Persipura: Jangan Rangkap Jabatan Jika Nantinya Ada Pergantian Direksi PT LIB

17 Mei 2020 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pemain Persipura merayakan kemenangan atas PSIS. Foto: ANTARA FOTO/Adwit B Pramono/wsj.  O
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Persipura merayakan kemenangan atas PSIS. Foto: ANTARA FOTO/Adwit B Pramono/wsj. O
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Umum Persipura Jayapura, Benhur Tomi Mano, sudah mengantongi surat undangan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT LIB dengan 18 kontestan Liga 1 2020.
ADVERTISEMENT
Dalam rapat tersebut, manajemen Persipura akan mengusulkan beberapa poin pada rapat yang akan diselenggarakan secara virtual pada Senin (18/5/2020).
''Tapi kami dengar-dengar isu bahwa ada upaya untuk menggantikan beberapa komisaris dan pimpinan di PT LIB, ya? Entah info itu benar atau tidak, kami belum tahu,'' kata Benhur dalam keterangan tertulisnya, Minggu (17/5).
''Kalau tidak benar, ya, kami bersyukur. Karena menurut kami sejauh ini sudah berjalan baik. Tapi kalau info itu benar, pasti akan sulit mencari orang-orang yang profesional dan kapabel untuk menjalankan roda kompetisi, apalagi menangani persoalan semisal finansial di PT LIB, perlu transparansi,'' lanjutnya.
Direktur Utama PT LIB dan Wakil Ketua PSSI, Cucu Sumantri. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Masalah pergantian tampuk kepemimpinan PT LIB yang saat ini dipimpin oleh Cucu Sumantri tengah menyeruak. Pria yang menjabat Direktur Utama PT LIB mendapat kecaman dari tiga dewan direksi.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan, ketiga direksi PT LIB tak satu frekuensi dengan kepemimpinan Cucu. Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PSSI itu dianggap kerap mengambil keputusan sepihak tanpa melibatkan jajaran direksi.
Presiden Madura United, Achsanul Qosasi, sudah memberikan saran terkait perubahan di RUPSLB. Menurut dia, jajaran direksi jangan diisi oleh orang yang rangkap jabatan. Apalagi sosoknya diisi oleh orang-orang yang juga bertugas di PSSI.
''Kami sependapat dengan Madura United, lebih baik jangan dari PSSI, dan juga jangan yang terafiliasi dengan klub, agar terhindar dari interest, dan tidak rangkap jabatan. Kecuali posisi komisaris,'' kata Benhur.
''Komisaris juga harus orang yang profesional, punya pengalaman menangani event sepak bola skala nasional, dan bila memungkinkan, yang pernah bekerja pada bidang yang sama. Poin itu perlu kita minta komitmennya untuk transparan dalam hal keuangan,'' jelasnya.
Skuat Persipura Jayapura di Liga 1. Foto: Website Liga 1.
Nah, poin keuangan jadi masalah yang sebetulnya akan dipertanyakan oleh Persipura. Melalui Direktur Utama, Herat Kalengkongan, manajemen Persipura ingin adanya keterbukaan soal dana distribusi yang diberikan PT LIB kepada kontestan Liga 1.
ADVERTISEMENT
''Karena banyak juga informasi ketidakjelasan finansial, termasuk dana-dana dari sponsor yang kurang dari nilai kontrak. Mudah-mudahan info itu tidak benar, tapi kalau benar, ya, keterlaluan sekali,'' kata Benhur.
''Misalnya, sponsor bayar Rp5.000 tapi yang sampai ke PT LIB hanya Rp2.000. Nah, itu kan tidak benar karena yang Rp3.000 ke mana? Itu yang harus kita hindari. Jangan sampai ada pihak ketiga atau orang-orang yang bekerja sebagai penengah atau perusahaan tengah antara PT LIB dan sponsor, karena akan merugikan. Itu yang paling utama bagi Persipura Jayapura,'' tambahnya.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
***
Yuk, bantu donasi atasi dampak corona!