Mason Greenwood Kembali Ditahan Atas Tuduhan Percobaan Perkosaan

17 Oktober 2022 21:45 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Striker muda Manchester United, Mason Greenwood. Foto: Reuters/Jason Cairnduff
zoom-in-whitePerbesar
Striker muda Manchester United, Mason Greenwood. Foto: Reuters/Jason Cairnduff
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mason Greenwood harus kembali masuk tahanan karena dituding telah melakukan percobaan perkosaan. Sebelumnya pada Senin (17/10), pemain yang masih diskors Manchester United (MU) itu sempat muncul di pengadilan terkait kasus tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan BBC, pemain berusia 21 tahun itu juga didakwa melakukan penyerangan dan berulang kali terlibat dalam perilaku pengendalian dan pemaksaan. Greenwood pernah ditangkap pada Januari lalu karena hal serupa.
Kala itu, korbannya adalah pacar Greenwood sendiri. Kali ini pun diterangkan bahwa korbannya pun perempuan yang sama.
Proses di Pengadilan Manchester dan Salford Magistrates yang sempat dijalani Greenwood hari ini ditunda oleh Hakim Distrik Mark Hadfield. Ini lantas menghasilkan keputusan bahwa Greenwood harus masuk dalam tahanan sampai pengadilan berikutnya yang dijadwalkan pada 21 November di Manchester Crown Court.
Pemain Manchester United Mason Greenwood menembak ke gawang Aston Villa di Stadion Villa Park, Birmingham, Inggris, Sabtu (15/1/2022). Foto: Action Images via Reuters/John Sibley
Mason Greenwood sempat dibebaskan dengan jaminan hanya beberapa hari usai ditangkap pada Januari 2022. Akan tetapi, ia kini ditangkap kembali di Trafford pada Sabtu (15/10) waktu setempat karena dugaan pelanggaran persyaratan.
ADVERTISEMENT
Masih menurut laporan BBC, percobaan perkosaan yang dipermasalahkan kali ini diduga terjadi pada Oktober 2021. Sementara, perilaku pengendalian dan pemaksaan disinyalir terjadi pada periode antara November 2018 dan Oktober 2022, di mana ia diduga telah membuat komentar yang mengancam dan menghina pelapor, serta mengakses dan memantau akun media sosialnya.
Kemudian, tuduhan penyerangan yang menyebabkan cedera tubuh parah dikatakan telah terjadi pada Desember 2021.