FIFA Siapkan Ide 100 Menit Waktu Main, Piala Dunia 2022 Jadi Kelinci Percobaan?

6 April 2022 22:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo FIFA di markas besarnya di Zurich, Swiss. Foto: Reuters/Arnd Wiegmann
zoom-in-whitePerbesar
Logo FIFA di markas besarnya di Zurich, Swiss. Foto: Reuters/Arnd Wiegmann
ADVERTISEMENT
FIFA dilaporkan mempertimbangkan gagasan untuk menambah waktu pertandingan dari semula 90 menit menjadi 100 menit. Hal ini berpotensi diterapkan di Piala Dunia 2022 yang akan digelar di Qatar pada November-Desember mendatang.
ADVERTISEMENT
Kabar ini menyeruak dari laporan media Italia, Corriere dello Sport. Menurut laporan tersebut, rencana anyar FIFA ini bertujuan untuk meningkatkan waktu efektif bermain yang selama ini dirasa kurang.
"FIFA ingin meningkatkan jumlah waktu efektif bermain dalam pertandingan menjelang Piala Dunia 2022 di Qatar, tetapi pertama-tama mereka harus menerima lampu hijau dari Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB), badan yang mengatur hukum sepak bola," tulis laporan tersebut.
Perayaan gelar juara Prancis. Foto: REUTERS/Damir Sagolj
"Diperkirakan, setidaknya laga di Piala Dunia 2022 akan mendapat tambahan waktu sepuluh menit," tulis laporan itu lebih lanjut.
Menurut Football Italia, ide ini datang langsung dari Presiden FIFA, Gianni Infantino, yang baru-baru ini mengunjungi Italia.
Sportbible melansir, data penelitian CIES Football Observatory menjelaskan bahwa bola hanya dimainkan secara efektif dalam 64,7% di setiap 90 menit laga di Liga Champions. Persentase itu bahkan lebih rendah di ajang Liga Inggris yang hanya menyentuh 62%. Sementara, Divisi Championship hanya mencatat 57,2% per laga.
ADVERTISEMENT
Di lain sisi, media Belanda, Voetbalzone, mengutip data UEFA soal waktu efektif laga Ajax Amsterdam kontra Benfica di leg kedua 16 besar Liga Champions 2021/22, 16 Maret lalu, di Amsterdam Arena.
"Misalnya, saat Ajax kalah 0-1 dan tersingkir dari Liga Champions oleh Benfica di kandang. Waktu bermain murni hanya 54 menit dan 39 detik, menurut catatan resmi UEFA," tulis laporan tersebut.
Pemain Ajax Amsterdam Jurrien Timber berebut bola dengan pemain Benfica ulian Weigl pada pertandingan leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Johan Cruijff Arena, Amsterdam, Belanda. Foto: Piroschka Van De Wouw/REUTERS
Sementara, CIES menjelaskan waktu efektif di Liga Belanda hanya menyentuh 65,6% dari total waktu bermain. Jika dikonversi, itu berarti hanya 59 menit dan 2 detik. Tak jarang, momen pura-pura cedera turut andil dalam berkurangnya persentase menit efektif bermain di tiap laga.
Sebagai contoh di laga Liga Belanda antara Sparta Rotterdam kontra Go Ahead Eagles, 12 Maret lalu. Pelatih Sparta, Henk Fraser, menyuruh kipernya, Maduka Okoye, untuk pura-pura cedera pada menit ke-25. Saat Okoye tergeletak di tanah, Fraser lantas memberi instruksi dan perubahan taktik kepada para pemainnya.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, Sparta Rotterdam besutan Henk Fraser tampil lebih apik setelah momen pura-pura cedera itu. Mereka juga sukses mendulang 3 poin dengan kemenangan 1-0 berkat gol tunggal Adil Auassar (68').
"Saya bangga menjadi orang Suriname. Kami sangat pandai menemukan celah hukum. Tapi bukan saya yang mengubahnya," kata Fraser soal momen tersebut, kepada ESPN, dikutip dari Sportnieuws.
Trofi Piala Dunia Foto: Mohamed el-Shahed / AFP
"Orang-orang dapat mengatakan bahwa mereka menganggap saya sangat tidak sportif, saya pikir itu tidak apa-apa dan saya mengerti. Saya harus bertahan, kami harus bertahan sebagai Sparta," pungkasnya.