Jose Mourinho

Bila Hati Jose Mourinho Mulai Sepi Tak Terobati, Izinkan Dia Pulang ke Setubal

13 Juli 2020 14:36 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jose Mourinho, pelatih Tottenham Hotspur. Foto: Michael Regan/Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Jose Mourinho, pelatih Tottenham Hotspur. Foto: Michael Regan/Getty Images
ADVERTISEMENT
Itu adalah kalimat yang dilontarkan Mourinho kepada Sky Sports, tak lama usai Tottenham Hotspur besutannya menekuk Arsenal 2-1, Minggu (12/7/2020) malam WIB. Tampaknya, itu bisa menjadi peringatan bagi orang-orang yang meragukan komitmennya.
ADVERTISEMENT
The Lilywhites adalah klub kedelapan yang dilatih Mourinho. Sebelumnya, ada dua klub Premier League lain yang juga pernah dilatihnya, yakni Chelsea dan MU.
Mungkin, ada fan The Blues yang berang karena melihat 'pelatih kesayangan' mereka itu, kok, kemudian melatih dua rival klub favorit mereka. Namun, hei, camkan perkataan The Special One barusan.

Arti rumah dan tempat singgah bagi Jose Mourinho

Pelatih Tottenham Hotspur, Jose Mourinho. Foto: REUTERS/Phil Noble
Chelsea, MU, dan Tottenham hanyalah sebatas tempat singgah untuk mencari nafkah baginya, tetapi dia akan berusaha seprofesional mungkin. Hanya Setubal alias Vitoria Futebol Clube alias Vitoria de Setubal satu-satunya klub yang dicintainya.
Vitoria de Setubal adalah klub kebanggaan masyarakat di kota kelahirannya. Terlebih, itu merupakan klub yang pernah dibela oleh sang ayah ketika masih bermain sebagai pesepak bola. Iya, ayah Mourinho juga dulu seorang pemain.
ADVERTISEMENT
Juergen Klopp pernah menebak, Jose Mourinho adalah seorang kiper sebelum menjadi pelatih. Padahal, Jose muda adalah seorang gelandang, yang kiper itu adalah babenya, Felix Mourinho, yang lama memperkuat Vitoria de Setubal (1955-1968) dan Belenenses (1968-1974), serta mengoleksi 1 cap Timnas Portugal.
Vitoria berasal dari Setubal, sedangkan Belenenses bermarkas di Lisbon--Ibu Kota Portugal. Namun, hanya Kota Setubal dan Vitoria-nyalah yang melekat di hati Mourinho.

Saksi-saksi

Jose Mourinho. Foto: Matthew Childs/REUTERS
Jurnalis Andy Mitten, dalam kolomnya di ESPN pada 2018, menceritakan tentang seorang supir taksi bernama Antonio masih ingat betul kala melihat Mourinho mengungkapkan kerinduannya pada Setubal di sebuah wawancara.
"Kami ingat, dia ditanya di televisi apakah dia merindukan Lisbon. Dia menjawab bahwa dia tidak merindukan Lisbon karena dia tak berasal dari sana, tetapi dia dari Setubal, dan dia sangat merindukannya," kisahnya.
ADVERTISEMENT
Ya, itulah Mourinho, sosok yang tak pernah durhaka dengan tanah kelahirannya. Penduduk sana pun mengakui hal tersebut, salah satunya seorang atlet bola tangan lokal bernama Fernando Pardal.
"Saat mereka datang ke Setubal, semua orang menyukai Jose Mourinho. Dia dari kota kami, dan dia menjadi pelatih terbaik di dunia. Kami bangga akan hal itu," tuturnya.
Jose Mourinho saat di era pertamanya melatih Chelsea. Dia lalu menyulap The Blues menjadi tim juara. Foto: REUTERS/File photo
Mourinho direkrut sebagai pelatih Tottenham pada November 2019. Dia diikat kontrak selama 3,5 tahun. Setelahnya, andai tak lagi memperpanjang masa bakti di Tottenham atau dipecat, kita mungkin tak akan melihatnya melatih di Inggris lagi.
Kenapa? Karena...
"Klub terakhir di Inggris. Aku ingin hal itu terjadi. Aku ingin tinggal selama bertahun-tahun [di Tottenham], tetapi aku tahu secara realistis bagaimana sepak bola itu," katanya, dilansir Jason Burt dari The Telegraph.
ADVERTISEMENT
Jose Mourinho di tengah sesi latihan Tottenham Hotspur. Foto: Instagram/ @SpursOfficial
Per 26 Januari 2020, Jose Mourinho telah berusia 57 tahun. Dan tampaknya, dari ucapannya di atas, dia enggan seperti Sir Alex Ferguson yang menyudahi karier kepelatihannya di Inggris pada usia 71 tahun atau Arsene Wenger pada usia 68 tahun.
Dan sebelum benar-benar pensiun, dia ingin melatih klub favoritnya, Vitoria de Setubal. Saat kesempatan itu tiba, dia mungkin belum mau terlalu tua, makanya tak mau berlama-lama di Tottenham atau Inggris.
Namun, kapan tepatnya itu akan terjadi?
Jika bagi Katon Bagaskara kota tempatnya untuk selalu pulang lagi itu adalah Yogyakarta, bagi Mourinho itu adalah Setubal. Tidak ada tanggal, bulan, dan tahun yang pasti untuk menebak jawaban dari pertanyaan di atas.
Namun yang pasti, ketika Mourinho benar-benar pulang ke Setubal, bisa jadi itu berarti dia tak lagi bisa menemukan euforia sepak bola--dan mungkin juga kehidupan--di tanah rantau. Sang ayah telah wafat pada 25 Juni 2017, tetapi Setubal akan selalu menyiratkan senyum mendiang ayahnya.
ADVERTISEMENT
Setubal berarti besar bagi Jose Mourinho. Baik karena Vitoria de Setubal, kenangan masa kecilnya, maupun kenangan bersama sang ayah. Kaya sejarah.
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten