Bayern vs Besiktas: Menerka Kans Besiktas di Allianz Arena

20 Februari 2018 18:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Besiktas punya kans mengejutkan. (Foto: Dok. Besiktas)
zoom-in-whitePerbesar
Besiktas punya kans mengejutkan. (Foto: Dok. Besiktas)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Satu hal yang mungkin tak disesali Bayern adalah kekalahan tiga gol tanpa balas dari Paris Saint Germain di fase grup Liga Champions. Karena pada akhirnya mereka 'hanya' bersua dengan Besiktas di babak 16 besar, sedangkan PSG yang kemudian finis sebagai juara grup justru kudu meladeni Real Madrid.
ADVERTISEMENT
Bukan rahasia lagi jika grafik peningkatan dialami Bayern setelah kedatangan Jupp Heynckes. Buktinya, 13 kemenangan beruntun di semua ajang berhasil dibukukan Die Roten. Pakem 4-2-3-1 bukan hanya makin membuat James Rodiguez moncer sebagai gelandang serang, tapi juga peran Corentin Tolisso sebagai gelandang box-to-box kian terasa.
Rodriguez merupakan pemain yang paling intens menciptakan umpan kunci bagi Bayern di ajang Bundesliga dengan rata-rata 2,6. Sementara di sisi sayap, Bayern lebih menekankan peran tersebut kepada Joshua Kimmich. Mereka adalah pilar-pilar yang mendongkrak prduktivitas Bayern yang sudah mencatakan rata-rata 2,4 gol di Bundesliga.
Kokohnya Lini Belakang
Di satu sisi, Besiktas bisa bertumpu pada kokohnya lini belakang. Pepe dan kolega hanya kebobolan 21 gol dari 22 laga yang dilakoni di Super Lig (divisi teratas sepak bola Turki). Begitu pula dengan lima gol yang bersarang di gawang mereka selama fase grup --kelima terbaik diantara kontestan Liga Champions lainnya.
ADVERTISEMENT
Hal itu bukan tanpa alasan. Sebagai seorang mantan penjaga gawang, Pelatih Besiktas, Senol Gunes, amat memerhatikan pertahanan anak asuhnya. Empat pemain belakang di-cover oleh Atiba Hutchinson dan Oguzhan Ozyakup sebagai gelandang bertahan demi meminimalisir ancaman.
Fungsi keduanya pun tak serupa, jika nama yang disebut terakhir lebih intens dalam mengirimkan umpan kunci dengan rata-rata 1,8 per laga, Hutchinson lebih aktif dalam melakukan aksi defensif lewat tekel dan intersep.
Namun, bukan berarti Besiktas tampil defensif. Kehadiran dua full-back seperti Adriano dan Caner Erkin yang rajin membantu serangan makin memperkaya varian serangan klub yang bermarkas di Vodafone Arena itu. Sebagai penyeimbang, Gokhan Gonul --yang bermain lebih bertahan-- akan dipasang. Lebih tepatnya, konstelasi full-back dipilih sesuai karakteristik permainan lawan.
ADVERTISEMENT
Untuk laga kali ini, dirasa terlalu riskan untuk memainkan Adriano dan Erkin secara bersamaan. Adriano bisa dijadikan opsi utama karena meiliki waktu istirahat lebih lama ketimbang Erkin yang tampil 90 menit penuh saat Besiktas ditahan imbang Konyaspor empat hari lalu.
Daya ledak Bayern juga dipengaruhi full-back mereka, David Alaba dan Joshua Kimmich. Kombinasi yang unik sebenarnya, karena keduanya bukan merupakan full-back yang tak mencolok dalam aksi bertahan. Justru sebaliknya, Alaba agresif dalam melakukan penetrasi, berbeda dengan Kimich yang lebih fokus sebagai pengirim umpan kunci.
Itu baru di pos full-back, belum dengan winger macam Arjen Robben dan Kingsley Coman yang mengapit Rodriguez sebagai kreator serangan, tepat di belakang Robert Lewandowski.
ADVERTISEMENT
Para pemain Besiktas merayakan gol. (Foto: Valery Hache/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Besiktas merayakan gol. (Foto: Valery Hache/AFP)
Tosun yang Tak Lagi Dirindukan
Sementara untuk lini serang, Besiktas sendiri memang sudah ditinggal Cenk Tosun yang hengkang ke Everton Januari lalu. Awalnya, ini diduga akan menjadi masalah mengingat pemain berusia 29 tahun itu sudah menyumbang empat gol dari 11 gol yang sudah dihasilkan Besiktas di Liga Champions sejauh ini.
Kenyataannya tidak demikian. Black Eagles masih bisa terbang tinggi tanpa dirinya. Total 16 gol dari tujuh laga yang mereka lesakkan di semua ajang jadi bukti jika Besiktas tak lagi merindukan sokok Tosun. Adalah Álvaro Negredo tempat Besiktas menjatuhknan pilihan sebagai pengganti Tosun. Well, dari postur tubuh, keduanya tak jauh berbeda --pun dengan karakteristik permainan yang saling beririsan, yakni sebagai striker dengan kekuatan fisik.
ADVERTISEMENT
Aspek ini yang bakal menjadi momok bagi sektor bertahan Bayern. Pasalnya, dua gol terakhir yang masuk ke gawang Mats Hummels dan kawan-kawan dihasilkan dari umpan lambung. Ya, Negredo adalah target ideal bagi lini tengah Besiktas.
Aksi mantan pemain Manchester City tersebut juga tak buruk karena sukses mengemas 5 gol dalam sembilan laga terakhirnya di semua ajang. Belum lagi dengan kedatangan Vagner Love dari Alanyaspor yang menambah varian ujung tombak.
So, sampai di sini tak ada perubahan berarti. Besiktas masih bisa memaksimalkan penyerang tunggal sebagai target serangan. Ricardo Quaresma, Anderson Talisca, dan Ryan Babel masih bisa menuangkan visinya sambil bertindak oportunis dalam memanfaatkan peluang. Satu nama yang wajib diwaspadai Bayern adalah Quaresma. Bukan cuma menjadi otak serangan Besiktas, gelandang yang sempat singgah bersama Barcelona itu piawai dalam aksi dribel dan umpan kunci.
ADVERTISEMENT
Aksinya itu tertuang lewat 3 assist yang sudah dibukukannya di Liga Champions sejauh ini, setara dengan Eden Hazard dan Dele Alli. Kombinasi yang sempurna dengan Talisca yang aktif dalam melepaskan tembakan.
Ricardo Quaresma merayakan gol Besiktas. (Foto: Reuters/Osman Orsal)
zoom-in-whitePerbesar
Ricardo Quaresma merayakan gol Besiktas. (Foto: Reuters/Osman Orsal)
Secara kulitas pemain, Besiktas lebih layak menjadi kuda hitam pada laga yang akan tersaji di Alilanz Arena, Rabu (21/2) 02:45 dini hari WIB itu. Di sisi lain, kokohnya lini belakang mereka juga bisa jadi akan menyulitkan Lewandowski dan kawan-kawan. Untuk lini depan, kehadiran Negredo sebagai pengganti Tosun dan kreativitas Quaresma dan Talisca bisa saja menjungkalkan Bayern.