Cucu Sumantri Fokus Persiapkan Piala Dunia U-20

2 November 2019 19:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua PSSI terpilih Cucu Soemantri. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua PSSI terpilih Cucu Soemantri. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cucu Sumantri terpilih secara aklamasi sebagai Wakil Ketua Umum I PSSI dalam Kongres Luar Biasa (KLB) di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (2/11/2019). Ia mendapat 81 suara. Sementara Iwan Budianto menjadi Wakil Ketua Umum II dengan total suara 74.
ADVERTISEMENT
Pria berpangkat Mayor Jenderal TNI itu mengakui PSSI punya banyak pekerjaan rumah di depan mata. Salah satu yang menjadi fokus ialah tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.
“Pekerjaan ke depan tinggal memoles saja program yang sudah dijalankan PSSI. Saat saya melihat laporan Sekjen, program sudah cukup bagus dan berjalan di treknya," kata Cucu.
Wakil Ketua PSSI terpilih Cucu Soemantri. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
"Dalam waktu dekat ini kita mendapatkan tantangan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Harus bergerak cepat, baik menyiapkan sarana dan prasarana untuk mendukung serta persiapan Timnas. Paling tidak, Timnas yang tampil nanti bisa bicara di tingkat internasional," sambungnya.
Cucu ingin mempersiapkan Timnas yang punya militansi dan semangat membara. Memang, selama ini mental pemain Timnas selalu menjadi sorotan.
ADVERTISEMENT
“Saya berlatar belakang militer. Jadi, pemain Timnas harus ditingkatkan karakter militansi dan jiwa juangnya. Jadi, sehebat apa pun kemampuan pemain menjadi tidak bagus tanpa didukung semangat tinggi,” ujarnya.
Bakal Calon Ketua PSSI Iwan Bule (kanan) dan Bakal Calon Wakil Ketua PSSI, Cucu Sumantri. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Meski demikian, ia tak mau persiapan timnas digelar dengan cara karantina militer. Cucu masih memikirkan cara terbaik untuk meningkatkan daya juang penggawa 'Garuda'.
Selain itu, Cucu berjanji perekrutan pemain Timnas dilakukan secara objektif. Alasannya, skuat Merah-Putih harus diisi pemain-pemain terbaik yang dimiliki Indonesia tanpa ada kepentingan dari pelatih.
“Subjektivitas harus dihentikan. Tidak boleh ada istilah pemain titipan. PSSI juga akan menyiapkan pelatih terbaik dan profesional. Selain memutus pemain titipan, pelatih tersebut bisa melihat mana pemain terbaik dan meningkatkan kemampuan. Pokoknya selama saya di PSSI tidak ada pemain titipan,” tuturnya.
ADVERTISEMENT