Kasak-kusuk Runner Atur Judi Bola, Iming-imingi Klub hingga Rp 500 Juta

30 September 2022 21:15 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tak ada rasa takut yang menghinggapi diri Imam Nurcahyo. Dengan tenang dan yakin, Imam bertutur banyak menyoal bobroknya sepak bola di negeri ini.
ADVERTISEMENT
Imam bukan anak bawang di belantika sepak bola nasional. Kiprahnya cukup penting menjadi bagian salah satu klub di Indonesia yakni Persibo Bojonegoro. Pada 2012, Imam dipercaya sebagai media officer klub berjuluk 'Laskar Angling Dharma' itu. Dalam kiprahnya, Imam sangatlah sering bersinggungan dengan praktik-praktik kotor di sepak bola nasional.
Persibo pernah menjadi salah satu kekuatan besar sepak bola Indonesia. Pada 2012, Persibo sukses menggondol gelar Piala Indonesia usai menekuk Semen Padang di laga puncak. Keberhasilan menjadi juara Piala Indonesia membuat Persibo berhak mewakili Indonesia di pentas Piala AFC tahun berikutnya.
Dengan menjadi salah satu tim kuat di Indonesia, tak heran Imam bisa dengan fasihnya menjelaskan alur pengaturan skor terjadi. Paling khusus, Imam sangat paham bagaimana peran penghubung atau runner bekerja untuk mempengaruhi hasil pertandingan.
ADVERTISEMENT
Tugas yang dijabarkan Imam tersebut dijalankan oleh seorang yang dijuluki sebagai 'runner'. Kehadirannya sangat signifikan dalam praktik kotor di dunia sepak bola. Sebab, melalui runner-lah hal-hal yang amat 'gaib' bisa tercipta, salah satunya mengubah hasil pertandingan.
Mafia Bola (ilustrasi) Foto: Basith Subastian/kumparan
Tim Persibo Bojonegoro. Foto: instagram.com/persibo.bojonegoro
Menurut penuturan Imam, runner biasanya sosok yang sudah tenar di kompetisi Indonesia. Bisa saja, runner berasal dari mantan pemain, pelatih atau orang penting di dalam kompetisi tersebut. Satu yang pasti, runner harus memiliki jaringan yang luas, khususnya di lingkup kompetisi.
Akan menjadi sulit bagi orang asing mempengaruhi sebuah klub untuk berbuat hal yang mencederai fair play di dunia sepak bola. Untuk itu, perlu orang yang sudah karib dan mengenal sebuah klub atau kompetisi tersebut.
ADVERTISEMENT
Kinerja runner bukan cuma menentukan hasil sebuah pertandingan, melainkan juga bisa menyentuh kepada hal lebih detail, seperti kapan gol akan tercipta.
"Yang mereka tawarkan tidak selalu kalah, bisa juga seri, atau kalah dengan gol tertentu, jadi banyak sekali macamnya. Misalnya, kalah dengan selisih tiga gol dan seterusnya. Tapi, tidak selalu kalah, itu yang mereka tawarkan," cerita Imam lagi.
Imam mengeklaim Persibo tak pernah terjun dalam praktik pengaturan skor sepak bola Indonesia. Kendati begitu, Imam mengaku pernah sampai tiga kali dihubungi runner untuk bisa mengubah hasil pertandingan yang dimainkan Persibo.
Skema pengaturan skor (match fixing) di sepak bola Indonesia. Foto: Sabryna Putri Muviola/kumparan
Imam mengaku dengan tegas menolaknya. Padahal, runner menyiapkan uang tak sedikit agar apa yang sudah diskenariokannya berjalan mulus.
"Kalau di lokal waktu itu, nilainya kisaran Rp 100-200 juta, tergantung pertandingan. Misal tim tuan rumah harus mengalah dengan tim di papan bawah, itu bisa lebih tinggi nilainya. Jadi, masing-masing pertandingan ada bobotnya," ucap Imam.
ADVERTISEMENT
Judi, khususnya di sepak bola, memang sudah menjadi candu di masyarakat Indonesia. Seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali diiming-imingi uang dengan mudah tanpa perlu berpeluh-peluh keringat.
Sialnya, praktik judi sangat sulit untuk diatasi oleh stakeholder sepak bola Indonesia. Apalagi, orang-orang yang bermain merupakan pelaku di industri sepak bola itu sendiri.
"Judi bola ini harusnya ditangani secara komprehensif, menyeluruh, dipotong sampai ke akarnya. Tapi, 'kan faktanya tidak, yang dikorbankan hanya pemainnya di sepak bola kita," ucap Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali, saat berbincang dengan kumparan.
"Sementara, dalang-dalangnya yang terlibat dalam pengaturan skor itu, baik yang terkait rumah judi atau kepentingan pribadi, ini harus diberantas karena ini setidaknya merusak moral sepak bola," lanjutnya.
Pengamat sepak bola, Akmal Marhali. Foto: Dok Akmal Marhali
Menurut Akmal, judi dalam sepak bola bukannya tak mungkin untuk dihentikan. Perlu adanya niat dari seluruh insan sepak bola untuk mewujudkan sepak bola yang bersih dan jauh dari praktik haram tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, perlu dibentuk badan yang lebih khusus untuk menanggulangi judi dalam sepak bola. Hal tersebut yang terjadi di sepak bola eropa.
"PSSI mestinya membuat badan khusus, bersama dengan polisi atau kembali mengaktifkan Satgas Anti-Mafia Bola untuk setidaknya meminimalkan, mengantisipasi terjadinya pengaturan skor lewat bandar-bandar judi apalagi sekarang, bandar-bandar judi atau rumah-rumah judi itu ada yang terlibat di sepak bola kita saat ini," tutup Akmal.