Premier League Bakal Rugi Rp15 Triliun Jika Musim Ini Tak Selesai
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tekanan ke Premier League ini muncul karena virus corona . Saat ini, angka kasus virus corona di Britania Raya hampir menyentuh angka 50 ribu dan 4,9 ribu pasien dinyatakan meninggal. Sebagai imbasnya, kompetisi pun harus dihentikan sementara.
Bagi pemegang hak siar Premier League seperti Sky Sports, ini jelas kabar buruk. Mereka tak bisa menayangkan sepak bola level paling top di Inggris secara langsung. Dengan begitu, mereka pun harus kehilangan pemasukan dari iklan dan subscriber secara signifikan.
Tentu, kebijakan ini dapat pula merugikan tim-tim yang mentas di Premier League musim ini. Sebab, pihak televisi memberikan uang ke pihak klub setiap Agustus dan Februari.
Ada peluang pihak Premier League bakal meminta klub melakukan refund, dan ini bisa mengganggu keseimbangan neraca keuangan. Harus diingat juga, jika Premier League tak tuntas, 20 tim tak bisa menerima bonus berdasarkan posisi di akhir musim.
ADVERTISEMENT
Selain dari televisi, Premier League juga mendapatkan tekanan dari DAZN selaku pemegang hak siar tayangan daring di Brasil, Kanada, Jepang, dan Spanyol. DAZN memilih menunda pembayaran sampai ada kejelasan soal Premier League musim ini.
Keputusan ini tentu sangat bisa merugikan tim-tim kecil. Sehingga, beberapa tim pun setuju untuk tetap melanjutkan kompetisi meski tanpa penonton. Selain karena alasan finansial, keputusan tersebut diambil juga untuk kesejahteraan para pemain.
Menggelar laga tanpa penonton nyatanya bukan satu-satunya opsi yang ada. Pihak Premier League mempertimbangkan juga untuk melanjutkan kompetisi di China. Mengacu laporan Daily Mail, Premier League musim ini ditargetkan selesai pada 12 Juli.
===
Ayo, ikutan Home of Premier League dan menangi uang tunai Rp50.000.000. Buruan daftar di sini .
ADVERTISEMENT
===
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!