Coppa Italia: Singkirkan Milan, Lazio Melaju ke Final

Gelandang AC Milan, Hakan Calhanoglu, menerima adangan pemain Lazio dalam laga semifinal Coppa Italia. Foto: Dok. AC Milan

Lazio menjaga kans untuk meraih silverware musim ini. Kamis (25/4/2019) dini hari WIB, Biancoceleste menundukkan AC Milan 1-0 di San Siro untuk memastikan tempat di babak final Coppa Italia 2018/19.

Semestinya laga ini bisa menjadi momentum bagus buat Milan. Mengingat laga semifinal perdana yang berlangsung di Olimpico --markas Lazio-- berakhir 0-0, gol tandang pun menjadi krusial untuk Lazio.

Oleh karena itu, sudah sewajarnya apabila tim besutan Simone Inzaghi tersebut melakukan pendekatan ofensif di kandang Milan. Sayangnya buat Milan, mereka tidak menyiapkan strategi yang pas untuk membendung pendekatan tersebut.

Statistik di akhir laga menunjukkan angka-angka jomplang. Lazio melepaskan 13 attempts (10 on target), sementara Milan melepaksan 6 attempts (2 on target). Well, Milan memang mendominasi penguasaan bola hingga 52%. Namun, sedikitnya percobaan untuk mencetak gol menunjukkan dominasi mereka steril.

Pada babak pertama, Milan --yang tampil dalam formasi 3-4-3-- sempat mendapatkan beberapa kans bagus. Salah satunya lewat sepakan Davide Calabria pada menit ke-28, yang digagalkan oleh tepisan kiper Lazio, Thomas Strakosha.

Lazio membalas. Menjelang babak pertama berakhir, mereka bisa mendapatkan tiga peluang bagus, salah satunya lewat usaha Joaquin Correa, yang pada laga ini dipasang untuk menopang Ciro Immobile, sebelum kiper Pepe Reina menghalau serbuannya.

Correa kemudian menjadi pahlawan Lazio pada pertandingan ini setelah membobol gawang Reina pada menit ke-58. Gol inilah yang kelak mengantarkan Lazio ke partai puncak Coppa Italia musim ini.

Ada dua kelebihan Lazio pada pertandingan ini: Liat dari sisi tepi dan punya serangan balik cepat. Dua kelebihan ini mereka perlihatkan ketika membobol gawang Milan dalam satu kesempatan.

Berawal dari sebuah serangan balik, para pemain Lazio menciptakan situasi 4 v 3 --mereka unggul jumlah. Dengan begitu, ada banyak ruang di lini belakang Milan. Selanjutnya mudah saja: Bola dikirimkan kepada Correa yang menusuk dari sisi sayap dan ia menyelesaikan peluang ini dengan baik.

Di sisi lain, end product Milan ketika menyerang terbilang buruk. Selain berulang kali gagal menuntaskan serangan dengan baik --entah karena timing yang buruk atau pengertian yang kurang klop--, mereka juga beberapa kali melepaskan percobaan yang tak tepat sasaran.

Kini, Lazio tinggal menunggu pemenang dari duel Atalanta vs Fiorentina, Jumat (26/4) dini hari WIB. Pada leg I Februari silam, kedua kesebelasan bermain imbang 3-3 di markas Fiorentina.