Menakar Calon Kesatria di Derby della Madonnina

21 Oktober 2018 18:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alessio Romagnoli di laga vs Inter Milan. (Foto: REUTERS/Alessandro Garofalo)
zoom-in-whitePerbesar
Alessio Romagnoli di laga vs Inter Milan. (Foto: REUTERS/Alessandro Garofalo)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Skor kacamata jadi hasil akhir Derby della Madonnina edisi terakhir April lalu. Kala itu Inter Milan dan Milan sama-sama kesulitan menembus pertahanan lawan, terlepas dari permainan hati-hati yang mereka suguhkan.
ADVERTISEMENT
Nah, konsep ini yang mungkin membedakan duel klub kota Milan pada Senin (22/10/2018) dini hari WIB nanti. Baik Inter maupun Milan sama-sama sedang dalam kepercayaan diri tinggi. Selain itu, ketajaman lini depan bakal membedakan hasil derbi ini dibanding sebelumnya.
Inter mengukir catatan enam kemenangan beruntun, termasuk sepasang kemenangan yang mereka petik di panggung Liga Champions (vs Tottenham Hotspur dan PSV Eindhoven). Sementara itu, Milan merangkum lima kemenangan dan tiga hasil imbang dalam delapan pertandingan lintas ajang.
Tren positif yang dicatatkan kedua kubu kian memperbesar potensi terciptanya banyak gol di Giuseppe Meazza dini hari nanti. Lantas siapa-siapa saja yang akan menjadi pelakonnya?
Inter Milan
Bila ada satu nama yang paling ditakuti Milan, barangkali Mauro Icardi-lah orangnya. Bayangkan saja, pemain kelahiran Rosario itu sudah menyumbang 4 dari 5 gol terakhir Inter di Derbi Milan. Celakanya lagi, Icardi tengah on-fire setelah memproduksi lima gol dalam lima laga termutakhirnya bersama Inter di berbagai kompetisi.
ADVERTISEMENT
Apalagi kini Icardi dikelilingi para gelandang yang mumpuni di lini kedua. Ivan Perisic jelas jadi yang terdepan karena sudah menciptakan 3 assist dalam empat perjumpaan terakhir dengan Milan.
Namun, tak berhenti sampai di situ. Masih ada Radja Nainggolan yang oportunis dalam menyelesaikan peluang dari lini kedua. Torehan 15 gol dan 14 assist-nya bersama AS Roma dalam dua musim ke belakang cukup untuk dijadikan acuan.
Kebetulan Nainggolan akan berada dalam wadah yang identik saat masih berseragam Gialorossi, sebagai gelandang serang dalam format 4-2-3-1 milik Luciano Spalletti. Spesialisasi Nainggolan dalam melepaskan tembakan jarak jauh akan jadi alternatif ideal bagi pelatih berkepala pelontos itu andai Icardi mengalami kebuntuan.
Selebrasi Radja Nainggolan usai mencetak gol ke gawang Bologna. (Foto: Alberto Pizzoli/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi Radja Nainggolan usai mencetak gol ke gawang Bologna. (Foto: Alberto Pizzoli/AFP)
ADVERTISEMENT
AC Milan
Tak dimungkiri bahwa Milan berjalan sempoyongan di awal musim. Cuma enam poin yang mampu mereka kumpulkan dalam enam laga awal. Namun, itu semua masa lalu. Kemenangan kini jadi hal yang mudah diraih pasukan Gennaro Gattuso tersebut.
Yang teraktual, ya, tiga kemenangan beruntun mereka di lintas ajang. Hebatnya lagi, produktivitas yang sebelumnya jadi aib mereka sukses dijawab lewat torehan 10 gol dalam rentang waktu tersebut.
Well, siapa lagi kalau bukan Gonzalo Higuain aktornya. Setelah absen menghadapi Sassuolo, eks penggawa Real Madrid itu sukses menyumbang tiga gol. Higuain sendiri juga pernah jadi momok bagi Inter saat mecetak gol kemenangan untuk Juventus di Giuseppe Meazza musim lalu.
ADVERTISEMENT
Tentu saja Higuain tak sendirian jadi harapan Milan, karena Suso juga berpotensi untuk menebar ancaman. Bila Higuain yang jadi pelurunya di sektor depan, maka mantan winger Liverpool itu akan memainkan peran sebagai pelatuk.
Higuain dan Suso merayakan gol di laga AC Milan vs Chievo. (Foto: MARCO BERTORELLO / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Higuain dan Suso merayakan gol di laga AC Milan vs Chievo. (Foto: MARCO BERTORELLO / AFP)
Dalam format 4-3-3 yang diusungnya, Gennaro Gattuso cenderung memaksimalkan sisi sayap sebagai pusat kreativitas. Dalam aspek ini, Suso adalah tumpuan utamanya.
Total 6 assist sudah dibuatnya dalam 7 pertandingan, termasuk hat-trick assistnya saat Milan melibas Chievo 3-1 di pentas Serie A pekan lalu. Menariknya, 50% dari assist-nya dikontribusikan kepada Higuain.