Marcus Rashford

Hikayat Marcus Rashford dan Surat Masa Kecilnya

19 Juni 2020 20:24 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Marcus Rashford merayakan gol ke gawang Brighton and Hove Albion. Foto:  REUTERS/Peter Powell
zoom-in-whitePerbesar
Marcus Rashford merayakan gol ke gawang Brighton and Hove Albion. Foto: REUTERS/Peter Powell
Jika menjadi salah satu tokoh dalam komik Fantasisa karangan Michiteru Kusaba, Marcus Rashford akan merebut dan mematahkan tongkat yang hendak diketuk-ketukkan dewa di atas kepalanya.
Rashford tak mau nasibnya ditentukan oleh siapa pun, termasuk oleh dewa yang memilih anak mana yang bakal menjadi wonderkid, bocah ajaib di lapangan bola.
Kalau harus menjadi wonderkid, dialah yang membuat dirinya sendiri menjadi wonderkid.
****
25 Februari 2016, Manchester United menyadari bahwa FC Midtjylland bukan lawan yang enteng. 'Iblis Merah' tertinggal 0-1 saat pertandingan yang berlangsung di markas Midtjylland itu berjalan 30 menit.
Rashford melakoni debutnya di tim senior United dalam kondisi demikian. Situasi buat United membaik pada menit 32. Nikolay Bodurov membuat gol bunuh diri sehingga kedudukan imbang 1-1.
Namun, Rashford tak mau laga perdana ini selesai sampai gol bunuh diri lawan. Ia tak sudi jika timnya selamat dari kekalahan akibat kesalahan lawan. Kalau ada yang harus menyelamatkan United, dialah orangnya.
Rashford mulai menggila kira-kira setengah jam sebelum waktu normal tuntas. Ketika Juan Mata menerima dan meneruskan umpan lambung Guillermo Varela, Rashford sudah menjejak ke kotak penalti.
Dua pemain lawan yang mengapitnya kalah cepat. Rashford melepaskan diri dengan cerdik dan melesakkan tembakan menyusur tanah ke arah gawang dengan kaki kanannya.
Mikkel Andersen yang mengawal gawang Midtjylland tidak sanggup membendung. Rashford berlari tribune kanan terdepan, merayakan gol pertamanya sebagai pemain United bersama kawan-kawannya yang menonton duel itu.
Rashford ternyata belum selesai. Pada menit 75 ia mengulang sorak serupa dengan mengonversi umpan Valera menjadi gol yang membawa United unggul 3-1.
Dengan kecepatan yang dikenalinya sebagai kekuatan, Rashford mencatatkan namanya di papan skor dalam laga debut bersama United yang berakhir dengan kemenangan 5-1 itu.
Dengan kaki kanan yang dipindainya sebagai kaki terkuat, Rashford menggusur George Best dari puncak daftar pencetak gol termuda United di kompetisi Eropa.
****
Rashford bukan pemain dari negeri antah berantah. Dia bukan pemain yang tiba-tiba datang ke Old Trafford dan menjadi juru selamat United yang babak belur karena ditinggal Sir Alex Ferguson.
Marcus Rashford dan Jesse Lingard di sesi latihan Manchester United. Foto: Josep LAGO / AFP
Rashford sudah ada bersama United sejak kecil. Selama satu dekade lebih, sejak umur delapan tahun, ia menimba ilmu sepak bola di Akademi The Red Devils.
Kecepatan dan kaki kanan yang memampukannya mencetak gol di laga perdananya sebagai pemain United itu juga bukan ujug-ujug muncul. Sejak usia 10 tahun Rashford sudah menyadari bahwa kekuatannya adalah kecepatan dan skill, sedangkan kelemahannya adalah kaki kiri.
Baru-baru ini dunia maya digelitik dengan unggahan foto surat (atau lebih tepatnya formulir) yang diisi Rashford saat bermain di Manchester United U-11. Formulir itu tampaknya diisi sebagai penilaian para pemain atas diri sendiri.
Karena bertanda September 2007, kemungkinan besar formulir itu adalah rangkuman performa Rashford pada musim 2006/07. Di kolom pertanyaan soal kekuatan, Rashford menjawab: Kekuatan saya adalah kecepatan dan kemampuan olah bola saya.
