Faktor Mental yang Masih Jadi Problem Chelsea

13 Januari 2019 6:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Chelsea, Maurizio Sarri, bersama Pedro Rodriguez saat laga melawan Newcastle United. (Foto: REUTERS/Eddie Keogh )
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Chelsea, Maurizio Sarri, bersama Pedro Rodriguez saat laga melawan Newcastle United. (Foto: REUTERS/Eddie Keogh )
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Maurizio Sarri akhirnya bisa bernapas lega usai Chelsea menyudahi perlawanan Newcastle United 2-1 pada pekan ke-22 Premier League 2018/19, Sabtu (13/1/2018) dini hari WIB. Wajar kiranya juru latih asal Italia merasa demikian. Pasalnya, tiga angka yang didapatkan oleh anak asuhnya memang hadir dengan cara yang tak mudah.
ADVERTISEMENT
Chelsea tampil dominan dalam duel dihelat di Stamford Bridge tersebut. Buktinya, mereka berhasil unggul saat laga masih berjalan sembilan menit. Pedro Rodriguez sukses mencatatkan namanya di papan skor usai memanfaatkan long ball kiriman David Luiz dari daerah pertahanan mereka sendiri.
Namun, selepas Pedro mengoyak gawang Newcastle yang dikawal Martin Dubravka, tim tamu sukses menyamakan kedudukan pada menit ke-40 via sundulan Ciaran Clark yang memanfaatkan umpan Matt Ritchie dari situasi sepak pojok.
''Tetapi setelah gol tercipta, tepatnya dalam kurun waktu 25 menit hingga babak pertama berakhir, kami sempat lengah hingga tim lawan sukses mencetak gol lalu masalah mulai muncul,'' ujar Sarri dalam keterangan resminya selepas laga.
Pedro selebrasi gol pertama Chelsea saat melawan Newcastle United. (Foto: REUTERS/Eddie Keogh )
zoom-in-whitePerbesar
Pedro selebrasi gol pertama Chelsea saat melawan Newcastle United. (Foto: REUTERS/Eddie Keogh )
Bersarangnya gol The Magpies tak terlepas dari mulai mengendurnya Chelsea dalam melancarkan tekanan. Masalah semacam ini bukanlah penyakit anyar mereka. Pertahanan mereka relatif mudah ditembus oleh lawan. Dari 22 laga, baru sembilan kali Chelsea mengukir clean sheet.
ADVERTISEMENT
Memang, gawang Kepa Arrizabalaga sempat bersih dari terjangan musuh dalam dua laga termutakhir Premier League, versus Crystal Palace dan Southampton. Akan tetapi, keberhasilan Newcastle dalam mencuri satu gol menjadi bukti bahwa barisan pertahanan Chelsea masih dilanda inkonsistensi.
Terlebih tim besutan Rafael Benitez itu tergolong tim yang jarang menjebol gawang lawan. Rata-rata cuma 0,7 gol yang berhasil dibuat Newcastle--terendah kedua di Premier League setelah Huddersfield Town.
''Kami memang tampil lebih baik di babak kedua. Hanya saja mental pemain yang mesti ditingkatkan lagi. Secara keseluruhan saya amat senang dengan laga kali ini, para pemain mampu bangkit setelah terpuruk di laga sebelumnya,'' kata Sarri.
Atas hasil ini, Chelsea masih bertengger di peringkat keempat klasemen dengan 47 poin sekaligus memangkas jarak dengan Tottenham Hotspur yang berada satu setrip di atas mereka. Sementara itu, kehilangan tiga angka ini bagi Newcastle jelas bukan hasil yang bagus karena mereka masih terseok di urutan ke-18 dengan torehan 18 poin.
ADVERTISEMENT
Chelsea mestinya sudah harus berbenah. Pasalnya, dua laga mereka selanjutnya akan bersua dengan Arsenal pada pekan ke-23 Premier League pada 19 Januari mendatang. Lima hari setelahnya, giliran Spurs yang akan menjadi lawan mereka di ajang Piala Liga.