Mari Membedah Formasi dan Cetak Biru Ideal Timnas U-22

18 Januari 2019 17:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Timnas U-22 melakukan sesi latihan dalam rangka persiapan jelang Piala AFF U-22 mendatang di lapangan ABC, Senayan, Jakarta, Senin (14/1).  (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Timnas U-22 melakukan sesi latihan dalam rangka persiapan jelang Piala AFF U-22 mendatang di lapangan ABC, Senayan, Jakarta, Senin (14/1). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perjalanan untuk mencari 23 nama terbaik yang akan menghuni skuat Timnas U-22 Indonesia untuk Piala AFF di Kamboja masih panjang. Sebelum sampai titik itu, pelatih Indra Sjafri hendak lebih dulu menyerasikan kapabilitas pemain dengan strategi yang telah ia rancang secara mendetail.
ADVERTISEMENT
Indra memang tak sesumbar bakal bergerak tangkas dalam membangun skuat usai diutus menukangi Timnas U-22. Pasalnya, eks juru taktik Bali United itu menitikberatkan ketepatan daripada kecepatan dalam mengambil keputusan. Tak heran apabila Indra mengantongi banyak indikator yang mesti dipenuhi oleh pemain bidikannya.
Kualitas olah bola tentu merupakan ukuran yang berada di urutan paling atas. Di bawahnya tertera aspek mental, fisik, dan inteligensi. Aspek yang disebut terakhir untuk mengukur sejauh mana pemain dapat mencerna setiap instruksi yang diberikan mengingat Indra merupakan pelatih yang punya respons taktikal oke, sehingga transformasi bukan hal yang tabu di setiap pertandingan.
Untuk mewujudkan apa yang telah dirancangnya, Indra menjadikan pemusatan latihan tahap pertama dan kedua sebagai waktu menyeleksi pemain. Pada tahap pertama, Indra memanggil 38 pemain. Kendati ada beberapa pemain yang telat bergabung dan tiga pemain tak datang sama sekali, Indra mulai mendapat gambaran menyoal kekuatan Timnas U-22 nantinya.
ADVERTISEMENT
Karena itu, pada pemusatan latihan tahap kedua, Indra mendatangkan tiga pemain baru untuk dilihat kapabilitasnya. Meski komposisi skuat berubah dan menu latihan yang disajikan berbeda-beda, formasi dan skema bermain Timnas U-22 telah terlihat.
Menilik gim internal yang digelar pada pemusatan latihan, Indra tetap mengusung gaya permainan khasnya, yakni menerapkan formasi 4-3-3 dan melakukan build-up serangan melalui operan dari kaki ke kaki, kemudian melebarkan permainan di sepertiga lapangan terakhir. Pola tersebut terlihat jelas dalam gim mini pada pemusatahan latihan di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jumat (18/1/2019).
Gim mini itu sejatinya dibuat untuk mengasah kemampuan attacking, deffending, dan transisi. Saat mode menyerang, bek sentral menjadi awal mula membangun serangan. Ketika dua bek sentral memegang bola, bek sayap akan naik dan satu gelandang turun untuk membuka ruang umpan ataupun menghidupkan koneksi lini belakang dengan lini depan.
ADVERTISEMENT
Setelah bola dikuasai gelandang, penyerang sayap akan bermain lebih ke dalam dan memangkas jarang dengan ujung tombak. Sedangkan, dua bek sayap bersiap menyisir tepi lapangan lawan. Satu gelandang yang diberi hak tampil ofensif akan berdiri di belakang striker--yang berfungsi untuk mengover atau memanfaatkan bola muntah dari dalam kotak penalti.
Ketika bola direbut lawan, semua pemain ikut serta menggalang kekuatan pertahanan. Pemain depan mendapat tugas memberikan tekanan dan merusak build-up lawan. Gelandang akan bertarung di area tengah dan mengover tepi lapangan. Sedangkan, empat bek berdiri sejajar mengamati aliran bola lawan dan menutup lubang-lubang di belakang.
Menu latihan soal aspek bertahan pernah diberikan Indra pada pemusatan latihan hari kelima tahap pertama di Lapangan B Gelora Bung Karno, Jumat (11/1) lalu. Saat itu, Indra memberikan contoh kepada pemain depan bagaimana melakukan pressing terhadap bek lawan yang tengah menguasai bola.
ADVERTISEMENT
“Jangan beri lawan banyak waktu untuk berpikir,” teriak Indra ketika itu.
Berangkat dari pola main tersebut, kumparanBOLA mencoba merangkum faktor apa saja yang mesti dimiliki lini per lini untuk menopang taktik yang dicanangkan Indra.
Timnas U-22 Indonesia menggelar sesi latihan di Lapangan A, SUGBK. (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Timnas U-22 Indonesia menggelar sesi latihan di Lapangan A, SUGBK. (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
Kiper
Pelatih kiper Timnas U-22, Hendro Kartiko, menekankan berkali-kali bahwa Indra menginginkan penjaga gawang yang tak hanya tangguh mematahkan upaya-upaya lawan, tetapi juga mendistribusikan bola. Maka, dalam beberapa latihan, empat penjaga gawang kerap diberi menu menyodorkan umpan. Baik itu umpan pendek maupun panjang.
Bek
Setali tiga uang dengan kiper, bek sentral Timnas U-22 juga dituntut untuk piawai mendistribusikan bola. Kendati begitu, tuntutan bagi full-back lebih besar lagi. Di samping kudu pandai mematahkan sayap-sayap lawan, bek sayap mesti memiliki daya ledak besar.
ADVERTISEMENT
Mengapa?
Karena mereka mengemban dua tugas sekaligus, bertahan dan menyerang dari tepi lapangan. Sungguh bukan pekerjaan yang mudah.
Kiper baru Timnas U-22 Nadeo Argawinata bersama Pemain Timnas U-22 melakukan sesi latihan di lapangan ABC, Senayan, Jakarta, Senin (14/1). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kiper baru Timnas U-22 Nadeo Argawinata bersama Pemain Timnas U-22 melakukan sesi latihan di lapangan ABC, Senayan, Jakarta, Senin (14/1). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Tengah
Seperti yang sudah disebutkan, Indra adalah pelatih yang memiliki respons apik. Ia tak terpaku pada satu skema dalam mengarungi turnamen. Ketika ia membutuhkan keseimbangan, pola 4-2-3-1 menjadi pilihan. Akan tetapi, saat mengusung permainan agresif dan memerlukan kemenangan besar, formasi 4-3-3 tentu saja akan diterapkan sang juru taktik.
Meski skema bertransformasi, Indra selalu memasang tiga gelandang yang bisa menjaga tempo permainan, ahli mengintersep bola sejak tengah lapangan, garang dalam meredam serangan lawan, dan piawai mendistribusikan bola. Tiga elemen itu harus dipenuhi oleh gelandang yang diturunkan Indra nantinya.
Depan
Dengan menitikberatkan serangan di tepi lapangan, penyerang sayap yang nantinya masuk skuat Timnas U-22 sudah pasti ahli bermanuver ke dalam kotak penalti. Akan tetapi, tak hanya itu, karena ada syarat lain yakni pandai menyodorkan umpan silang.
ADVERTISEMENT
Karena itu, ujung tombak yang bakal menjadi andalan Indra mesti kuat dalam berduel, tajam, dan pintar menempatkan posisi. Singkatnya, penyerang ideal di mata Indra ialah pemain yang komplet.
Pemain Timnas U-22 melakukan sesi latihan dalam rangka persiapan jelang Piala AFF U-22 mendatang di lapangan ABC, Senayan, Jakarta, Senin (14/1).  (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Timnas U-22 melakukan sesi latihan dalam rangka persiapan jelang Piala AFF U-22 mendatang di lapangan ABC, Senayan, Jakarta, Senin (14/1). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Lantas, dari sederet telaah yang telah kami berikan, bisakah Anda menebak siapa saja yang pantas menghuni Starting XI Timnas U-22?