Lacazette yang Tak Kalah Penting dengan Aubameyang bagi Arsenal

30 Januari 2019 13:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lacazette merayakan gol. (Foto: Reuters / Eddie Keogh)
zoom-in-whitePerbesar
Lacazette merayakan gol. (Foto: Reuters / Eddie Keogh)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dua penyerang Arsenal, Pierre-Emerick Aubameyang dan Alexandre Lacazette, masing-masing berhasil mencetak gol pada pertandingan pekan ke-24 Premier League melawan Cardiff City, Rabu (30/1/2019) dini hari WIB. Sorotan datang ke Aubameyang, yang sejauh ini berhasil mencetak total 15 gol di Premier League dan menjadi pendulang gol terbanyak bagi Arsenal. Namun, peran Lacazette bagi Arsenal sebenarnya tak kalah krusial ketimbang rekannya tersebut.
ADVERTISEMENT
Secara statistik, sumbangsih Lacazette memang tak sebesar Aubameyang. Baru sembilan gol yang diciptakan pria asal Prancis tersebut untuk Arsenal di Premier League musim ini. Assist Lacazette pun hanya lebih banyak satu angka ketimbang Aubameyang, lima berbanding empat. Lalu, apa faktor lain yang membuat Lacazette sama pentingnya dengan Aubameyang?
Faktor yang paling utama adalah bagaimana Lacazette mampu menjadi partner yang sempurna bagi Aubameyang. Ini menarik, mengingat posisi natural kedua pemain ini sama, tetapi keduanya tampil lebih baik jika diturunkan berbarengan.
Aubameyang pernah menuturkan bagaimana nikmatnya bermain bersama Lacazette. Ia bahkan secara terang-terangan meminta manajer Arsenal, Unai Emery, untuk memainkannya bersama Lacazette sebagai ujung tombak the Gunners.
“Sangat menyenangkan bermain bersamanya (Lacazette). Kami membuat begitu banyak peluang, dan kami bekerja keras bersama-sama. Kami bahagia karena ada perasaan yang baik di antara kami berdua. Tak ada rivalitas yang buruk antara kami berdua karena kami adalah teman,” ujar Aubameyang seperti dilansir Independent setelah Arsenal menang 2-0 atas Chelsea.
ADVERTISEMENT
“Saya harap kami lebih sering bermain bersama. Saya menginginkan ini terjadi karena benar-benar menyenangkan bermain bersamanya di lapangan.”
Aubameyang dan Lacazette melakukan selebrasi gol. (Foto: REUTERS/Rebecca Naden)
zoom-in-whitePerbesar
Aubameyang dan Lacazette melakukan selebrasi gol. (Foto: REUTERS/Rebecca Naden)
Lacazette dan Aubameyang boleh dikatakan saling melengkapi satu sama lain. Aubameyang memang menciptakan lebih banyak gol, dan ini wajar mengingat bagaimana pintarnya striker asal Gabon ini untuk mencari ruang di kotak penalti. Namun, dalam beberapa aspek, Lacazette mampu menutupi kekurangan partnernya.
Yang pertama adalah Lacazette bisa dibilang sebagai big game player yang lebih baik ketimbang Aubameyang. Gol-gol striker berusia 27 tahun ini kerap kali tercipta di pertandingan-pertandingan besar yang menjadi momentum kebangkitan timnya atau menyelamatkan poin bagi Arsenal.
Golnya pada pertandingan melawan Liverpool dan Chelsea menjadi buktinya. Arsenal nyaris dikalahkan oleh Liverpool pada pertemuan perdana mereka di Premier League, tetapi gol apik Lacazette berhasil memberikan timnya satu poin. Sementara, pada pertandingan melawan Chelsea, ia berhasil menciptakan gol dari situasi sulit, gol yang membuka kemenangan Arsenal atas rivalnya. Di satu sisi, Aubameyang hanya mampu menciptakan gol ke gawang satu tim enam besar di liga musim ini, yaitu Tottenham Hotspur.
ADVERTISEMENT
Yang kedua adalah Lacazette lebih sering terlibat dalam build-up serangan Arsenal daripada Aubameyang. Hal ini sebenarnya didasari oleh perbedaan karakteristik kedua pemain. Lacazette adalah striker yang lebih aktif untuk turun ke bawah dan menerima bola, sementara Aubameyang adalah striker yang beroperasi di kotak penalti lawan sebagai penuntas akhir serangan.
Lacazette dan Aubameyang merayakan gol untuk Arsenal. (Foto: Eddie Keogh/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Lacazette dan Aubameyang merayakan gol untuk Arsenal. (Foto: Eddie Keogh/Reuters)
Rataan operan dan dribel per laga Lacazette (21,6 operan dan 1 dribel) di liga yang lebih banyak ketimbang Aubameyang (16,3 operan dan 0,7 dribel) jadi buktinya. Tak hanya itu, taktik Emery yang didasarkan pada penguasaan bola juga membutuhkan seseorang yang mampu menjadi striker pivot yang mampu mengontrol dan memantulkan bola dengan baik. Untuk urusan ini, Lacazette memiliki teknik yang lebih baik ketimbang Aubameyang. Apa yang dilakukan Lacazette ini pada akhirnya menjadi bagian dari gol Aubameyang dan Arsenal secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT