Kematian Lorenzo Sanz dan Ingatan tentang La Septima Real Madrid bagi Mijatovic

22 Maret 2020 8:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lorenzo Sanz dan trofi Liga Champions 1999/2000. Foto: :Action Images/John Sibley / File Photo/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Lorenzo Sanz dan trofi Liga Champions 1999/2000. Foto: :Action Images/John Sibley / File Photo/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Predrag Mijatovic tidak akan melupakan malam saat ia mencetak gol kemenangan yang tak cuma mengantar Real Madrid mengalahkan Juventus, tetapi juga menjadi juara Liga Champions 1997/98.
ADVERTISEMENT
Malam itu, 20 Mei 1998, adalah hari spesial. Madrid menang 1-0 atas Juventus. Madrid menutup perburuan Si Kuping Besar dengan sorak-sorai dan kegembiraan yang meluap-luap di Amsterdam Arena.
Itu menjadi gelar ketujuh Madrid di Liga Champions. Orang-orang mengenangnya sebagai La Septima, gelar ketujuh Madrid di pentas Liga Champions.
Cerita itu akan selamanya tinggal dalam ingatan Mijatovic. Rindu 32 tahun terbayar lunas. Setelah lebih dari tiga dekade, leher para pemain Madrid kembali dikalungkan medali juara Liga Champions.
Para pemain Real Madrid merayakan gelar juara Liga Champions 1997/98. Foto: JACQUES DEMARTHON / AFP
Namun, pada Minggu (22/3/2020) kisah lain menyeruak masuk. Apes, kisah itu tak manis, kelewat pahit malah. Mantan Presiden Real Madrid, Lorenz Sanz, tutup usia akibat terinfeksi virus corona. Ialah yang menjadi tangan dingin di balik keberhasilan Madrid merengkuh La Septima.
ADVERTISEMENT
Mijatovic tak cuma menempatkan mendiang Sanz sebagai pemimpin. Baginya, Sanz adalah ayah yang membesarkannya sebagai pesepak bola.
"Saya masih tidak dapat memercayainya. Saya menganggapnya sebagai ayah yang sangat saya sayangi. Ia orang yang sangat penting dalam hidup saya. Dalam hidup, ada sejumlah orang yang kamu tandai sebagai sosok spesial dan Lorenzo adalah salah satu di antaranya," tutur Mijatovic, dilansir Marca.
"Ia individu dan presiden yang hebat, salah satu yang terbaik dalam sejarah. Sejak ia merekrut saya, kami memiliki hubungan yang sangat erat. Musim saat kami merengkuh La Septima tidak akan mungkin kami lupakan," lanjut Mijatovic.
Dua tahun setelah menjadi kampiun Eropa di Amsterdam Arena, Madrid kembali menjadi raja di Liga Champions. Akan tetapi, di musim panas yang sama, Sanz kalah dalam pemilihan presiden klub. Adalah Florentino Perez yang naik ke kursi tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain trofi Liga Champions 1997/98 dan 1999/2000, kepemimpinan Sanz juga berujung pada gelar juara La Liga (1996/97), Piala Super Spanyol (1997), dan Piala Interkontinental (1998).
Predrag Mijatovic (kostum putih) saat mencetak gol untuk Real Madrid di final Liga Champions 1997/98. Foto: JACQUES DEMARTHON / AFP
Mijatovic beruntung. Ia menjadi bagian dari skuat yang mempersembahkan empat gelar juara dalam kurun tersebut untuk Madrid.
Mijatovic hanya tiga musim membela publik Santiago Bernabeu. Namun, bukan berarti ia minim kontribusi. Sosok asal Serbia ini bahkan merasakan sendiri seperti apa mencetak gol ke gawang Barcelona di pertandingan pemungkas Piala Super Spanyol 1997.
Di leg kedua, Madrid menutup laga dengan kemenangan 4-1. Mijatovic menorehkan gol pada menit 55. Itu berarti, Madrid menyelesaikan kompetisi dengan kemenangan agregat 5-3 di dua leg partai final.
Untuk segala kepercayaan Sanz padanya, untuk segala upaya Sanz membesarkan Madrid, Mijatovic menaruh hormat terdalam, merasakan kehilangan besar atas kematian Sanz.
ADVERTISEMENT
"Ini malam yang sangat menyedihkan untuk kami semua. Terlebih, kami tidak bisa mengucapkan selamat tinggal secara langsung padanya. Kami tidak bisa dekat dengannya di waktu-waktu terakhir," ujar Mijatovic.
"Saya percaya, begitu pandemi ini berakhir, keluarga besar Real Madrid akan sangat bersyukur kepada Tuhan karena di hari itulah kami bisa memberikan penghormatan terbaik untuk Lorenzo. Kami kehilangan seorang presiden yang menandai sebuah era," tutur Mijatovic.
****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!