Ketika Lewis Hamilton Mengenang Masa Lalunya dengan Ashley Young

22 Juni 2018 5:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi Ashley Young di Piala Dunia 2018. (Foto: Reuters/Jorge Silva)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi Ashley Young di Piala Dunia 2018. (Foto: Reuters/Jorge Silva)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Memprediksi masa depan dengan tepat memang mustahil bagi siapa pun. Akan tetapi, ketika sudah ada pertanda di depan mata, membuat prediksi bakal jadi lebih mudah. Pertanda inilah yang sudah ditunjukkan seorang Ashley Young ketika masih bocah dulu dan sampai saat ini masih diingat oleh kawannya di sekolah, Lewis Hamilton.
ADVERTISEMENT
Baik Hamilton maupun Young sama-sama berasal dari Stevenage. Mereka pun seumuran. Sama-sama lahir pada 1985, Hamilton hanya lebih tua enam bulan dibanding Young. Ketika masih bersekolah di sebuah sekolah katolik bernama The John Henry Newman School, Hamilton dan Young kerap bermain sepak bola bersama. Bahkan, Hamilton pernah mengatakan bahwa apabila tidak jadi pebalap, kemungkinan besar dia bakal menjadi pesepak bola seperti halnya Young saat ini.
Bagi Young, Piala Dunia 2018 adalah Piala Dunia pertamanya. Meskipun mengawali karier sebagai penyerang sayap kiri, pemain Manchester United itu justru berhasil menembus Tim Nasional sebagai seorang bek kiri. Keberhasilan Young menembus tim asuhan Gareth Southgate ini rupanya tidak membuat Hamilton terkejut karena menurutnya, sejak kecil pun Young sudah menunjukkan bakat luar biasa.
ADVERTISEMENT
"Namun, melihat bagaimana dirinya menjadi sesukses sekarang setelah melewati pasang surut karier, melihat bagaimana seseorang dari Stevenage melakukan hal luar biasa tetaplah menyenangkan," tutur Hamilton seperti dikutip dari Reuters.
"Dia adalah sosok yang inspiratif. Dia menunjukkan bahwa seseorang yang datang dari antah berantah sepertiku, seseorang yang tinggal tak jauh dari rumahku dulu, bisa mewakili negara di Piala Dunia. Menurutku, itu sangat hebat," lanjut juara dunia empat kali tersebut.
Hamilton usai meraih pole di GP Spanyol. (Foto: Albert Gea/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Hamilton usai meraih pole di GP Spanyol. (Foto: Albert Gea/Reuters)
Sebagai orang Inggris, Hamilton memang tidak luput dari demam Piala Dunia. Namun, turnamen ini justru membuat dirinya khawatir. Terlebih, Grand Prix Prancis nanti akan digelar hampir bersamaan dengan laga antara Inggris dan Panama.
"Rasanya akan lebih sulit untuk berkonsentrasi penuh ke balapan. Aku yakin para mekanik, seperti halnya diriku, akan mencuri-curi kesempatan untuk menonton pertandingan," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Hamilton sedang berada di posisi kedua klasemen sementara Formula 1 dengan raihan 120 poin. Dia tertinggal satu angka dari Sebastian Vettel yang ada di puncak klasemen. Kesempatannya untuk menyalip Vettel memang masih sangat besar, tetapi apabila nantinya dia mendapat hasil buruk di Prancis, setidaknya Hamilton sudah punya alasan yang cukup bagus.