Di formulir yang sama ia menyebut bahwa kaki kiri merupakan aspek yang harus ditingkatkannya. Di pertanyaan selanjutnya Rashford menjawab bahwa ia akan meningkatkan kekuatan kaki kirinya dengan berlatih setiap hari.
Pemahaman tersebut membuat Rashford tahu apa yang harus dilakukannya dari satu laga ke laga lain. Pada September 2015, misalnya, ia mencetak delapan gol dalam enam pertandingan
Manchester United U-18. Performa beringas itulah yang pada akhirnya menarik minat Louis van Gaal yang kala itu berperan sebagai pelatih United.
Van Gaal bukan pelatih dua atau tiga tahun. Ia sudah duduk di kursi kepelatihan tim-tim hebat sejak 1991. Ia sudah berulang kali melihat pemain muda yang tampil hebat dalam satu atau dua musim, lalu menghilang ditelan Bumi.
Marcus Rashford merayakan selebrasi usai mencetak gol pertama mereka dengan rekan satu tim, Sabtu (11/1). Foto: REUTERS/Jon Super
Van Gaal menyambut gol debut Rashford tadi dengan dingin. Katanya, pemain muda biasa bermain hebat di pertandingan debut mereka. Performa yang sama belum tentu terjadi di pertandingan kedua.
Tiga hari setelahnya, di pertandingan keduanya bersama United, Rashford mencetak dua gol ke gawang Arsenal. Di Old Trafford, Theatre of Dreams, Rashford menghidupi mimpi terliarnya.
Laga, gol, dan kemenangan pertama di Premier League. Old Trafford bersorak menyambut Rashford.
Sebenarnya Rashford tidak langsung berdiri di bawah lampu sorot pada musim itu. Adalah rekan setimnya, Memphis Depay, menerima elu-elu.
Pemain Belanda ini didatangkan dari PSV Eindhoven pada awal musim 2015/16. Ia bahkan meminta jersi bernomor punggung 7 yang keramat itu.
Nama Memphis terkubur di Old Trafford sana. Foto: Dean Mouhtaropoulos/Getty Images
Mungkin karena kepalanya selalu mendongkak, mata Memphis silau dengan lampu sorot. Delapan laga awalnya melenakan, tetapi setelahnya ia seperti orang linglung.
Ia suka berlama-lama menggiring bola dan sering ragu dalam membuat keputusan. Memphis terlempar dan meninggalkan Old Trafford. Namanya melindap di balik jersi bernomor punggung 7 itu.
Rashford tidak seperti itu. Cerlangnya tidak langsung gemerlap, tetapi ia bertahan. Bahkan ketika dipaksa bermain di posisi yang tak disukainya saat dilatih Jose Mourinho, Rashford tak lari.
Barangkali tekanan itu tidak sepadan jika dibandingkan dengan susah-payahnya waktu kecil ketika diguncang kemiskinan. Kalau waktu itu Rashford bisa bertahan dengan bergantung makan makanan gratis di sekolah, kali ini pun ia bisa bertahan.
Ole Gunnar Solskjaer memberi instruksi kepada Marcus Rashford. Foto: Reuters/Andrew Yates
Ole Gunnar Solskjaer kemudian datang dan mengganjar Rasford dengan tempat utama. Sembilan belas gol yang dibuatnya dalam 31 laga musim 2019/20 tak cuma membuatnya jadi pencetak gol utama United, tetapi juga orang yang dirindukan para suporter saat absen dihajar cedera.
Kecepatan, skill, dan kaki kanannya ia rawat baik-baik. Sementara kaki kiri yang dipandangnya lemah itu diperkuatnya tanpa henti. Dengan begitu, Rashford tidak seperti DEV yang dalam formulir U-11 tadi disebutnya sebagai pemain terbaik yang ia kenal.
Jika DEV--Devonte Redmond--kini merumput di Wrexham, Marcus Rashford tetap berlaga bersama Manchester United.
====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk, bantu donasi atasi dampak corona!
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten