8 Pembelian Gagal dengan Harga Tak Masuk Akal, Siapa Saja?

17 November 2021 12:38 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Reaksi Eden Hazard dari Belgia setelah mengalami cedera di Stadion Saint Petersburg, Saint Petersburg, Rusia, Senin (21/6). Foto: Pool via REUTERS/Kirill Kudryavtsev
zoom-in-whitePerbesar
Reaksi Eden Hazard dari Belgia setelah mengalami cedera di Stadion Saint Petersburg, Saint Petersburg, Rusia, Senin (21/6). Foto: Pool via REUTERS/Kirill Kudryavtsev
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Persaingan klub-klub di Eropa memang terbilang gila-gilaan. Hal itu pun tercermin dari sikap klub yang rela menggelontorkan dana besar di bursa transfer untuk memboyong pemain incarannya.
ADVERTISEMENT
Jelas, trofi menjadi salah satu tujuan utama. Namun, tak sedikit dari mereka yang keliru saat membeli pemain dengan harga mahal. Bukannya bersinar, sang pemain malah melempem dan dilabeli gagal.
Berangkat dari hal itu, berikut rangkuman 8 pemain yang direkrut dengan harga tinggi dan tak masuk akal, tapi performanya buruk. Mengutip dari Daily Star, berikut daftar namanya.

1. Eden Hazard (Real Madrid)

Hazard mengenakan seragam bernomor 50 di laga ICC 2019 melawan Bayern Muenchen. Foto: Kevin Jairaj-USA TODAY Sports
Berkat penampilan ciamiknya bersama Chelsea, Real Madrid pun terpikat untuk mendatangkan Eden Hazard. Bahkan, Los Blancos rela menguras kantong hingga 105 juta euro (setara Rp 1,7 triliun) pada bursa transfer musim panas 2019 lalu.
Namun, pemain yang sempat digadang-gadang akan menggantikan peran vital Cristiano Ronaldo ini malah tampil bapuk. Hal itu disebabkan oleh beberapa cedera yang membuatnya sering absen.
ADVERTISEMENT
Hingga kini, Hazard hanya tampil sebanyak 54 laga saja sejak didatangkan dari The Blues. Pemain 30 tahun itu pun cuma mampu menorehkan 5 gol dan 9 assist dari total pertandingan yang dimainkannya di Santiago Bernabeu.

2. Antoine Griezmann (Barcelona)

Pemain FC Barcelona Antoine Griezmann menendang bola ke arah gawang Athletic Bilbao pada pertandingan lanjutan Liga Spanyol di Camp Nou, Barcelona, Spanyol. Foto: Albert Gea/REUTERS
Nama Antoine Griezmann memang santer diberitakan berkat penampilan apiknya di Atletico Madrid maupun Timnas Prancis. Terlebih, Griezmann mampu mengantarkan Les Bleus meraih gelar Piala Dunia 2018.
Dengan prestasi yang patut diacungi jempol itu, Barcelona pun kepincut untuk mengamankan jasa pria 30 tahun itu. Alhasil, Blaugrana rela menggelontorkan 108 juta euro (Rp 1,7 triliun) sebagai syarat transaksi mendatangkan Griezmann.
Sayang, jumlah uang yang tak masuk akal itu tak sebanding dengan ekspektasi tinggi fan hingga manajemen klub. Griezmann tampil memble dengan hanya mengemas 35 gol dan 17 assist dalam 102 laga bersama Blaugrana.
ADVERTISEMENT
Alhasil, tim yang bermarkas di Camp Nou itu pun mengembalikannya ke Wanda Metropolitano dengan status pinjaman. Pada jendela transfer musim panas 2021, Griezmann dipinjamkan ke Atletico Madrid dengan mahar 10 juta euro (Rp 161 miliar) selama semusim.

3. Adrian Mutu (Chelsea)

Adrian Mutu. Foto: Instagram/@adrian10mutu
Pada 2003, Chelsea pernah tertarik untuk mendatangkan penyerang kondang asal Rumania, Adrian Mutu. Beberapa musim sebelum itu, Mutu memang menunjukkan performa ciamiknya di Serie A.
Parma bisa disebut sebagai salah satu klub yang membesarkan nama Adrian Mutu sehingga The Blues pun kepincut. Mencatatkan 22 gol dan 3 assist dalam 36 laga, Chelsea sampai rela membayar dengan nominal fantastis untuk merekrutnya.
Sebesar 17 juta euro (setara Rp 273 miliar dengan kurs saat ini) merupakan angka yang cukup fantastis bagi pesepak bola di era 2000-an. Pria Rumania itu pun berlabuh ke Stamford Bridge pada jendela transfer musim panas 2003.
ADVERTISEMENT
Namun, Mutu malah tampil bobrok di musim pertamanya saat berseragam Chelsea. Tercatat, hanya 10 gol dan 9 assist yang mampu ditorehkan Mutu dalam 38 laga di Stamford Bridge. Berangkat dari penampilan bapuk itu, Chelsea pun langsung membuangnya di musim berikutnya.

4. Fernando Torres (Chelsea)

Fernando Torres ketika memperkuat Chelsea Foto: Pixabay
Lagi-lagi Chelsea diberi harapan palsu. Tampil gahar bersama Atletico Madrid dan Liverpool, Fernando Torres membuat The Blues kepincut untuk menambah juru gedornya.
Jebolan akademi Atletico Madrid ini sukses mencetak 81 gol dan 20 assist dalam 142 laga lintas ajang bersama The Reds. Berkat performa yang ciamik, Chelsea pun langsung memboyongnya dari Anfield pada 2011 lalu dengan mahar 50 juta euro (sekitar Rp 805 miliar dengan kurs saat ini).
ADVERTISEMENT
Meski sempat menjadi penyelamat Chelsea saat mengamankan langkah ke partai final Liga Champions 2012, performa Fernando Torres di Chelsea terbilang inkonsisten. Buktinya, hanya 45 gol dan 35 assist yang mampu dikemas El Nino dalam 172 laga.
Pada akhirnya, Chelsea membuang Torres dengan cara meminjamkannya ke AC Milan pada 2014. Semusim setelahnya, Milan pun mempermanenkan kontrak striker Spanyol itu.

5. Luka Jovic (Real Madrid)

Luka Jovic masuk gantikan Karim Benzema (kiri) di laga Real Madrid vs Getafe. Foto: REUTERS/Stringer
Sempat digadang-gadang menjadi mesin gol potensial, Luka Jovic malah tampil melempem saat direkrut Real Madrid pada musim panas 2019. Padahal, performanya di Eintracht Frankfurt boleh dibilang cukup ciamik.
Pemain 23 tahun itu sukses mencetak 40 gol dan 10 assist dalam 93 laga di Frankfurt. Namun, ketajamannya di Bundesliga tak terbawa saat ia berseragam Los Blancos.
ADVERTISEMENT
Didatangkan dengan mahar 57 juta euro (Rp 917 miliar), Jovic cuma bisa mengemas 2 gol dan 3 assist saat merumput dalam 39 laga di La Liga. Buntutnya, Madrid mengembalikannya ke Frankfurt dengan status pinjaman.
Kendati sudah balik ke klub asalnya, hingga kini Jovic belum bisa mengembalikan insting mencetak golnya. Khusus musim ini, ia hanya diberi 7 kesempatan bermain dan hanya bisa menorehkan 1 assist.

6. Eliaquim Mangala (Manchester City)

Mangala (kiri) dalam laga pramusim. Foto: Reuters/Harrison McClary
Eliaquim Mangala sempat santer menjadi perbincangan berkat kekokohannya dalam menjaga pertahanan FC Porto. Berkat performa apiknya itu, Man City sampai rela menggelontorkan uang sebesar 40 juta euro (sekitar Rp 644 miliar).
Namun, Mangala malah flop dan membuat fan Manchester City geram. Hal paling dikenang darinya adalah saat ia mencetak gol bunuh diri dan memberikan hadiah penalti untuk Hull City dalam laga keduanya bersama The Citizens.
ADVERTISEMENT
Berangkat dari blunder fatal itu, Mangala sempat banyak dicerca para fan. Dua musim setelahnya, pria asal Prancis itu dipinjamkan ke Everton sebelum direkrut Valencia pada 2019 dengan status bebas transfer.

7. Sebastien Haller (West Ham)

Penyerang baru West Ham United, Sebastien Haller. Foto: Reuters/Andrew Couldridge
Sama seperti Jovic, Sebastien Haller pernah menunjukkan performa ciamik saat berseragam Eintracht Frankfurt. Buktinya, 33 gol dan 19 assist sukses dikemas Haller dalam 77 laga di Bundesliga. Alhasil, West Ham pun tertarik dan sukses mendatangkannya pada 2019.
Tercatat, The Hammers membayar 45 juta euro (Rp 724 miliar) untuk seorang Haller. Sayang, performa cemerlangnya di Frankfurt tidak terlihat saat ia mulai berseragam West Ham.
Haller hanya bisa mengemas 14 gol dan 3 assist dalam 54 laga bersama West Ham. Selepas 2 tahun merumput di Inggris, ia pun hengkang karena ditawari kontrak oleh Ajax Amsterdam.
ADVERTISEMENT

8. Angel Di Maria (Manchester United)

Angel Di Maria di Manchester United cuma jadi pecundang. Foto: Twitter/@SPORF
Melihat performa apiknya di Madrid, 'Setan Merah' rela menggelontorkan dana sebesar 67 juta euro (setara Rp 1 triliun dengan kurs saat ini) pada bursa transfer musim panas 2014 untuk memboyong Di Maria.
Bahkan, ia mengenakan nomor keramat '7'. Di Maria menjadi harapan para fan dan manajemen klub untuk bisa mengembalikan kejayaan The Red Devils usai ditinggal Sir Alex Ferguson.
Namun, kenyataan berkata lain. Pria 33 tahun itu gagal menunjukkan kontribusi berarti bersama Manchester United. Dalam 32 laga, Di Maria cuma bisa membuat 4 gol dan 12 assist.
Berangkat dari performa buruk tersebut, Di Maria hanya bertahan satu musim saja di Old Trafford dan memutuskan untuk berlabuh ke Paris Saint-Germain (PSG) pada 2015.
ADVERTISEMENT
Penulis: Hamas Nurhan R T