Edinson Cavani Dihantui Hikayat Sakral Diego Forlan di MU

6 Oktober 2020 16:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Edinson Cavani. Foto: Reuters/Emmanuel Foudrot
zoom-in-whitePerbesar
Edinson Cavani. Foto: Reuters/Emmanuel Foudrot
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Edinson Cavani mengikuti langkah seniornya di Timnas Uruguay, Diego Forlan, dengan bergabung ke Manchester United (MU). Mampukah bomber kelahiran Salto itu mengukir kenangan yang sama manisnya seperti si pria kelahiran Montevideo?
ADVERTISEMENT
Karier Forlan di MU boleh jadi tak seazmat Ruud van Nistelrooy atau Wayne Rooney. Membela 'Setan Merah' selama 2002-2004, pemain yang diboyong dari Independiente itu hanya mencetak 17 gol dari 98 laga lintas ajang.
Namun, hei, nama Forlan masih terus dikenang oleh fans MU sampai sekarang. Chant yang mengandung unsur namanya bahkan masih didengungkan oleh publik Old Trafford hingga kini.

2 gol ke gawang Liverpool yang bikin Diego Forlan dicintai

Forlan beraksi di laga Liverpool vs Manchester United, 1 Desember 2002. (Foto: AFP/Paul Barker)
Forlan begitu sial di setengah musim pertamanya membela MU. Bermain 18 kali di lintas ajang musim 2001/02, pemain yang pernah menimba ilmu sepak bola di Penarol dan Danubio itu gagal menyarangkan sebiji gol pun.
Wong Uruguay tersebut busuk betul di lini depan. Enggak heran, jika kala itu fans MU lebih senang mengelu-elukan Van Nistelrooy ataupun Ole Gunnar Solskjaer.
ADVERTISEMENT
Namun, semuanya berubah sejak 1 Desember 2002. MU mampir ke Anfield dengan niat untuk mencuri poin tiga. Namun, melakukannya tak semudah mengambil permen dari balita.
Terlebih, pada masa itu, Liverpool diperkuat oleh Michael Owen dan Steven Gerrard. Eksistensi Jamie Carragher dan Sami Hyypia di lini belakang The Reds adalah cobaan lain bagi The Red Devils.
Jamie Carragher saat masih membela Liverpool. Foto: PAUL ELLIS / AFP
Sejak awal laga, Sir Alex Ferguson menempatkan tiga striker sekaligus: Forlan, Van Nistelrooy, dan Solskjaer.
Laga North-West Derby itu berlangsung ketat. Skor kacamata menyimpulkan hasil babak pertama. Hingga waktu ini, boleh jadi sedikit fans MU yang berharap gol kemenangan datang dari Forlan, walau di laga-laga sebelumnya ia sudah sempat cetak gol.
Mungkin Van Nistelrooy, mungkin Solskjaer, mungkin Ryan Giggs, atau mungkin pemain lain yang akan mencetak gol untuk MU hari itu. Mengharapkan Forlan? Ah, susah rasanya.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, Forlan lantas menjawab keraguan. Kebuntuan MU pecah pada menit 64. Memanfaatkan kecerebohan Dudek, Forlan menceploskan bola ke gawang Liverpool yang kosong. 1-0.
Jerzy Dudek dan Diego Forlan Foto: Gary M. Prior/Getty Images
Tiga menit berselang, Forlan mencetak gol keduanya. Berdiri tak terkawal, dia melepas tendangan keras dari dalam kotak penalti yang memaksa si kiper asal Polandia memungut bola dari gawang untuk kali kedua.
Satu gol bisa berarti sebuah keberuntungan. Namun, jika sudah dua, ada faktor lain di samping sekadar nasib mujur.
Singkat cerita, skor akhir laga itu adalah 1-2. Armada Gerard Houllier hanya sempat mencetak gol hiburan via Hyypia. MU menggondol poin 3.
Begitulah awal mula terciptanya chant untuk Diego Forlan yang meminjam nada lagu Dean Martin yang berjudul 'Volare' itu. Dan bahkan saat Forlan telah meninggalkan Old Trafford, fans MU masih suka mendendangkannya.
ADVERTISEMENT

Diego Forlan kaget fans MU masih menyanyikan namanya

Diego Forlan berjersi Manchester United. Foto: Getty Images
"Mereka (fans MU) mengadopsiku dan mungkin itulah mengapa [mereka mencintaiku] ketika aku mulai mencetak gol. Dua gol di Anfield itu juga gol penting. Itu sangat bagus," katanya di UTD Podcast.
Bagi Forlan, itu adalah sebuah kebanggaan. Sesuatu pencapaian yang ia bisa ceritakan kepada anak-cucunya.
"Ini adalah klub yang memiliki begitu banyak sejarah, dengan pemain hebat dan terkadang mereka menyanyikan lagu saya! Saya sangat bangga, bersyukur, ada begitu banyak kata yang bisa Anda ucapkan soal mereka tetap menyanyikan lagu itu. Sungguh luar biasa," jelasnya.
"Di masa depan, [aku ingin ke Old Trafford] bersama anak-anak saya. Kini, mereka (anak-anak Forlan) masih bayi, tetapi jika aku memiliki kesempatan untuk berada di stadion dan fans MU menyanyikan laguku, bayangkan bagaimana perasaanku dan jika mereka dapat memahaminya," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Trivia: Ketika membela Atletico Madrid, Forlan membobol gawang Liverpool di semifinal Liga Europa 2009/10. Satu gol pada leg pertama di Vicente Calderon dan satu gol lagi pada leg kedua di Anfield.
Diego Forlan ketika membobol gawang Liverpool pada semifinal Liga Europa 2009/10. Foto: Paul Ellis/AFP

Sejarah apa yang akan diukir Edinson Cavani bersama MU?

Berat rasanya jika sampai harus membikin fans rela menjadikan namanya sebagai lirik lagu yang dinyanyikan dengan khidmat di stadion. Apalagi, jika lagunya awet didendangkan hingga ia hengkang.
Radamel Falcao, Memphis Depay, dan Alexis Sanchez tak mampu mengukir memori berkesan di benak fans MU. Kini, bagaimana dengan Cavani yang berbekal tiga trofi penghargaan topskor (1 di Serie A, 2 di Ligue 1) itu?
Trivia: Diego Forlan berkontribusi atas raihan trofi Premier League 2002/03, Piala FA 2003/04, dan Community Sheild 2003. Kira-kira, Edinson Cavani bisa kasih apa?
ADVERTISEMENT
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.