sport dan menangi e-voucher senilai total Rp 3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveibolasport.