Maarten Paes Ungkap Asal-usul Nenek: Lahir di Indonesia, Korban Perang Dunia

4 Mei 2024 15:31 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Momen Maarten Paes sumpah WNI di Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta, Selasa (30/4). Foto: Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta
zoom-in-whitePerbesar
Momen Maarten Paes sumpah WNI di Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta, Selasa (30/4). Foto: Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Maarten Paes buka suara terkait asal-usul sang nenek. Ia mengungkapkan bahwa mendiang neneknya pernah menjadi korban perang.
ADVERTISEMENT
Paes baru saja mengucap sumpah sebagai WNI di Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham DKI Jakarta pada Selasa (30/4). Kiper milik FC Dallas itu menjelaskan bahwa peran sang nenek sangat besar di balik keputusannya bersedia dinaturalisasi.
Nenek Paes adalah seorang Blijvers. Artinya, ia merupakan pendatang dari Eropa yang lahir dan menetap di Hindia-Belanda. Kiper 25 tahun itu menceritakan sedikit latar belakang tentang neneknya yang lahir di Indonesia itu.
"[Nenek saya] tinggal lahir dan tinggal di sana [Indonesia] selama 5-6 tahun, kemudian Perang Dunia. Dia lalu beberapa tahun masuk camp Spanyol-Jepang, setelah itu kembali ke Belanda menaiki sebuah kapal," tutur Paes di kanal YouTube resmi FC Dallas.
Erick Thohir bertemu Maarten Paes di Jakarta pada 30 April 2024. Foto: Erick Thohir
"Itu adalah bagian dari sejarah dan dia bersyukur atas waktunya di sana [Indonesia], terutama sebelum perang, saat perang dia kehilangan ibunya [buyut saya]. Dia hormat pada bangsa dan negara dan itu berpengaruh besar ke saya. Jadi itulah mengapa ada penghargaan untuknya," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Kini, sang nenek sudah meninggal, tetapi bukan karena perang. Nenek Paes meninggal belum lama ini dan sempat berdiskusi dengannya terkait keputusan menjadi WNI.
"Saya ingin bermain untuk Indonesia karena ini adalah penghormatan untuk nenek saya yang meninggal sekitar satu bulan lalu. Saya sangat dekat dengannya, dia pernah memasak untuk saya, mengajari cara memasak, dan itu [soal naturalisasi] adalah perbincangan terakhir sebelum meninggal dunia," terang Paes.
"Saya berbicara tentang ini dan saya melihat matanya, jadi itu sangat perasaan yang istimewa buat dia. Itu adalah sisi personal, tapi kalau soal sepak bola, ada peluang tak terbatas di sana. Indonesia sudah dekat dengan Olimpiade dan Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Amerika," tambahnya.