Kemasukan Tujuh Gol dalam Dua Laga Itu Masalah Serius buat Napoli

13 September 2019 15:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Skuat Napoli di laga melawan Fiorentina. Foto: REUTERS/Daniele Mascolo
zoom-in-whitePerbesar
Skuat Napoli di laga melawan Fiorentina. Foto: REUTERS/Daniele Mascolo
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Antonio Conte mengamuk? Oh, itu sudah biasa. Yang luar biasa kalau Carlo Ancelotti mengamuk. Satu-satunya ekspresi yang sering terlihat adalah alis yang terangkat sebelah.
ADVERTISEMENT
Makanya, mengamuk karena renovasi ruang ganti Stadion San Paolo belum beres-beres tetap jadi perkara langka jika kita berbicara soal Ancelotti. Jangan-jangan ada perkara lain yang membuat Ancelotti pening bukan main.
Ancelotti memang sah-sah saja untuk gusar. Satu kekalahan dan satu kemenangan dalam dua pertandingan awal Napoli di Serie A 2019/20 tidak bisa dibilang buruk.
Pelatih Napoli, Carlo Ancelotti. Foto: REUTERS/Daniele Mascolo
Yang menjadi masalah ialah jumlah kebobolan. Gawang Napoli tujuh kali dijebol lawan dalam dua pertandingan awal Serie A 2019/20. Di laga perdana, Napoli menang 4-3 atas Fiorentina. Di laga kedua, Napoli kalah 3-4 dari Juventus.
Ambil contoh di laga kedua. Napoli tidak bermain seimbang ketika melawan Juventus, setidaknya dalam 65 menit. Situasi itu terlihat dari ketiga gol Juventus yang dicetak dalam kurun menit ke-16 hingga 62.
ADVERTISEMENT
Ketika bertahan, Napoli akan mengubah formasinya menjadi 4-4-2. Terlihat kokoh, bukan? Yang menjadi persoalan bukan sebanyak apa personel yang menggalang pertahanan, tetapi fokus ketika bertahan.
Kiper Napoli, Alex Meret. Foto: GERARD JULIEN / AFP
Biasanya Napoli akan menerapkan prinsip man-orientated saat bertahan. Juventus tidak kehilangan akal untuk mengacaukan sistem ini. Cara Juventus melibatkan dua gelandang mereka, Sami Khedira dan Blaise Matuidi.
Mereka bertugas untuk berlari di belakang bek sayap Napoli, Faouzi Ghoulam dan Giovanni di Lorenzo. Perhatian kedua bek sayap itu teralihkan pada para penggawa Juventus yang bermain melebar sehingga Khedira dan Matuidi lepas dari kawalan.
Karena Juventus membangun serangan dari area belakang, bek tengah Napoli fokus untuk mengepung Miralem Pjanic. Akibatnya, ada ruang yang lebar antara bek sayap dan bek tengah yang bisa dieksploitasi secara leluasa oleh para penyerang Juventus.
ADVERTISEMENT
Lewat peran seperti ini, Matuidi bermain vital dalam penyerangan Juventus. Ia mencatatkan tiga umpan kunci di sepanjang laga alias yang terbanyak di antara seluruh pemain kedua tim.
Laga Napoli vs Juventus. Foto: Isabella Bonotto / AFP
Ketidakseimbangan pertahanan Napoli disadari betul oleh kiper mereka, Alex Meret. Ya, bagaimana tidak sadar kalau gawangnya kebobolan tujuh kali?
"Penampilan kami di Turin memalukan. Kami bertanding dengan tidak normal di babak pertama, tetapi membaik di paruh kedua," ujar Meret.
"Kami benar-benar harus membenahi pertahanan. Artinya, harus bermain lebih seimbang. Kemasukan tujuh gol itu persoalan serius," jelas Meret.
Para pemain Napoli merayakan gol. Foto: REUTERS/Massimo Pinca
Kesempatan emas datang kepada Napoli. Lawan mereka di pekan ketiga adalah Sampdoria yang menutup dua laga perdana dengan dua kekalahan.
Produktivitas mereka pun buruk. Sampdoria cuma mengemas satu gol. Di sisi lain, Sampdoria kemasukan gol tujuh kali.
ADVERTISEMENT
"Kami ingin kembali ke trek yang benar sesegera mungkin. Kami harus fokus di laga melawan Sampdoria. Kemenangan adalah harga mati sebelum memulai langkah kami di Liga Champions," jelas Meret.
*** Pertandingan pekan ketiga Serie A 2019/20 antara Napoli dan Sampdoria akan digelar di Stadion San Paolo pada Sabtu (14/9/2019). Sepak mula berlangsung pada 23.00 WIB.